Pengaruh Strategi Resource-Based View dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing pada UMKM (Studi Kasus pada Kerajinan Rotan di Medan)

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Uji Validitas dan Reabilitas

I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Usaha :

Usia :

Alamat Usaha : Lama Usaha : Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN

Anda diminta untuk memberikan penilaian1 sampai 6 diantara nilai setuju dan tidak setuju dengan cara memberikan tanda centang (√) diatas tanda (-).


(2)

I. Strategi Resource-based

No Pernyataan Penilaian

1 Usaha memiliki fisik bangunan Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

2 Anggota usaha memilikipengetahuan yang dapat dikembangkan dengan baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

3 Usaha memiliki keterampilan yang unik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

4 Usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

5 Usaha memiliki peralatan produksi yang baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

7 Usaha menggunakan teknologi yang berkualitas

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

7 Usaha memiliki hubungan kerjasama Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

II. Orientasi Kewirausahaan

No Pernyataan Penilaian

8 Usaha mampu menghasilkan ide-ide baru

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

9 Usaha mampu mengembangkan design baru yang akan dipasarkan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

10 Usaha mampu mencari ide baru dalam pemrosesan produk

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

11 Usaha mampu menyusun startegi dalam bisnis yang dijalankan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

12 Usaha berani mengambil resiko untuk mencapai profit

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

13 Usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design baru

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

14 Usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

15 Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

16 Usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

17 Usaha mampu mencari solusi artas kendala yang terjadi

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

18 Usaha mempunyai kendali terhadap kesuksesan usaha

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5


(3)

III. Keunggulan Bersaing

No Pernyataan Penilaian

20 Usaha memiliki harga produk yang bersaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

21 Usaha memiliki harga produk yang dapat diterima oleh pembeli

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

22 Usaha memiliki produk dengan penampilan yang baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

23 Produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

24 Usaha memiliki produk yang tersedia sesuai dengan yang pembeli inginkan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

25 Usaha mampu memperkenalkan produk baru lebih cepat dari pesaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

26 Usaha memiliki target waktu dari perancangan produk hingga produk siap dijual

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5


(4)

Lampiran 2 : Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas No

responden Resource-based View Orientasi Kewirausahaan Keunggulan Bersaing 1 3 3 4 5 4 4 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 3 5 4 6 4 3 3 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 5 3 7 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 8 3 3 3 3 4 4 2 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 9 3 2 3 3 4 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 3 2 4 4 5 4 2 3 3 10 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 2 3 3 11 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 12 5 4 4 5 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 13 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 14 3 3 3 5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 15 3 3 3 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 16 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 17 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 18 4 4 5 4 5 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 5 4 3 5 3 19 3 2 2 3 4 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 2 5 2 2 4 4 4 4 3 4 3 20 3 3 3 4 4 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 21 3 5 5 3 5 5 2 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 22 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 2 2 4 4 5 4 4 5 3 23 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 2 4 5 5 4 5 3 3 24 3 4 3 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 4 25 3 2 4 4 5 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 4 4 4 3 26 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 2 4 4 4 4 4 4 3 27 3 3 2 3 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 4 3 4 3 28 3 3 3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 29 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 30 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 3


(5)

Lampiran 3 : Uji Validitas dan Reliabilitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 98.27 47.720 .549 .850

VAR00002 98.27 46.271 .565 .849

VAR00003 98.20 46.579 .521 .851

VAR00004 97.63 45.551 .651 .846

VAR00005 97.30 50.010 .375 .856

VAR00006 97.50 51.707 .107 .862

VAR00007 98.80 52.510 -.023 .866

VAR00008 97.30 49.321 .487 .853

VAR00009 97.37 49.620 .345 .857

VAR00010 97.20 50.028 .252 .860

VAR00011 97.50 48.534 .616 .850

VAR00012 97.37 50.102 .405 .856

VAR00013 97.37 49.344 .444 .854

VAR00014 97.30 49.321 .487 .853

VAR00015 97.30 49.321 .487 .853

VAR00016 97.63 45.689 .556 .849

VAR00017 97.13 49.361 .324 .858

VAR00018 98.30 48.907 .332 .858

VAR00019 98.73 47.857 .482 .852

VAR00020 97.43 49.289 .512 .853

VAR00021 97.27 48.202 .646 .849

VAR00022 97.10 48.852 .492 .853

VAR00023 97.47 49.430 .435 .854

VAR00024 97.77 48.599 .260 .863

VAR00025 97.50 50.121 .204 .862

VAR00026 98.17 49.247 .340 .857

Keterangan:

VAR00006, VAR00007, VAR00009, VAR00010, VAR00017, VAR00018, VAR000204, VAR00025, VAR00026 tidak valid karena nilai Corrected


(6)

Item-Total Correlation di bawah 0,361. Maka butir tersebut dihapus dan dilakukan pengujian kembali. Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 63.90 27.128 .532 .866

VAR00002 63.90 26.024 .549 .866

VAR00003 63.83 26.006 .538 .867

VAR00004 63.27 25.651 .612 .862

VAR00005 62.93 29.168 .291 .874

VAR00008 62.93 27.926 .559 .866

VAR00011 63.13 27.499 .654 .863

VAR00012 63.00 28.690 .443 .870

VAR00013 63.00 27.862 .526 .867

VAR00014 62.93 27.926 .559 .866

VAR00015 62.93 27.926 .559 .866

VAR00016 63.27 25.651 .531 .868

VAR00019 VAR00020 64.37 63.07 27.137 28.547 .479 .442 .869 .870 VAR00021 VAR00022 62.90 62.73 27.472 28.064 .634 .458 .863 .869

VAR00023 63.10 28.576 .385 .871

Keterangan:

VAR00005tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir tersebut dihapus dan dilakukan pengujian kembali.


(7)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 59.63 25.757 .505 .868

VAR00002 59.63 24.585 .541 .867

VAR00003 59.57 24.668 .515 .868

VAR00004 59.00 24.069 .627 .862

VAR00008 58.67 26.299 .578 .865

VAR00011 58.87 25.913 .667 .862

VAR00012 58.73 27.099 .449 .870

VAR00013 58.73 26.271 .536 .867

VAR00014 58.67 26.299 .578 .865

VAR00015 58.67 26.299 .578 .865

VAR00016 59.00 24.276 .516 .870

VAR00019 VAR00020 60.10 58.80 25.748 26.924 .456 .456 .870 .870 VAR00021 VAR00022 58.63 58.47 25.826 26.602 .659 .441 .862 .870

VAR00023 58.83 26.971 .394 .872

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha

N of Items


(8)

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Dengan hormat,

Terima kasih atas kesediaan Saudara/i untuk berpartisipasi mengisi dan menjawab seluruh pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini.Penelitian ini digunakan untuk menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Strategi

Resource-based dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing

UMKM.Kuesioner ini ditujukan untuk pemilik usaha KOPINKRA di Kota Medan.

Untuk itu diharapkan para responden dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya demi membantu penelitian ini.Atas kesediannya saya ucapkan terima kasih.Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Hormat saya,

Lisa Listiana NIM. 110502041


(9)

I. IDENTITAS RESPONDEN Nama Usaha :

Usia :

Alamat Usaha : Lama Usaha : Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN

Anda diminta untuk memberikan penilaian1 sampai 6 diantara nilai setuju dan tidak setuju dengan cara memberikan tanda centang (√) diatas tanda (-).


(10)

I. Strategi Resource-based

No Pernyataan Penilaian

1 Usaha memiliki fisik bangunan Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

2 Anggota usaha memilikipengetahuan yang dapat dikembangkan dengan baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

3 Usaha memiliki keterampilan yang unik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

4 Usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

5 Usaha memiliki peralatan produksi yang baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

II. Orientasi Kewirausahaan

III. Keunggulan Bersaing

No Pernyataan Penilaian

14 Usaha memiliki harga produk yang bersaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

15 Usaha memiliki harga produk yang dapat diterima oleh pembeli

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

16 Usaha memiliki produk dengan penampilan yang baik

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

17 Produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

No Pernyataan Penilaian

6 Usaha mampu menghasilkan ide-ide baru

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

7 Usaha mampu menyusun startegi dalam bisnis yang dijalankan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

8 Usaha berani mengambil resiko untuk mencapai profit

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

9 Usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design baru

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

10 Usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

11 Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

12 Usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan

Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5

13 Usaha suka pada tantangan baru Tidak Setuju _ _ _ _ _ Setuju 12 3 4 5


(11)

Lampiran 5 : Distribusi Jawaban Kuesioner Penelitian No

Responden

Resource-based View Orientasi Kewirausahaan

Keunggulan Bersaing 1 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 6 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 7 3 2 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 10 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 11 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 12 2 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 13 2 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 14 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 15 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 16 3 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 17 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 18 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 19 2 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 20 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 21 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 22 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 23 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 24 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 25 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 26 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 27 2 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 28 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 29 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 30 3 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4


(12)

Lampiran 6 : Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

a. Uji Normalitas dengan Histogram

b. Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual.


(13)

c. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test

Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.53381333 Most Extreme

Differences

Absolute .092

Positive .092

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .503

Asymp. Sig. (2-tailed) .962

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(14)

2. Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas

3. Uji Heteroskedostisitas

a. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013 .942 1.062 Orientasi

Kewirausah aan

.191 .089 .367 2.148 .041 .942 1.062

a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing


(15)

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 4.461 2.262 1.972 .059

RBV -.138 .086 -.303 -1.603 .121

Orientasi Kewirausahaa

n

-.037 .048 -.145 -.766 .450


(16)

Lampiran 7 Analisis Linear Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013

Orientasi Kewirausahaan

.191 .089 .367 2.148 .041

b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .510a .260 .205 1.58961

a. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b Residual 68.225 27 2.527

Total 92.167 29

a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing


(17)

Uji Parsial (Uji-T) Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013

Orientasi Kewirausahaan

.191 .089 .367 2.148 .041


(18)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Echdar, S. 2013. Manajemen Entrepreneurship: Kiat Sukses Menjadi Wirausaha,Jogyakarta: Penerbit Andi.

Erlina, 2011.Metode Penelitian,USU Press, Medan.

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, Cetakkan 13, Jakarta : Erlangga.

Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset Untuk Ekonomi dan Bisnis: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis, Jakarta: Erlangga.

Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhamd dan Firmansyarif, 2007. Aplikasi SPSSUntuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.

Nasution, Harmaein, 2005, Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia, USU Press Medan.

Robbins, Stephen P. 2001, Perilaku Organisasi, Edisi Kedelapan, Jilid Kedua, Prenhallindo, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis Edisi 3, USU Press, Medan.

Soewadji, Jusuf. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian. Jilid 1.Jakarta : Mitra Wacana Media.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan 8, Bandung : Penerbit Alfabeta.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Penerbit Alfabeta. Sugiyono.2012.Metodologi Penelitian Bisnis,Cetakan 16, Bandung: Penerbit

Alfabeta.

Suryana. 2006. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Bandung : Penerbit Salemba Empat edisi 3.

Umar,Husein,2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(19)

Zimmerer, Thomas W dan Norman M. Scarborough. 2005. Essential of Entrepreneurship and Small business Management, Edisi 4, United States of America: Pearson Prentice Hall.

Jurnal:

Barney, J. 1991. Firm Resources ans Sustained Competitive Advantage.Journal of Management. Vol 17 (1): 99-120.

Frishhammar, J. and Horte, S.A. 2007.The Role of Market Orientation and Entrepreneurial Orientation for New Product Development

Hartono, Rudi. Soegianto. Noegraheni H, Enny. 2011. Analisis Pengaruh Modal Sosial dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Kinerja Perusahaan pada PT. Mentari Esa Cipta.

Knight, G.A. 2000. Entrepreneurship and marketing Strategy: The SME Under Globalisation. Journal of International Marketing, Vol 8(2): 12-32. Lumpkin, G.T. and Dess, G.G.2001. Linking Two Dimensions of EO to Firm

Performance: The Moderating Role of Environment and Industry Life Cycle. Journal Business Venturing,Vol 16(5): 429-451.

Metehoky, Stellamaris. 2013. Pengaruh Strategy Resource-Based dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kecil dan Usaha Mikro ( Studi pada Usaha Jasa Entnis Maluku). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol 2(1),12-20.

Miller, D. 1983. The Correlates of Entrepreneurship in three types of Firms. Management Science, Vol 29(7):770-791.

Performance in Manufacturing Firms. Technology Analysis and Stretegic Management,Vol 22(3): 251-266.

Prakosa, B. 2005. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi dan Orientasi Pembelajaran terhadap Kinerja Perusahaan untuk mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Empiris pada Industri Manufaktur di Semarang). Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi. Vol 2(1),35-57.

Supranoto, Mieke. 2009. Strategi Menciptakan Keunggulan Bersaing Produk Melalui Orientasi Pasar, Inovasi dan Orientasi Kewirausahaan dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Pemasaran.


(20)

Skripsi :

Fadiyah, 2015.Pengaruh Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Berkelanjutan UMKM, Skripsi, Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara,Medan

Internet:

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2014/01/03. UMKM dan Koperasi Sumut Tumbuh-Berita Industri-harian.Diakses tanggal 16-2-2016.Pukul 20.55 PM.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif.Penelitian asosiatif menurut Rochaety dkk (2009: 17) merupakan “penelitian yang bertujuan menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih”.Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah staretgi resource-based (X1) orientasi kewirausahaan (X2) dan keunggulan bersaing pada UMKM (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Koperasi Industri dan Kerajinan (Kopinkra) Rotan Medan beralamat di Jalan Titipapan Gg. Pertama No. 15 K Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan sejak bulan November sampai dengan bulan Desember 2016.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh strategi resource-based dan orientasi kewirausahaan terhadap keunggulan bersaing pada UMKM dan dalam hal ini UMKM yang bergerak di bidang industri kerajinan tangan KOPINKRA Rotan di Jalan Titipapan.


(22)

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Independent(X), yaitu Strategi Resource-based (X1) dan Orientasi Kewirausahaan (X2)

Asumsi dasar Resource-Based View-RBV adalah bahwa sumberdaya dalam perusahaan bergabung menjadi satu (bundles) dan kemampuan yang mendasari produksi tidak sama satu dengan lainnya. Esensi kombinasi sumberdaya dan kapabilitas tersebut sebagai ”apa” yang membuat suatu organisasi unik dalam hal kemampuannya menawarkan nilai kepada pelanggannya (Purwohandoko, 2009).Indikator untuk mengukur strategi RBV terdiri dari dua indikator yaitu: sumberdaya dan kapabilitas, (Hitt, et al., 2001).

Orientasi kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya mencari peluang menuju kesuksesan. Ukuran yang digunakan untuk mengukur orientasi kewirausahaan berdasarkan dimensi yang dikembangkan oleh Lumpkin dan Dess (dalam Sinarasri, 2013), yaitu :

1. Inovatif 2. Proaktif 3. Risk Taking

4. Keagresifan Bersaing (Competitive Aggressiveness) 5. Otonomi (Autonomy)


(23)

b. VariabelDependent(Y), yaitu Keunggulan Bersaing pada UMKM (Y)

Keunggulan Bersaing adalah suatu sarana atau strategi perusahaan untuk mencapai tujuan akhir perusahaan. Ukuran yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing berkelanjutan berdasarkan dimensi yang dikembangkan oleh Thatte (2007), yaitu :

1. Harga 2. Kualitas

3. Delivery Dependability 4. Time to Market

3.4 Defenisi Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variable yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu defenisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Defenisi Dimensi Indikator Skala

Ukur Strategi Resource-based View (X1) Strategi perusahaan yang ingin mengetahui dan memahami apa yang membuat suatu perusahaan berbeda, memperoleh

1. Sumber daya 1. Sumber daya berwujud (tangible) 2. Sumber daya

tidak berwujud (intangible)

Semantic Differensial


(24)

Lanjutan Tabel 3.1 dan bertahan dalam keunggulan kompetitif, melalui pemanfaatan keberagaman sumberdaya yang dimilikinya.

2. Kapabilitas 1. Keterampilan atau keahlian 2. Aset fisik

yang bernilai 3. Aset sumber

daya manusia 4. Aset organisasi yang bernilai 5. Kapabilitas bersaing

6. Aliansi dan kerjasama Orientasi Kewirausahaan (X2) Fenomena organisasi yang mencerminkan kemampuan manajerial mereka, sebagaimana perusahaan memulai untuk berinisiatif dan mengubah tindakan kompetitif sehingga dapat menguntungkan bisnis yang dijalani

1. Inovatif 1. Mencari ideide baru tentang produk 2. Mencari ideide baru dalam memasarkan produk 3. Mencari ideide baru tentang proses dalam menghasilka n produk Semantic Differensial

2. Proaktif 1. Mengidentifi kasi peluang yang akan


(25)

Lanjutan Tabel 3.1 bisnis yang dijalankan 2. Mampu menyusun tindakan strategis pada bisnis yang dijalankan 3. Risk Taking 1. Mengambil

risiko agar dapat mencapai profit yang tinggi 2. Menerima risiko kerugian financial 4. Keagresifan Bersaing 1. Mempunyai taktik baru 2. Mengidentifi kasi pesaing 3. Berusaha menjadi terbaik 5. Otonomi (Autonomy) 1. Bertanggung jawab atas semua keputusan 2. Mencari solusi atas kendala organisasi 3. Mempunyai kendali Keunggulan Bersaing (Y) Suatu sarana atau strategi perusahaan untuk mencapai tujuan akhir perusahaan

1. Harga 1. Harga yang bersaing 2. Harga yang

dapat diterima oleh

pelanggan

Semantic Differensial


(26)

Lanjutan Tabel 3.1

1. Kualitas 1. Mempunyai produk dengan mutu yang baik 2. Produk memiliki

performa yang baik

3. Delivery Dependabili ty

1. Produk bisa dipesan

berdasarkan tipe yang diinginkan konsumen 2. Menyediakan

produk

ontimeberdasark an tipe yang diinginkan konsumen 4. Timeto

Market

1. Memperkenalkan produk baru lebih cepat dari pada pesaing 2. Memiliki target

waktu dari ide perancangan hingga produk dipasarkan

Sumber: Stellamaris (2013), Michael dan Devie (2013), dan Mahmud (2011) 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah strategi resource-based view (X1), orientasi kewirausahaan (X2) dan keunggulan bersaing pada UMKM (Y) yang diukur denganSemantic Differensial.

Semantic-differensial adalah skala yang menggunakan dua buah nilai ekstrim dan subjek diminta untuk menentukan responsnya diantara dua nilai tersebut di ruang yang disediakan yang disebut dengan ruang semantik (Jogiyanto, 2004: 67).Skala pengukuran yang berbentuk semantic differensial dikembangkan


(27)

oleh Osgood.Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dipunyai seseorang, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupunchecklist, tetapi terseusun secara satu garis kontinum (Sugiyono, 2009:140).Dalam penelitian ini, responden dapat memberi jawaban, pada rentang jawab yang positif sampai dengan negative.

Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:

Setuju __ __ __ __ __ Tidak setuju

1 2 3 4 5

Pintar __ __ __ __ __ Naif 1 2 3 4 5

Besar __ __ __ __ __ Kecil 1 2 3 4 5

Sumber : Jogiyanto, 2004 :67 Gambar 3.1

Skala Semantic-differensial 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Kuncoro (2003:103), Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau objek penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan yang berjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan.


(28)

3.6.2 Sampel

Dalam penelitian ini teknik penentuan sampel yang digunakan peneliti adalah sampling jenuh.Samplingjenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, atau peneliti yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono,2005). Sampel dalam penelitian iniberjumlah 30 usaha industri kerajinan rotan yang merupakan anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan.

3.7 Jenis Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka.Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan (Marzuki, 2005:55). Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian.Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan / kuesioner.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.Melalui tinjauan pustaka dapat


(29)

dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian misalnya buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun buku-buku umum), jurnal-jurnal penelitian, yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data a. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

b. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari internet yang berhubungan dengan pengaruh strategi resource-based view dan orientasi kewirausahaan terhadap keunggulan bersaing usaha kerajinan rotan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrument penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Skala pengukuran dikatakan valid jika skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas digunakan untuk mengukur akurasi dan konsistensi dari pengukuranya yaitu instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama menghasilkan data yang sama. Reliabilitas


(30)

menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukuranya (Situmorang dan Lutfi, 2011:76).Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel. Yaitu pada pengusaha pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumbai – Pekanbaru.

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti (2011:76), validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur.Suatu pengukuran instrumen pengukuran dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat mengukurconstruct sesuai dengan tujuan dan harapan peneliti. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai correlated item – total correlation atau disebut dengan rhitung pada setiap butir pertanyaan terhadap nilai rtabel. Sunyoto (2009: 72) menyatakan sebagai berikut:

1. Jika rhitung positif dan rhitung≥ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan valid, dan

jika rhitung negatif atau rhitung≤ rtabel , maka butir pertanyaan pada setiap variabel penelitian dinyatakan tidak valid.

2. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.

3. Nilai rtabel dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 10% adalah 0,361.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada 30 pengusaha pengrajin rotan sebagai responden diluar dari pada sampel.Yaitu pada pengusaha


(31)

pengusaha pengrajin rotan jalan Yos Sudarso Kecamatan Rumai – Pekanbaru. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Validitas

Butir 1 98.27 47.720 .549 .850 Valid

Butir 2 98.27 46.271 .565 .849 Valid

Butir 3 98.20 46.579 .521 .851 Valid

Butir 4 97.63 45.551 .651 .846 Valid

Butir 5 97.30 50.010 .375 .856 Valid

Butir 6 97.50 51.707 .107 .862 Tidak valid

Butir 7 98.80 52.510 -.023 .866 Tidak valid

Butir 8 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 9 97.37 49.620 .345 .857 Tidak Valid

Butir 10 97.20 50.028 .252 .860 Tidak Valid

Butir 11 97.50 48.534 .616 .850 Valid

Butir 12 97.37 50.102 .405 .856 Valid

Butir 13 97.37 49.344 .444 .854 Valid

Butir 14 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 15 97.30 49.321 .487 .853 Valid

Butir 16 97.63 45.689 .556 .849 Valid

Butir 17 97.13 49.361 .324 .858 Tidak Valid

Butir 18 98.30 48.907 .332 .858 Tidak Valid

Butir 19 98.73 47.857 .482 .852 Valid

Butir 20 97.43 49.289 .512 .853 Valid

Butir 21 97.27 48.202 .646 .849 Valid

Butir 22 97.10 48.852 .492 .853 Valid

Butir 23 97.47 49.430 .435 .854 Valid

Butir 24 97.77 48.599 .260 .863 Tidak Valid

Butir 25 97.50 50.121 .204 .862 Tidak Valid

Butir 26 98.17 49.247 .340 .857 Tidak Valid


(32)

Pada Tabel 3.2 di atas dapat dilihat butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 24, 25, 26 tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 6, 7, 9, 10, 17, 18, 24, 25, 26 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali.

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean

if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

Validitas

Butir 1 63.90 27.128 .532 .866 Valid

Butir 2 63.90 26.024 .549 .866 Valid

Butir 3 63.83 26.006 .538 .867 Valid

Butir 4 63.27 25.651 .612 .862 Valid

Butir 5 62.93 29.168 .291 .874 Tidak Valid

Butir 8 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 11 63.13 27.499 .654 .863 Valid

Butir 12 63.00 28.690 .443 .870 Valid

Butir 13 63.00 27.862 .526 .867 Valid

Butir 14 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 15 62.93 27.926 .559 .866 Valid

Butir 16 63.27 25.651 .531 .868 Valid

Butir 19 64.37 27.137 .479 .869 Valid

Butir 20 63.07 28.547 .442 .870 Valid

Butir 21 62.90 27.472 .634 .863 Valid

Butir 22 62.73 28.064 .458 .869 Valid

Butir 23 63.10 28.576 .385 .871 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Pada Tabel 3.4 di atas dapat dilihat butir 5 tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation di bawah 0,361.Maka butir 5 dibuang lalu dilakukan pengujian kembali.


(33)

Tabel 3.4 Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Validitas

Butir 1 59.63 25.757 .505 .868 Valid

Butir 2 59.63 24.585 .541 .867 Valid

Butir 3 59.57 24.668 .515 .868 Valid

Butir 4 59.00 24.069 .627 .862 Valid

Butir 8 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 11 58.87 25.913 .667 .862 Valid

Butir 12 58.73 27.099 .449 .870 Valid

Butir 13 58.73 26.271 .536 .867 Valid

Butir 14 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 15 58.67 26.299 .578 .865 Valid

Butir 16 59.00 24.276 .516 .870 Valid

Butir 19 60.10 25.748 .456 .870 Valid

Butir 20 58.80 26.924 .456 .870 Valid

Butir 21 58.63 25.826 .659 .862 Valid

Butir 22 58.47 26.602 .441 .870 Valid

Butir 23 58.83 26.971 .394 .872 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Pada Tabel 3.4 di atas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r table, yaitu 0,361, sehingga semua butir pertanyaan dinyatakan valid. Interprestasi Item-Total Correlation Statistics, yaitu:

1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya jika pertanyaan (butir) item 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 59.63. jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 59.63 dan seterusnya.


(34)

dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 25.575. jika pertanyaan (butir) item 2 dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 24.585 dan seterusnya.

3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitungyang akan dibandingkan dengan nilai rtabeluntuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Nilai rtabelpada uji validitas ini adalah sebesar 0,361.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Situmorang dan Lufti (2011:79), Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan disebut reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan bersifat konsisten dari waktu ke waktu. Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengukuran reliabilitasnya


(35)

menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto (2009: 68) suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0,60.

Penelitian ini menggunakan alat kuesioner dengan pengujian reliabilitas menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.0 for Windows. Kriterianya sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan tersebut reliabel. 2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak reliabel.

Hasil pengolohan uji reliabilitas menggunakan SPSS dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.874 16

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat Cronbach's Alpha> 0,8 maka dinyatakan reliabilitas sangat baik.

3.10 Teknik Analisis Data.

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.


(36)

3.10.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah model berdistribusi mengikuti/mendekati distribusi normal atau tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of RegressionStandarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov - Smirnov.Dengan menggunakan tingkat signifikan 10% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 10% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2011:107). Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,01 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < 0,01.

4. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Jika terjadi korelasi, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi (Umar, 2008: 177-178).

Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas menurut (Lubis dkk, 2007:32) yaitu:

a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF)tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance.


(37)

b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik. 5. Uji Heteroskedostisitas

Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi heteroskedostisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser dimana dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dasar pengambilan keputusan (Situmorang dan Lufti, 2011:119) :

- Tidak terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi > 0,05. - Terjadi heteroskedostisitas, jika nilai signifikansi lebih < 0,05

3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dari variabel independen, yaitu Strategi Resource-based (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2), terhadap variabel dipenden yaitu Keunggulan bersaing (Y). Data diolah dengan menggunakan program SPSS. Model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e


(38)

Y = Keunggulan bersaing a = Konstanta

b1-b2 = Koefisien Regresi

X1 = Srategi resource-based view X2 = Orientasi kewirausahaan e = Standart Error

1. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) menurut Lubis dkk (2007 : 48) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.Bila nilai R2 semakin mendekati nilai 1 maka menunjukkan semakin kuatnya hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F)

Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji F) digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independen (X) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dipenden (Y) secara simultan.Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0

Artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing (Y).


(39)

Artinya secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing(Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: H0 diterima jika Fhitung< Ftabelpada α = 5%.

H0 ditolak jika Fhitung> Ftabelpada α = 5%.

3. Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)

Uji t bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen (Lubis dkk, 2007 : 51).Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

H0 : bi = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing (Y).

Ha : bi ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen yaitu strategi resource-based(X1), orientasi kewirausahaan (X2), terhadap variabel dependen yaitu keunggulan bersaing (Y).


(40)

H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5%. Ha diterima apabila thitung> ttabelpada α = 5%.


(41)

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan di Medan Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan (Kopinkra) dengan Badan Hukum : No. 173/BH/PAD/KWK.2/97 yang berlokasi pada jalan Titi Papan Gg Pertama No 15 K Medan. Berdiri sejak tahun ± 1970, pada saat itu anggota Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan sekitar 15-20 pengrajin, pertengahan tahun 1980 anggota meningkat hingga mencapai 80 pengrajin, dan pada tahun 2000 hingga sekarang anggota berkurang menjadi 37 pengrajin dan yang aktif hanya sekitar 30 pengrajin rotan.

Visi dari Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan Medan (Kopinkra) adalah:

Mari kita bangun atau jaga koperasi industri dan kerajinan rotan untuk kemajuan kita bersama, jadikanlah koperasi industri dan kerajinan rotan sebagai wadah menyatukan visi dan misi anggota pengrajin untuk mencapai tujuan kehidupan yang lebih sejahtera.

Menurut Undang-Undang No 25 tahun 1992 pasal 3 tujuan koperasi Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945.


(42)

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian

Analisis deskriptif dalam penellitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.Terdapat 16 butir pertanyaan, 12 butir pertanyaan untuk variabel X dan 4 butir pertanyaan untuk variabel Y.Responden dalam penelitian ini adalah anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.

Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden: 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha

No Kategori Jumlah

1 2 3 4

5-10 Tahun 11-20 Tahun 21-30 Tahun 31-40 Tahun

1 22

2 5

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa responden pada kategori 5-10 tahun sebanyak 1 usaha, 11-20 tahun sebanyak 22 usaha, 21-30 tahun sebanyak 2 usaha, dan 31-40 tahun sebanyak 5 usaha. Dapat disimpulkan bahwa kategori 11-20 tahun usaha yang paling dominan dalam penelitian ini.


(43)

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Kategori Jumlah

1 2 3 4 5 6 15-24 Tahun 25-34 Tahun 35-44 Tahun 45-54 Tahun 55-64 Tahun 65-74 Tahun 1 3 15 6 3 2

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)

Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan usia yang paling banyak diteliti adalah usia 35-44 tahun sebanyak 15 orang.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Kategori Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 1 6 20 1 - - 1

Total 30

Sumber: Hasil Pengolahan Kuesioner (November 2016)

Pada Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak diteliti adalah tingkat pendidikan terakhir SMA sebanyak 20 orang.


(44)

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Terdapat 16 butir pertanyaan; 4 butir pertanyaan untuk variabel Resource-based View (X1), 8 butir pertanyaan untuk variabel Orientasi Kewirausahaan (X2), 4 butir pertanyaan untuk variabel Keunggulan Bersaing (Y). Kuesioner disebar ke 30 orang sampel.Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur menggunakan skala Semantic-Differensial untuk menanyakan pengaruh kreativitas dan keterampilan terhadap keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.

Berikut distribusi jawaban responden terhadap variabel X dan Variabel Y: 1. Resource-based View (X1)

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Resource-based View (X1)

No Item

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 1 3,3 24 80,0 5 16,7

2 0 0 8 26,7 16 53,3 6 20,0 0 0

3 0 0 2 6,7 16 53,3 11 36,7 1 3,3

4 0 0 0 0 4 13,3 21 70,0 5 16,7

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (November 2016)

Tabel 4.4 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Resource-based View (X1) yang diperoleh dari 30 responden.

a. Pada pernyataan “usaha memiliki fisik bangunan”, terdapat 16,7% responden yang menyatakan setuju di tingkat angka 5, 80% menyatakan setuju ditingkat angka 4, dan 3,3 % setuju di tingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki fisik bangunan akan memajukan usaha yang dijalankan.


(45)

b. Pada pernyataan “anggota usaha memiliki pengetahuan yang dapat dikembangkan dengan baik”, terdapat 20% setuju ditingkat angka 4, 53,3% setuju ditingkat angka 3, dan 26,7% tidak setuju ditingkat angka 2. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki pengetahuan yang dapat dikembangkan akan memajukan usaha yang dijalankan.

c. Pada pernyataan “usaha memiliki keterampilan yang unik”, terdapat 3,3% setuju ditingkat angka 5, 36,7% setuju ditingkat angka 4, 53,3% setuju ditingkat angka 3, dan 6,7 % tidak setuju ditingkat angka 2. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki keterampilan yang unik akan memajukan usaha yang dijalankan.

d. Pada pernyataan “usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya”, terdapat 16,7% setuju ditingkat angka 5, 70% setuju ditingkat angka 4, dan 13,3% setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki karyawan yang ahli dibidangnya akan memajukan usaha yang dijalankan.

2. Orientasi Kewirausahaan (X2)

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban responden terhadap Variabel Orientasi Kewirausahaan (X2)

No Item

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

5 0 0 0 0 7 23,3 21 70,0 2 6,7

6 0 0 0 0 14 46,7 15 50 1 3,3

7 0 0 0 0 0 0 23 76,7 7 23,3

8 0 0 0 0 3 10,0 15 50,0 12 40,0

9 0 0 0 0 0 0 17 56,7 13 43,3

10 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0

11 0 0 0 0 0 0 18 60,0 12 40,0


(46)

Tabel 4.5 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel Orientasi Kewirausahaan (X2) yang diperoleh dari 30 responden.

a. Pada pernyataan “usaha mampu menghasilkan ide-ide baru”, terdapat 6,7% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 70% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 23,3% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki kemampuan menghasilkan ide-ide baru akan memajukan usaha yang dijalankan.

e. Pada pernyataan “usaha mampu menyusun strategi dalam bisnis yang dijalankan”, terdapat 3,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 50% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 46,7% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa saya memiliki kemampuan menyusun strategi dalam bisnis yang dijalankan.

f. Pada pernyataan “usaha berani dalam mengambil resiko untuk mencapai profit”, terdapat 23,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 76,7% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki keberanian dalam mengambil resiko akan bisa mencapai profit yang lebih.

g. Pada pernyataan “usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design baru”, terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat 5, 50% menyatakan setuju ditingkat 4, 10% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa memiliki keberanian


(47)

mengambil resiko untuk mencoba design baru akan memajukan usaha yang dijalankan.

h. Pada pernyataan “usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing”, terdapat 43,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 56,7% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa saya memiliki sifat ingin mengungguli pesaing. i. Pada pernyataan “Usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang”,

terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 60% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa saya memiliki kemampuan dalam mencari peluang.

j. Pada pernyataan “usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan”, terdapat 40% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 60% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa saya mampu bertanggung jawab atas semua keputusan.

k. Pada pernyataan “usaha selalu ingin menjadi yang terbaik diantara pesaing”, terdapat 30% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 53,3% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 16,7% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa usaha saya selalu ingin menjadi yang terbaik diantara pesaing.


(48)

3. Keunggulan Bersaing (Y)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keunggulan Bersaing (Y) No

Item

1 2 3 4 5

F % F % F % F % F %

13 0 0 0 0 0 0 14 46,7 16 53,3

14 0 0 0 0 2 6,7 16 53,3 12 40,0

15 0 0 0 0 5 16,7 21 70,0 4 13,3

16 0 0 0 0 3 10,0 24 80,0 3 10,0

Sumber: Hasil pengelolahan SPSS (November 2016)

Tabel 4.6 menunjukkan distribusi jawaban responden terhadap variabel keunggulan bersaing (Y) yang diperoleh dari 30 responden.

a. Pada pernyataan “usaha memiliki harga produk yang dapat diterima pembeli”, terdapat 53,3%% menyatakan setuju ditingkat angka 5, 46,7% menyatakan setuju ditingkat angka 4. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa saya memiliki harga produk yang dapat diterima pembeli. b. Pada pernyataan “usaha memiliki harga produk yang bersaing”, terdapat 40%

responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 53,3% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 6,7% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa usaha saya memiliki harga yang bersaing diantara pesaing lainnya.

c. Pada pernyataan “usaha memiliki produk dengan kualitas yang baik”, terdapat 13,3% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 70,0% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 16,7% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa usaha saya memiliki produk dengan kualitas yang baik.


(49)

d. Pada pernyataan “produk bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan”, terdapat 10% responden yang menyatakan setuju ditingkat angka 5, 80% menyatakan setuju ditingkat angka 4, 10% menyatakan setuju ditingkat angka 3. Hal ini berarti mayoritas responden setuju bahwa produk saya bisa dipesan sesuai dengan tipe yang pembeli inginkan.

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan analisis grafik yaitu dengan grafik Histogram dan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Selain itu uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov.Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 21.0 for Windows dan hasilnya ditunjukkan sebagai berikut:

1. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Bentuk grafik jika tidak melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.Sebaliknya, jika bentuk grafik melenceng ke kiri atau ke kanan, maka menunjukkan bahwa variabel tidak berdistribusi normal


(50)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Gambar 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram

Pada Gambar 4.1 terlihat grafik tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel berdistribusi normal.

1. Hasil Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual

Titik-titik jika masih menyebar di sekitar garis diagonal, maka data telah berdistribusi normal.Sebaliknya jika titik tidak menyebar di sekitar garis diagonal, maka data tidak berdistribusi normal


(51)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016) Gambar 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P Plot of Regression

Standarizied Residual

Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov – Smirnov Test

Asymp. Sig. (2-tailed) jika > 0,05 maka data berdistribusi normal, sebaliknya jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.


(52)

Tabel 4.7

Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 30

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.53381333 Most Extreme

Differences

Absolute .092

Positive .092

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .503

Asymp. Sig. (2-tailed) .962

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,962 di atas tingkat signifikansi 0,05.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya.Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dijelaskan variable.bebas lainnya. Dengan nilai :

a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 5, maka terjadi multikolinieritas b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas


(53)

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Pada Tabel 4.8 memperlihatkan semua nilai variabel bebas memiliki Tolerance value > 0,1 atau VIF < 5. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas.

4.2.2.3 Uji Heteroskedostisitas

Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi dari semua variabel yang diobservasi. Kriteria uji heteroskedostisitas yaitu apabila titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka disimpulkan suatu model regresi dianggap tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013 .942 1.062 Orientasi

Kewirausahaa n

.191 .089 .367 2.148 .041 .942 1.062


(54)

1. Hasil Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016) Gambar 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan Scatter Plot

Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser

Heteroskedastisitas dengan menggunakan gletser memiliki kriteria jika Nilai Sig > 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.


(55)

Tabel 4.9

Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 4.461 2.262 1.972 .059

RBV -.138 .086 -.303 -1.603 .121 Orientasi

Kewirausahaan

-.037 .048 -.145 -.766 .450 b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

Pada Tabel 4.9 terlihat semua variabel bebas memiliki nilai Sig >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi Heteroskedastisitas.

4.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil uji di atas dibuktikan bahwa data telah lulus uji asumsi klasik, sehingga data siap untuk diregresi linear berganda. Hasil analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.10

Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013

Orientasi Kewirausahaa

n

.191 .089 .367 2.148 .041


(56)

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil perhitungan data seperti yang terlihat pada kolom kedua (Unstandardized Coefficients) bagian B diperoleh nilai B1 variabel kreativitas sebesar 0,420, nilai B2 variabel keterampilan sebesar 0,191 dan nilai konstanta (a) sebesar 2,404 sehingga diperoleh persamaan regresi linear berganda:

Y= 2,404 + 0,420 X1+0,191 X2 + e. Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Konstanta (a) = 2,404 menunjukkan RBV dan orientasi kewirausahaan bernilai konstan, maka keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan akan diperoleh sebesar 2,404.

b. Koefisien B1 (X1) = 0,420 menunjukkan bahwa RBV memiliki hubungan terhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan. Sehingga apabila RBV dinaikkan sebesar satu satuan maka keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan bertambah sebesar 0,420.

c. Koefisien B2 (X2) = 0,191 menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan memiliki hubunganterhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan. Sehingga apabila orientasi kewirausahaan dinaikkan sebesar satu satuan maka keberhasilan usaha pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan bertambah sebesar 0,191.


(57)

4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu RBV (X1), orientasi kewirausahaan (X2), dalam menjelaskan variabel terikat yaitu keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan (Y) secara bersama-sama, dimana: 0 ≤ R² ≤ 1.

Koefisien determinasi (R²) jika semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat.Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.Jika Koefisien determinasi (R²) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat (Y).Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Pengujian analisis regresi linear berganda menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21,00 for windows. Hasil pengolahan dari analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .510a .260 .205 1.58961

a. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing


(58)

Pada Tabel 4.11 dapat dilihat nilai Adjusted R Square adalah 0.205 berada antara 0 <R2<1 yang berarti bahwa 20,5% keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh RBV dan orientasi kewirausahaan sedangkan 79,5% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut :

H0 : b1 = b2= 0

Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing

H0 : b1≠ b2≠0

Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent yaitu yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2) terhadap variabel dependent yaitu Keunggulan Bersaing.

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu :

H0 diterima apabila Fhitung< Ftabelpada α = 5% pada α = 5%


(59)

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

a. Df (Pembilang) = k – 1 3– 1 = 2 b. Df (Penyebut) = n – k 30-3 = 27

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for

windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ftabel pada tingkat α = 5% (2:27) = 3,35

Berikut ini merupakan hasil pengujian uji-F pada Tabel 4.12:

Tabel 4.12

Uji Simultan (Uji -F) ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 23.942 2 11.971 4.737 .017b Residual 68.225 27 2.527

Total 92.167 29

a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing

b. Predictors: (Constant), RBV, Orientasi Kewirausahaan Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Fhitung adalah 4,737 dengan tingkat signifikansi 0,017. Sedangkan Ftabel adalah 3,53. Dari hal tersebut Fhitung (4,737)> Ftabel (3,53) dan tingkat signifikansinya 0,0017< 0,05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2),secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.


(60)

4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-T)

Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari pengaruh variabel independent yaitu RBV (X1), Orientasi Kewirausahaan (X2), terhadap variabel

dependent yaitu Keunggulan Bersaing Kriteria pengambilan keputusan, yaitu : H0 diterima apabila thitung< ttabelpada α = 5% H0 ditolak apabila thitung> ttabelpada α = 5%

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 orang dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

Derajat bebas (Df) = n – k = 30 – 3 = 27

Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan program SPSS 21,00 for

windows. Kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5% (27) = 1,70

Berikut merupakan hasil pengujian uji-T pada Tabel 4.13, yaitu:

Tabel 4.13 Uji Parsial (Uji-T)

Coefficientsa Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 2.404 4.162 .578 .568

RBV .420 .158 .454 2.658 .013

Orientasi Kewirausahaa

n


(61)

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS (November 2016)

Tabel 4.13 menunjukkan nilai t hitungyang diperoleh dari masing-masing variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Variabel RBV (X1) memiliki thitung sebesar 2,658 dengan tingkat signifikansi 0,013. Sedangkan ttable adalah sebesar 1,70. Oleh karena itu thitung (2,658) > ttable (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,013 < 0,05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel RBV secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.

b. Variabel Orientasi Kewirausahaan (X2) memiliki thitungsebesar 2,148 dengan tingkat signifikansi 0,041. Sedangkan ttable adalah sebesar 1,70. Oleh karena itu thitung(2148) >ttable (1,70) dan tingkat signifikansinya 0,041<0,05. Sehingga dapat dinyatakan bahwa variabel orientasi kewirausahaan secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.


(62)

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Resource-based View (RBV) Terhadap Keunggulan Bersaing

Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel RBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.Dapat dilihat dari sumberdaya yang berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki usaha rotan memiliki pengaruh terhadap indikator keunggulan bersaing yaitu dalam kualitas dan time to market. Dalam hal ini penyataan indikator RBV “usaha memiliki fisik bangunan”, “usaha memiliki keterampilan yang unik”, “usaha memiliki karyawan yang ahli dalam bidangnya”, dari pernyataan tersebut dapat dilihat hasil dari responden bahwa faktor RBV berpengaruh terhadap keunggulan bersaing pada pengrajin rotan.RBV merupakan salah satu faktor utama untuk mempertahankan serta mengembangkan suatu usaha sehingga tercapailah keunggulan bersaing pada usaha tersebut.

Hal ini sejalan dengan penelitian Metekohy (2013) dengan judul penelitian “Pengaruh Strategi Resource-baseddan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Kecil dan Usaha Mikro (Studi pada Usaha Jasa Etnis Maluku)”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa RBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.

4.3.2 Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing Berdasarkan hasil uji signifikansi parsial bahwa variabel orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing.


(63)

Hal ini dilihat dari usaha yang memiliki sifat inovatif, proaktif, risk taking, keagresifan bersaing, dan otonomi sangat berpengaruh untuk mencapai keunggulan bersaing dalam segi harga, kualitas, dan delivery dependability. Dalam hal ini penyataan indikator keterampilan “usaha mampu menghasilkan ide-ide baru”, “usaha mampu menyusun strategi dalam bisnis yang dijalankan”, “usaha berani dalam mengambil resiko untuk mencapai profit”, “usaha berani mengambil resiko untuk mencoba design baru”, “usaha memiliki sifat ingin mengungguli pesaing”, “usaha memiliki kemampuan dalam mencari peluang”, “usaha mampu bertanggung jawab atas semua keputusan”, “usaha selalu ingin menjadi yang terbaik diantara pesaing”.Dari pernyataan tersebuat dapat dilihat hasil dari responden bahwa faktor orirntasi kewirausahaan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing pada pengrajin rotan.Orientasi kewirausahaan juga merupakan salah satu modal penting bagi pengrajin rotan, dengan adanya orientasi kewirausahaan, ini membantu untuk mencapai suatu keunggulan bersaing dari pengrajin rotan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Fadiyah (2015) dengan judul penelitian “Pengaruh Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing Berkelanjutan pada UMKM Kuliner Kawasan Mojopahit Medan”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing berkelanjutan.

Berdasarkan hasil pengujian uji koefisien determinasiAdjusted R Square bahwa keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh orientasi kewirausahaan.


(64)

4.3.3 Pengaruh Resource-based View (RBV) dan Orientasi Kewirausahaan terhadap Keunggulan Bersaing

Hasil penelitian membuktikan bahwa strategi resource-based view dan orientasi kewirausahaan dapat meningkatkan daya saing pengusaha rotan. Adanya pengaruh tidak langsung antara strategi resource-basedterhadap daya saing pengusaha rotan dimediasi oleh orientasi kewirausahaan. Orientasi kewirausahaan yang baik dalam bentuk sikap pengusaha yang inovatif, proaktif dan berani mengambil resiko merupakan mediator yang bersifat sebagai penguat keunggulan bersaing.

Hal ini sejalan dengan penelitian Avezedo (2007) yang menyimpulkan bahwa orientasi kewirausahaan sebagai faktor yang esensial dalam menghubungkan antara sumberdaya dan kapabilitas terhadap pertumbuhan usaha kecil.


(65)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai pengaruh strategi resource-based (RBV) dan orientasi kewiruasahaan terhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi (R2) diperoleh nilai Adjusted R Square adalah 0.205, yang berarti bahwa 20,5% keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan dipengaruhi cukup erat oleh RBV dan orientasi kewirausahaan sedangkan 79,5% lagi sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

2. RBV dan orientasi kewirausahaan secara serentak berpengaruh terhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan di Medan.

3. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. RBV berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing

pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan.

b. Orientasi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing pada anggota koperasi industri dan kerajinan rotan. 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam penelitian ini maka berikut adalah saran dari peneliti:


(66)

1. Peneliti berharap pengetahuan akan Resource-based View pada diri pemilik UMKM seperti sumberdaya berwujud dan sumberdaya tidak berwujud dapat ditingkatkan lagi untuk meningkatkan keunggulan bersaing pada UMKM yang dimilikinya.

2. Peneliti berharap pengetahuan akan Orientasi Kewirausahaanpada diripemilik UMKM seperti, inovatif, kebutuhan berprestasi, otonomi padausaha, dan lainlain dapat ditingkatkan lagi untuk meningkatkankeunggulan bersaing berkelanjutan pada UMKM yang dimilikinya.

3. Para pemilik UMKM diharapkan dalam menghadapi persaingan harus meningkatkan keunggulan bersaing pada usahanya agar mampu bertahan dan tetap dapat tumbuh dan berkembang dalam menghadapi persaingan bisnis. 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meneruskan dan

mengembangkan penelitian ini pada masa yang akan datang melalui penelitian yang lebih dalam mengenai faktor-faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan usaha pada pengrajin rotan.


(67)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Definisi Strategi

Setiap organisasi dalam usaha mencapai tujuannya memerlukan alat yang berperan sebagai akselerator dan dinamisator sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.Sejalan dengan hal tersebut, strategi diyakini sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi.Apakah strategi itu?Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral.Maksudnya disini adalah strategi berarti seni para jendral. Maka dari sudut pandang militer strategi adalah cara menempatkan pasukan atau menyusun kekuatan tentara di medan perang agar musuh dapat dikalahkan (Hill dan Jones, 2009). Berbeda dengan Hubbard (2004), menyatakan strategi adalah keputusan-keputusan yang memiliki arti jangka menengah hingga jangka panjang terhadap aktivitas-aktivitas organisasi yang meliputi implementasi keputusan-keputusan tersebut untuk menciptakan nilai bagi konsumen dan sekaligus mengalahkan para pesaing.

Istilah strategi sudah dapat digunakan oleh semua jenis organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap di pertahankan hanya saja aplikasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya, karena dalam arti yang sesungguhnya manajemen puncak memang terlibat dalam satu bentuk “peperangan tertentu” (Siagian, 2002).


(68)

Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dalam menentukan dan mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan.Konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan.Oleh karena itu, dalam penelitian ini yang dimaksud strategi adalah keputusan-keputusan yang memiliki arti untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang terhadap aktivitas-aktivitas perusahaan yang meliputi implementasi keputusan-keputusan tersebut untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan sekaligus mengalahkan para pesaing dan menciptakan keunggulan.

2.1.2 Resource-Based View atau RBV

Konsep Pendekatan berbasis sumberdaya (Resource-Based View) pada dasarnya merupakan konsep yang mampu membantu entrepreneur dalam meraih sustainable competitive advantage (Barney, 1991 & 2001; Grant, 1991; Peteraf, 1993; Meso & Smith, 2000; Akio, 2005; Julienty, et al. 2010; Spender, 2010; Wernerfelt, 1984). Pemikiran dasar Resource-Based View sesungguhnya ingin mengetahui dan memahami apa yang membuat suatu perusahaan berbeda, memperoleh, dan bertahan dalam keunggulan kompetitif, melalui pemanfaatan keberagaman sumberdaya yang dimilikinya (Kostopaulos, et al., 2007:2). Asumsi dasar Resource-Based View adalah bahwa sumberdaya dalam perusahaan bergabung menjadi satu (bundles) dalam kemampuan yang mendasari produksi tidak sama satu dengan lainnya. Esensi kombinasi sumberdaya dan kapabilitas tersebut sebagai “apa” yang membuat suatu organisasi unik dalam hal


(69)

Resource-Based View (RBV) telah menjadi salah satu diantara banyak teori yang paling berpengaruh dalam sejarah teori manajemen, terutama dalam teori manajemen strategik. Indikator untuk mengukur strategi RBV terdiri dari dua indikator yaitu: sumberdaya dan kapabilitas, (Hitt, et al., 2001). Secara umum, RBV berfokus pada pemahaman mengenai potensi sumberdaya dan kapabilitas organisasi (Coulter, 2002:37). Menurut De wit, Meyer dalam Taufiq Amir (2011:86) Adapun tipe-tipe sumberdaya adalah sebagai berikut:

a. Sumber daya berwujud (tangible)

Sumber daya berwujud adalah segala sesuatu yang tersedia di perusahaan yang secara fisik dapat diamati (disentuh), seperti bangunan, dan uang.

b. Sumber daya tidak berwujud (intangible)

Sumber daya nirwujud tidak dapat disentuh, tapi sebagian besar dikerjakan oleh karyawan di organisasi, sumber daya yang tersedia di organisasi yang muncul akibat interaksi organisasi dengan lingkungan nya.

Menurut Thomson dan Strickland dalam Sampurno (2011) menjelaskan, untuk menganalisis kekuatan dan kapabilitas sumber daya perusahaan, aspek – aspek yang perlu mendapat perhatian antara lain adalah :

a) Keterampilan atau keahlian

Mencakup anatara lain kekuatan dalam keahlian, layanan prima, iklan yang unik. Ketrampilan dan keahlian ini perlu diproteksi oleh perusahaan sehingga tidak mudah ditiru oleh kompetitor.


(1)

4. Ibu Yasmin Chairunisa Muchtar, SP., MBA, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Frida Ramadini, SE, MM, selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

6. Kepada Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf dan pegawai atas segala jasa-jasanya.

7. Seluruh Anggota koperasi rotan yang telah meluangkan waktu dalam memberikan informasi dalam pengumpulan data di Kopinkra Rotan Medan. 8. Keluargaku Kak Eka, Bang Reza, Dek Intan, dan seluruh keluarga besar yang

selalu membantu dan mendo’akan peneliti.

9. Sahabatku Yuni Shara, Debby (alm), Dina, Fitri, Nanda, Iqbal, Ade, Pops, Cqula Terima kasih untuk semua bantuan tenaga, waktu, dukungan, semangat, dan doa yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Semua pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bermanfaat bagi peneliti khususnya.

Medan, Desember 2016 Penulis


(2)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Landasan Teori ... 8

2.1.1 Strategi ... 8

2.1.2 Resource-based View ... 9

2.1.3 Kewirausahaan ... 12

2.1.4 Orientasi Kewirausahaan ... 14

2.1.5 Keunggulan Bersaing ... 16

2.1.6 Usaha Kecil ... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Kerangka Konseptual ... 25

2.4 Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.3 Batasan Operasional ... 28

3.4 Definisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 33

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

3.6.1 Populasi ... 34

3.6.2 Sampel ... 35

3.7 Jenis Data ... 35

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 36

3.9.1 Uji Validitas ... 37


(3)

3.9.2 Uji Reliabilitas... 41

3.10 Metode Analisis ... 42

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif ... 42

3.10.2 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.10.3 Metode Regresi Linear Berganda ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Gambaran Umum Koperasi Industri dan Kerajinan Rotan ... 48

4.2 Hasil Penelitian ... 49

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 49

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden Penelitian ... 49

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 51

4.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 55

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 55

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas ... 57

4.2.2.3 Uji Heteroskedostisitas ... 58

4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 60

4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 62

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 63

4.2.3.3 Uji Signifikan Parsial (Uji-T) ... 65

4.3 Pembahasan ... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70


(4)

vii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ... 23

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 30

3.2 Uji Validitas ... 38

3.3 Uji Validitas ... 39

3.4 Uji Validitas ... 40

3.5 Uji Reliabilitas ... 42

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ... 49

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usia ... 50

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 50

4.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kreativitas (X1) ... 51

4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Keterampilan (X2) ... 52

4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel keberhasilan Usaha (Y) ... 54

4.7 Hasil Uji Kolmogorov – Smirnov Test ... 57

4.8 Hasil Uji Multokolinearitas ... 58

4.9 Uji Heteroskedastisitas dengan Gletser ... 60

4.10 Analisis Linear Berganda ... 60

4.11 Uji Koefisien Determinasi ... 62

4.12 Uji Simultan (Uji-F) ... 64

4.13 Uji Parsial (Uji-T) ... 65


(5)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 26 3.1 Pengukuran Skala Semantic Differensial... 34 4.1 Uji Normalitas dengan Histogram ... 55 4.2 Uji Normalitas dengan Normal P-P of

Regression Standarizied Residual ... 56 4.3 Uji Heteroskedostisitas dengan


(6)

ix DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas ... 74

2 Distribusi Jawaban Uji Validitas dan Reliabilitas ... 77

3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 78

4 Kuesioner Penelitian ... 81

5 Distribusi Jawaban Kuesioner Penelitian ... 84

6 Uji Asumsi Klasik ... 85

7 Analisis Linear Berganda ... 89