Skala Pengukuran Variabel Gambaran umum Kota Medan

2. Dapat ditiru dengan waktu yang panjang 3. Mempunyai produk dengan mutu yang baik 3. Daya tahan perusahaan terhadap persaingan 1. Memilki keunggulan lebih dari pesaing 2. Tidak mudah digantikan 3. Memberikan ancaman kepada perusahaan yang sejenis 4. Tingkat kemudahan menyalurkan 1. Berinteraksi langsung dengan konsumen 2. Penyerahan produk lebih cepat 3. Mempunyai saluran ditribusi lebih lancar Sumber: Elia dan Bambang 2015, Supranoto 2009, dan Mahmud 2011

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah orientasi kewirausahaan X dan keunggulan bersaing berkelanjutan pada UMKM Y yang diukur dengan Semantic Defferensial. Semantic-differensial adalah skala yang menggunakan dua buah nilai ekstrim dan subjek diminta untuk menentukan responsnya diantara dua nilai tersebut di ruang yang disediakan yang disebut dengan ruang semantik Jogiyanto, 2004: 67.Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial dikembangkan oleh Osgood.Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dipunyai seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi terseusun secara satu garis kontinum Sugiyono, 2009:140.Dalam penelitian ini, responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawab yang positif sampai dengan negative. Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut: Setuju __ __ __ __ __ __ Tidak setuju 1 2 3 4 5 6 Pintar __ __ __ __ __ __ Naif 1 2 3 4 5 6 Besar __ __ __ __ __ __ Kecil 1 2 3 4 5 6 Sumber : Jogiyanto, 2004 :67 Gambar 3.1 Instrument Skala Semantic-differensial

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro 2003:103, Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang bergerak di bidang kuliner oleh-oleh khas kota Medan di kawasan jalan Mojopahit yang berjumlah 42 UMKM, yang terdiri dari usaha kuliner bika ambon, bika ubi, lapis legit, pancake durian, manisan jambu, dan risol.

3.6.2 Sampel

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel Sugiyono,2005. Berdasarkan penjelasan tersebut, yang menjadi sampel penelitian ini adalah 42 UMKM yang bergerak di bidang kuliner khas kota Medan di jalan Mojopahit. Jenis Data Data adalah hasil pencatatan penulis, baik yang berupa fakta ataupun angka.Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan Marzuki, 2005:55. Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : a. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan kuesioner kepada UMKM yang bergerak di bidang kuliner oleh-oleh khas Kota Medan di Jalan Mojopahit Medan. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.Melalui tinjauan pustaka dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku- buku umum, jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini. Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. b. Studi Dokumentasi Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan faktor-faktor yang menghambat produktivitas berwirausaha pada wanita wirausaha.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukuranya Situmorang dan Lutfi, 2011:76. Uji validitas dan Reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden yang terdiri dari UMKM yang bergerak di bidang kuliner oleh-oleh khas kota Medan yang ada di sekitaran kawasan Jalan Kruing, Jalan Sekip, Jalan Serdang, Jalan Wahid Hasyim dan Jalan SM.Rajayang karakteristiknya sama dengan responden, namun merupakan diluar responden.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti 2011:76, validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan r hitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai r tabel . Sunyoto 2009: 72 menyatakan sebagai berikut: 1. Jika r hitung positif dan r hitung ≥ r tabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan jika r hitung negatif atau r hitung ≤ r tabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid. 1. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. 2. Nilai r tabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10 adalah 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti 2011:79, Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha . Menurut Sunyoto 2009: 68 suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60. 3.10 Teknik Analisis Data. 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti. 3.10.1.1Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah model berdistribusi mengikutimendekati distribusi normal atau tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual , dan pendekatan Kolmogrov - Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 10 maka nilai Asymp. Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 10 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2011:107. Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig signifikansi 0,01 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig signifikansi 0,01.

3.10.1.2 Uji Heteroskedostisitas

Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser dimana dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dasar pengambilan keputusan Situmorang dan Lufti, 2011:119 : - Tidak terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi 0,05. - Terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi lebih 0,05

3.10.2 Metode Analisis Regresi Linear Sederhana

Mengacu pada tujuan dan hipotesis penelian, model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Penggunaan analisis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu antara Orientasi Kewirausahaan X terhadap Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Y dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana dengan rumus sebagai berikut Idrus, 2009: 178 : Y= a + bX Keterangan : Y : Variabel Keunggulan Bersaing Berkelanjutan b : Koefisien Regresi b X : Variabel Orientasi Kewirausahaan a : Koefisien Regresi a dalam melakukan analisis regresi linear sederhana penulis menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 17.0 for windows .

3.10.2.1 Uji Signifikan Parsial Uji t

Untuk menguji pengaruh variable Orientasi Kewirausahaan secara parsial dalam Keunggulan Bersaing Berkelanjutan pada UMKM, digunakan uji statistik t t test dimana nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel . Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya jika t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai t tabel yang digunakan adalah nilai dengan tingkat kepercayaan 90 atau alpha = 0.01 dan df = 30 maka diperoleh nilai t tabel = 1,697. 1. Tidak terdapat pengaruh antara Orientasi Kewirausahaan secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing Berkelanjutan pada UMKM ; 2. Terdapat pengaruh antara Orientasi Kewirausahaan secara simultan atau serempak dalam Keunggulan Bersaing Berkelanjutan pada UMKM Ha = Variabel bebas yang terdiri dari Orientasi Kewirausahaanterdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keunggulan Bersaing Berkelanjutan pada UMKM. Ho = Variabel bebas yang terdiri dari Orientasi Kewirausahaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Keunggulan Bersaing Berkelanjutan

3.10.2.2 Koefisien Determinasi R

2 Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas.Uji koefisien determinasi R 2 adalah dengan presentasi pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan.Koefisien determinan R 2 berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0R 2 1. Hal ini berati R 2 semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan penfaruh variabel bebas orientasi kewirausahaan X adalah besar terhadap keunggulan bersaing berkelanjutan pada UMKM Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 semakin mengecil mendekati nol maka dapat dikatakan pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum Kota Medan

Kota Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota metropolitan terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat. Perkembangan Kota Medan tidak terlepas dari dimensi historis , ekonomi, dan karakteristik Kota Medan itu sendiri, sebagai kota yang mengemban fungsi yang luas dan besar. Realitasnya Kota Medan kini berfungsi : 1. Sebagai pusat pemerintahan daerah, baik pemerintahan Propinsi Sumatera Utara, maupun Kota Medan, sebagai tempat kedudukan perwakilankonsulat negara-negara sahabat, serta wilayah kedudukan berbagai perwakilan perusahaan bisnis, keuangan di Sumatera Utara. 2. Sebagai pusat pelayanan kebutuhan sosial, ekonomi masyarakat Sumatera Utara seperti : rumah sakit, perguruan tinggi, stasiun TVRI, RRI, dan lain-lain, termasuk berbagai fasilitas yang dikembangkan swasta, khususnya pusat perdagangan. 3. Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, perdagangan, keuangan, dan jasa secara regional dan internasional. 4. Sebagai pintu gerbang regional dan internasional serta kepariwisataan untuk kawasan Indonesia bagian barat. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Medan sebagai kota kuliner memiliki aneka makanan khas yang hanya ada di Kota Medan. Ada berbagai jenis makanan khas dari Kota Medan, mulai dari cemilan hingga makanan berat. Salah satu contoh pusat penjualan makanan khas Kota Medan adalah Jalan Mojopahit. Jalan Mojopahit adalah jalan yang terletak di Kecamatan Medan Petisah. Di sepanjang jalan ini terdapat banyak penjual makanan khas Medan yang sering menjadi oleh-oleh dari Medan. Begitu banyak makanan khas Kota Medan sehingga orang yang berkunjung ke Medan lebih memilih membawa oleh-oleh berupa makanan daripada barang lain. 4.2 Analisis Deskriptif Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan. Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 16 butir untuk variabel X dan 13 butir untuk variabel Y, jadi total seluruh pernyataan adalah sebanyak 29 butir. Sebagaimana tujuan penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan pernyataan mengenai Orientasi KewirausahaanX, terhadap Keunggulan bersaing berkelanjutan Y. Responden dalam penelitian ini adalah 42 UMKM yang bergerak di bidang kuliner khas Medan yang terletak di jalan Mojopahit kota Medan.

4.3 Karakteristik Responden