Koefisien Determinasi R Uji Parsial Uji T Tabel 4.10

Tabel 4.8 Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 44.589 1.883 23.678 .000 Orientasi_Kewirausahaan .235 .024 .845 9.988 .000 a. Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing_Berkelanjutan Sumber: Pengolahan SPSS 2015 Data Diolah Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.8 kolom unstandardized coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y= 44,589 + 0,235 X Pada persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Konstanta Orientasi kewirausahaan adalah 0 maka Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Y akan sebesar 44,589 b. Koefisien Regresi X Orientasi Kewirausahaan = 0,235 menunjukkan bahwa jika meningkat orientasi kewirausahaan sebesar satu satuan maka keunggulan bersaing berkelanjutan yang dimiliki usaha akan bertambah sebesar nilai koefisien regresi X.

4.6.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent . Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0 R 2 1.Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.9 UJI KOEFISIEN DETERMINAN R 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .845 a .714 .707 2.42365 a. Predictors: Constant, Orientasi_Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing_Berkelanjutan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015 Data Diolah Tabel 4.9 menunjukkan bahwa: a. Nilai R relation adalah 0,845 menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara orientasi kewirausahaan X dengan keunggulan bersaing berkelanjutan Y sebesar 84,5 artinya hubungannya sangat erat . Sedangkan sisanya sebesar 15,5 adalah hubungan dengan faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. b. Nilai R Square adalah 0,714 angka ini menunjukkan bahwa sebesar 71,4 Keunggulan bersaing berkelanjutan Y dapat dipengaruhi oleh orientasi kewirausahaan X sedangkan sisanya sebesar 28,6 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6.2 Uji Parsial Uji T Tabel 4.10

Uji Parsial Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 44.589 1.883 23.678 .000 Orientasi_Kewirausahaa n .235 .024 .845 9.988 .000 a. Dependent Variable: Keunggulan_Bersaing_Berkelanjutan Sumber : Hasil Pengolahan SPSS, 2015 data diolah Tabel 4.10 menunjukkan nilai t hitung yang diperoleh dari variabel yang dapat disimpulkan sebagai berikut : Variabel orientasi kewirausahaan X memiliki t hitung sebesar 9,988 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan t table adalah sebesar 1,697 Oleh karena itu t hitung 9,988 t table 1,697 dan tingkat signifikansiya 0,000 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa orientasi kewirausahaan secara individual atau secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing berkelanjutan. Artinya jika ditingkatkan variabel Orientasi Kewirausahaan maka keunggulan bersaing berkelanjutan sebuah UMKM akan meningkat.

4.7 Pembahasan