kegiatan yang sangat menentukan dalam mengingkatkan nilai penjualan dan pertumbuhan produknya Kotler, 2000.
2.3. Penelitian terdahulu
Mogesta 2000 meniliti faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses keputusan pembelian kopi instan kasus di Kotamadya Bogor,
dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor merupakan bagian dari analisis multivariate. Berdasarkan hasil tersebut diperoleh lima komponen utama
yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli kopi instan. Komponen utama variabel pengaruh teman, pengaruh keluarga dan pengaruh penjual. Pada
komponen utama kedua terdapat empat variabel yang tersusun atas variabel tidak menyisakan serbuk kasar, kemudahan diperoleh, praktis dan manfaat. Komponen
utama ketiga adalah kemasan, merek, dan rasa, sedangkan komponen utama keempat adalah sumber informasi, promosi penjualan dan iklan. Alasan membeli
dan harga adalah variabel penciri dari komponen utama kelima.
Sitorus 2007 meniliti faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen kopi terhadap kopi sachet. Rasa dan aroma merupakan faktor pertimbangan utama
bagi konsumen. Hal ini menuntut produsen untuk terus berinovasi dalam rasa dan kemasan. Selain itu citra dan merek menjadikan preferensi konsumen dalam
memilih kopi sachet. Sehingga merek yang efektif akan memberikan karakter produk dengan khas dan memberi kekuatan emosional dari citra produk.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Kerangka pemikiran
Kopi merupakan salah satu komoditas prioritas pengembangan di Indonesia. Hal ini dikarenakan setiap tahunnya terjadi peningkatan jumlah konsumsi kopi di
Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Medan. Meningkatnya konsumsi kopi ini selaras dengan bertumbuhnya kedai-kedai kopi yang ada di Kota Medan
guna untuk memenuhi permintaan konsumen.
Pertumbuhan kedai-kedai kopi dikota Medan membuat para konsumen memiliki banyak pilihan kedai kopi mana yang menurut konsumen sebagai kedai kopi yang
ideal dan sesuai dengan keinginan. Kedai-kedai kopi yang ada selalu berinovasi dari segi produk, tempat maupun harga yang merupakan bauran dalam pemasaran.
Dari bauran pemasaran ini akan mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih kedai kopi yang ada di Kota Medan. Perilaku konsumen ini dipengaruhi
oleh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologis konsumen.
Perilaku konsumen ini menentukan kriteria konsumen dan motivasi dalam memilih kedai kopi yang ada di Kota Medan. Dari kriteria konsumen ini akan di
dapat faktor-faktor apasaja yang mempengaruhi konsumen dalam memilih kedai kopi di Kota Medan. Produsen kedai kopi akan memiliki suatu landasan dalam
membuka kedai kopi dari pendapat konsumen dalam menentukan sebuah kedai kopi yang ideal. Sehingga produsen tidak mengalami kerugian karena tidak
mengetahui kritera konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih kedai kopi.
Universitas Sumatera Utara
Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut ;
Keterangan : = Menyatakan pengaruh.
= Adanya Hubungan.
Gambar 3. Kerangka Pemikiran
2.5. Hipotesis Penelitian.