Jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 90 responden dengan alasan untuk penelitian yang menggunakan analaisis data dengan statistik regresi
ukuran sampel paling kecil adalah 30 responden. Wirartha, 2006
3.3 Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang menggambarkan suatu keadaan dari variabel
tertentu yang kemudian dirubah dalam bentuk skoring. Data kualitatis Seperti data dari faktor – faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap kedai kopi.
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka dan menunjukkan suatu jumlah. Data kuantitatif seperti data tingkat konsumsi kopi dan produksi kopi di Provinsi
Sumatera Utara.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dengan melakukan survei kepada konsumen dan data sekunder yang di dapat dari Asosiasi Eksportir
Kopi Indonesia dan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode survey atau wawancara secara langsung kepada konsumen yang sedang menikmati kopi di kedai kopi
yang ada di Kota Medan.
Metode survei adalah pengumpulan data primer dengan melakukan tanya jawab dengan responden. Jenis pertanyaan ini menggunakan pertanyaan yang terstruktur.
Universitas Sumatera Utara
Pertanyaan yang terstruktur adalah pertanyaan yang dibuat dengan sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa
alternative saja atau kepada satu jawaban saja. Responden yang diambil adalah responden yang dianggap memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan penelitian.
Penyebaran kuisioner ini dilakukan setiap hari . Waktu penyebaran kuesioner dilakukan pada pukul 12.00-21.00 WIB. Waktu ini dipilih dengan pertimbangan
pada waktu itu adalah waktu yang biasanya konsumen mengkonsumsi kopi di kedai kopi sehingga diharapkan dapat memberikan kesimpulan yang dapat
mewakili populasi konsumen kopi yang ada di Kota Medan.
3.5 Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan dua analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis faktor.
Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran maupun suatu
peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta
serta hubungan dari fenomena yang diteliti. Nazir, 1998
Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk mengkaji bagaimana karakteristik konsumen dalam memilih kedai kopi, mengkaji motivasi konsumen
dalam memilih kedai kopi dan kriteria kedai kopi yang ideali menurut konsumen.
Universitas Sumatera Utara
Analisis Faktor
Kerlinger 1990 mengungkapkan bahwa faktor adalah gagasan atau konsep suatu hipotesis yang sungguh-sungguh ada yang mendasari suatu tes, skala, aitem dan
pengukuran-pengukuran dalam banyak hal. Jadi analisis faktor bermanfaat untuk mengurangi pengukuran-pengukuran dan tes-tes yang beragam supaya menjadi
sederhana. 1 Confirmatory Factor Analysis
Model yang diasumsikan untuk menggambarkan, menjelaskan atau menghitung data empirik. Konstruksi dari model ini berdasar pada informasi yang apriori
mengenai sifat dari struktur data atau isi dari teori Joreskog Sorbon, 1989 dalam Crowley Fan, 1997.
2 Exploratory Factor Analysis Model yang diaplikasikan untuk mengeksplorasi data yang ada mengenai jumlah
karakteristiknya, sifat-sifat yang menarik dan hubungan-hubungan yang mungkin ada. Exploratory Factor Analysis ini berguna untuk tujuan menggenerasikan
struktur, model-model teoritis dan mengetes hipotesis Gorsuch, 1983 dalam Crowley Fan, 1997. Pada penelitian ini yang digunakan adalah analisis faktor
eksploratori exploratory factor analysis. Menurut Panter,dkk 1997 aplikasi dari exploratory factor analysis adalah mengidentifikasi makna, konstrak atau
dimensi yang dievaluasi oleh kovarians yang diobservasi yang meliputi sifat yang diobservasi, respon, tanda dan symton. Model ini secara umum dijelaskan sebagai
perilaku yang diobservasi yang dapat digambarkan dalam bentuk konstrak tertentu dengan asumsi hanya pada kasus yang jarang yang dapat menjadi korespondensi
Universitas Sumatera Utara
secara eksak antara indeks perilaku spesifik yang diobservasi tertentu yang bervariasi atau operasionalisasi dan konstruks tertentu yang berhubungan.
Model-model dari analisa faktor mempunyai peranan penting didalam memformulasikan model konsep didalam kepribadian dan untuk menguji secara
empiris berbagai instrumen yang mengukur kepribadian Panter,dkk, 1997.
Analisis faktor digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen dalam menentukan kedai kopi. Analisis faktor
digunakan karena data hasil penilitian berupa data yang berskala ordinal. Analisis faktor digunakan untuk menjawab permasalahan 3 pada penelitian ini meskipun
terdapat subjektiftivitas pada jawaban responden.
Variabel asal yang diteliti meliputi variabel -variabel yang dipertimbangkan dalam menentukan kedai kopi. Variabel -variabel ini adalah :
1. Variabel asal yang menginterpretasikan perbedaan individu antara lain
pendapatan X
1
dan pengetahuan informasi X
2
2. Variabel asal yang mengiterpretasikan pengaruh lingkungan adalah teman
X
3
3. Variabel yang menginterpretasikan atribut kedai kopi antara lain promosiX
4
, hargaX
5
, citarasaX
6
, lokasi X
7
, fasilitas X
8
, kebersihanX
9
, iklan X
10
dan pelayanan X
11
Variabel -variabel tersebut ditentukan berdasarkaan teori perilaku konsumen yang menerangkan mengenai variabel -variabel yang menginterpretasikan perbedaan
Universitas Sumatera Utara
individu, pengaruh lingkungan dan atribut kedai kopi. Selain itu, variabel - variabel tersebut ditentukan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya
mengenai perilaku konsumen.
Data hasil penelitian mengenai variabel tersebut diuji menggunakan alat pengujian berdasarkan korelasi antar variabel , yaitu Kaiser-Mayer-Olkin Measure
of Sampling Adequency KMO-MSA dan Barlett Test. Pengujian ini dilakukan karena analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel . Oleh karena
itu, seharusnya ada korelasi yang cukup kuat diantara variabel sehingga akan terjadi pengelompokan. Jika sebuah variabel berkorelasi lemah dengan variabel
lainnya maka akan dikeluarkan dari analisis faktor.
Hipotesis untuk signifikansi Barlett Test adalah : Ho = Variabel-variabel asal belum memadai untuk menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap kedai kopi. H
1
= Variabel-variabel asal sudah memadai untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap kedai kopi.
Kriteria dengan melihat probabilitas signifikansi : a.
Angka sig 0,05 berarti variabel -variabel asal kurang signifikan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen
terhadap kedai kopi H diterima
Universitas Sumatera Utara
b. Angka sig 0,05 berarti variabel -variabel asal cukup signifikan untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap kedai kopi H
ditolak
Angka MSA berkisar dari 0 sampai 1 dengan kriteria : a.
MSA = 1 berarti pengaruh suatu variabel asal terhadap proses keputusan memilih kedai kopi dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel asal
lainnya b.
MSA 0,5 berarti pengaruh suatu variabel asal terhadap proses keputusan memilih kedai kopi masih dapat diprediksi oleh variabel asal lainnya dan
variabel asal tersebut tidak dapat dianalisis lebih lanjut. c.
MSA 0,5 berarti pengaruh suatu variabel asal terhadap proses keputusan memilih kedai kopi tidak dapat diprediksi oleh variabel asal lainnya dan
pengaruh variabel asal tersebut tidak dapat dianalisis lebih lanjut.
3.6 Definisi dan Batasan Operasional.