Dalam penelitian ini terjadi hanya satu kali proses pemilihan variable yang layak, hal ini dikarenakan tidak terdapat variable yang memiliki MSA dibawah 0,5
setelah proses pemilihan variable. Pada tabel Anti Image Matrices pada tabel tersebut diterangkan tidak ada variable yang memiliki nilai MSA kurang dari 0,5.
Hasil pemilihan ini dari 11 variabel telah memenuhi syarat untuk dilakukan analisis lebih lanjut.
5.3.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen dalam Memilih Kedai Kopi.
Tabel 10. Nilai Communality 11 Variabel Berdasarkan Urutan Terbesar
No. Variabel
Nilai Respon Communality 1.
X1 = Pendapatan 0,766
2. X2 = Informasi
0,722
3. X11= Kenyamanan
0,674
4. X8 = Fasilitas
0,664
5. X3 = Teman
0,661
6. X9 = Kebersihan
0,612
7. X7 = Lokasi
0,601
8. X5 = Harga
0,575
9.
X4 = Promosi 0,478
10. X10= Iklan
0,468
11. X6 = Citarasa
0,383
Nilai communalities menunjukkan jumlah keragaman varian dari suatu variable mula-mula yang bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin tinggi nilai
communalities sebuah variable berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Tabel 10 merupakan rangkuman hasil penelitian untuk seluruh
variable yang mempengaruhi variabel yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap kedai kopi di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan merupakan faktor pertama yang memiliki nilai communality terbesar yaitu 0,766. Pendapatan adalah bagian yang peka bagi konsumen terutama
konsumen pada kelompok mahasiswa. Dimana pendapatan dari mahasiswa yang dikelompokkkan pada pendapatan Rp.500.000 – Rp.999.999 membuat konsumen
pada kelompok ini lebih memilih kedai kopi yang sederhana dan murah. Selain itu kedai kopi tersebut memberikan kenyamanan dan fasilitas yang lengkap untuk
menunjang aktifitas dari konsumen.
Pendapatan merupakan suatu hal yang yang mempengaruhi konsumen dari segi faktor ekonomi. Dimana pada faktor ekonomi terdapat faktor harga dan faktor
pendapatan konsumen. Faktor pendapatan merupakan suatu hal yang paling besar mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan pembelian. Dengan
besarnya pendapatan konsumen sehinggan konsumen mampu untuk menentukan kepustusan secara objektif terhadap segala kebutuhan primer, sekunder maupun
tersier. Gilarso,2003
Variabel informasi merupakan faktor kedua yang teratas dinilai penting dengan nilai communality 0,722. Informasi merupakan suatu hal yang penting dianggap
konsumen. Informasi tentang keberadaan kedai kopi sangat penting dianggap oleh konsumen. Informasi tentang kedai kopi ini dapat berasal dari beberapa hal seperti
majalah, internet, teman dan lain-lain.
Sumberdaya informasi memainkan suatu peranan penting dalam sebuah bisnis. Keberadaan sebuah informasi merupakan gambaran tentang citra sebuah bisnis.
Universitas Sumatera Utara
Dimana citra sebuah bisnis ini merupakan daya tarik bagi kedai kopi sehingga konsumen mengetahui keberadaan sebuah kedai kopi. Media informasi
merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan oleh pemilik bisnis dimana dengan menggunakan media informasi yang efektif akan memberikan hasil yang
optimal dalam pemberian citra terhadap suatu produk. Griffin dan Ebbert, 2007
Kenyamanan mejadi faktor ketiga terbesar yang di perhatikan oleh konsumen dalam memilih kedai kopi. Variabel kenyamanan dinilai penting dengan nilai
communality sebesar 0,674. Kenyamanan menjadi perhatian konsumen dalam memilih kedai kopi dikarenakan kedai kopi yang ada di Kota Medan bukan hanya
dijadikan sebagai tempat untuk meminum kopi, namun juga dijadikan tempat sebagai pertemuan bisnis dan tempat mengerjakan tugas, sehingga dibutuhkan
tempat yang nyaman.
Ada kalanya orang sangat mementingkan tempat membeli makanan, yaitu kenyamanan dari segi tempat dan ruangannya. Oleh karena itu, penting bagi kita
untuk memperhatikan kenyamanan agar konsumen tidak beralih ke tempat yang lain. Untuk memberikan kenyamanan kepada konsumen, produsen dapat
memberikan musik untuk memberikan rasa yang lebih nyaman kepada konsumen. Malahayati dan Ramdhan, 2010
Fasilitas termasuk kedalam faktor keempat yang memiliki nilai terbesar yang diperhatikan konsumen dalam memilih kedai kopi. Variabel fasilitas dinilai
dengan nilai communality sebesar 0,664. Fasilitas yang diinginkan oleh
Universitas Sumatera Utara
konsumen cenderung untuk menunjang seluruh kegiatan konsumen yang ada di kedai kopi tersebut. Salah satu fasilitas yang wajib dimiliki oleh konsumen adalah
adanya wifi dan LCD yang biasanya digunakan untuk acara nonton bareng di kedai kopi tersebut, selain itu ketersediaan listrik juga menjadi salah satu hal yang
diperhatikan konsumen karena listrik berguna untuk kelompok konsumen mahasiswa dan yang lain untuk menyelesaikan tugas dan melakukan pertemuan
bisnis.
Fasilitas merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah bisnis. Fasilitas berguna untuk mencapai kenyamanan yang diinginkan konsumen. Suatu
bisnis dapat bersaing dengan fasilitas tambahan yang dimiliki bisnis tersebut. Fasilitas tambahan hanya membutuhkan sedikit kreativitas. Wibowo, 2006
Teman dianggap sebagai hal yang mempengaruhi konsumen yang kelima hal ini berdasarkan nilai communality pengaruh dari teman sebesar 0,661. Pengaruh dari
teman merupakan suatu hal yang mempengaruhi konsumen dalam memilih kedai kopi di Kota Medan dikarenakan kebiasaan dari konsumen kedai kopi yang
biasanya datang ke kedai kopi cenderung dikarenakan ajakan teman atau datang ke kedai kopi hanya sekedar untuk bertemu dengan teman saja.
Faktor teman termasuk kedalam faktor sosial dimana orang hidup alam masyarakat dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pengaruh dari
teman secara positif maupun negatif merupakan suatu hal yang dapat
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi preferensi konsumen. Selain itu pola hidup seseorang juga mampu mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusannya . Gilarso,2003
Variabel keenam yang diperhatikan konsumen dalam memilih kedai kopi adalah variabel kebersihan. Dimana variabel kebersihan ini memberikan nilai
communality sebesar 0,612. Kebersihan menjadi perhatian keenam konsumen dikarenakan kebersihan sebenarnya tidak menjadi hal yang perlu diperhatikan
oleh konsumen namun kebersihan menjadi suatu hal yang tidak bisa dilupakan oleh produsen . Hal ini dikarenakan kebersihan akan menimbulkan suatu kesan
kenyamanan yang diberikan oleh produsen kedai kopi tersebut.
Faktor kebersihan merupakan suatu faktor yang tidak kalah pentingnya dengan faktor yang lainnya. Dimana faktor ini dapat menentukan keberadaan suatu bisnis
terutama bisnis makanan dan minuman. Soal kebersihan dan kenyamanan produk dapat dicerminkan dengan mendaftarkan produk ke dinas kesehatan maupun ke
MUI dan Balai Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman.
Lokasi menjadi variabel yang dianggap penting ketujuh oleh konsumen. Lokasi dinilai dengan communality sebesar 0,601. Lokasi menjadi suatu hal yang kurang
penting dianggap konsumen dikarenakan keberadaan lokasi dari kedai kopi yang biasanya cenderung terletak di pusat keramaian dan mudah diakses oleh
konsumen kedai kopi.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi yang strategis yaitu lokasi yang mudah dijangkau oleh alat transportasi dan ramai, seperti pasar, kampus, terminal, pinggir jalan dan depan sekolah. Untuk
memilih tempat yang strategis juga harus mempertimbangkan beberapa hal seperti biaya sewa toko, retribusi, pengadaan SDM, promosi dan lain-lain. Menentukan
sebuah lokasi harus memerhatikan biaya yang dikeluarkan untuk sewa toko tentu saja harga di lokasi yang strategis akan lebih tinggi dari pada tempat yang sepi.
Oleh karena itu, produsen harus bias menentukan jika menyewa di tempat yang strategis apakah masih bias mendapatkan untung? Jika masih maka produsen
harus memilih lokasi yang strategis. Malahayati dan Ramdhan, 2010
Harga menjadi variabel yang diperhitungan oleh konsumen yang kedelapan oleh konsumen. Hal ini dilihat nilai communality sebesar 0,478. Harga tidak menjadi
suatu hal yang paling di perhatikan konsumen karena harga sebuah secangkir tidak terlalu mempengaruhi konsumen untuk datang ke kedai kopi. Perilaku
konsumen yang ke kedai kopi cenderung untuk bertemu dengan teman dan hanya menyelesaikan tugas sehingga tidak terfokus kepada harga produk kopi tersebut
namun terpaku ke pelayanan dan kenyamanan dari sebuah kedai kopi.
Harga merupakan suatu hal yang terpenting dianggap konsumen dalam mempengaruhi preferensi konsumen. Karena itu penentuan harga sangat penting
bagi sebuah perusahaan untuk dapat bersaing denga perusahaan lainnya. Harga yang ditetapkan haruslah mampu menutupi seluruh biaya operasional dan
ditambah besar persentase laba. Salah satu prinsip penentuan harga adalah penitikberatkan pada kemauan pembeli terhadap harga yang telah ditentukan
Universitas Sumatera Utara
dengan jumlah yang cukup untuk menutupi biaya operasional yang telah dikeluarkan ditambah dengan persen laba yang diinginkan. Fuad et al, 2000
Promosi, iklan dan citarasa menjadi tiga variabel yang paling kurang diperhatikan konsumen untuk datang ke kedai kopi. ketiga variabel ini memiliki nilai
communality terkecil. Dimana ketiganya secara berurutan memiliki nilai communality 0,478 , 0,468 dan 0,383. Ketiga variabel ini dianggap kurang penting
bagi konsumen kedai kopi dikarenakan kebiasaan konsumen yang mengetahui sebuah kedai kopi dari teman masing-masing sehingga promosi yang diberikan
oleh sebuah kedai kopi tidak terlalu memberikan effect yang nyata kepada konsumen untuk datang ke kedai kopi. Sama halnya dengan variabel citarasa
kebanyakan konsumen kedai kopi tidak terlalu memikirkan rasa dari produk kopi yang disajikan. Hanya beberapa konsumen yang memerhatikan rasa minuman
kopi dari suatu kedai kopi, selainnya hanya menikmati kenyamanan dari kedai kopi yang mereka kunjungi.
Dalam hal pengembangan sebuah usaha juga diperlukan sebuah strategi promosi dan iklan. Promosi adalah usaha sebuah perusahaan untuk memperkenalkan
produk dengan memberikan hal yang menarik. Promosi terdapat beberapa macam meliputi publisitas, promo penjualan periklanan dan penjualan langsung. Promo
penjualan merupakan upaya untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat. Promo penjualan biasanya seperti memberikan bonus pembelian ataupun diskon
kepada setiap pembelia produk. Lain halnya dengan iklan, iklan lebih ditekankan
Universitas Sumatera Utara
kepada media yang berupa informasi mengenai sebuah produk dan mengaitkannya dengan dengan produk yang kita jual Salim, 2010.
Faktor citarsa merupakan salah satu hal yang dapat mepengaruhi konsumen. Dimana konsumen akan datang berbondong-bondong ke sebuah bisnis jika
memiliki citarasa yang khas. Citarasa dari sebuah produk akan memberikan image dari produk. Produk yang mampu memasuki segmentasi pasar dengan baik akan
mampu mendapatkan keuntungan yang besar dalam menjalankan usahanya Ichsanudin, 2006.
5.4. Kriteria Kedai Kopi yang Ideal Menurut Konsumen di Kota Medan.