Jenis Kelamin Umur Karakteristik Konsumen Kedai Kopi di Kota Medan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Konsumen Kedai Kopi di Kota Medan

Dari 90 kuesioner yang diolah dapat dilihat karakteristik konsumen kedai kopi di Kota Medan. Karakteristik konsumen yang dianalisis meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan dan penghasilan konsumen kedai kopi di Kota Medan. Karakteristik konsumen kedai kopi ini akan mendasari apa motivasi konsumen untuk datang ke kedai kopi.

5.1.1. Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian dengan memberikan kuesioner kepada 90 konsumen kedai kopi, jumlah konsumen kedai kopi di dominasi oleh laki-laki. Lebih dari separuh konsumen berjenis kelamin laki-laki. Jumlah konsumen kedai kopi laki-laki di Kota Medan sebesar 67 konsumen atau 74,4 sedangkan jumlah konsumen kedai kopi perempuan di Kota Medan sebesar 23 konsumen atau 25,5 . Tabel 3. Karakteristik Konsumen Kedai Kopi Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 67 74,4 Perempuan 23 25,5 Total 90 100 Konsumen yang berjenis kelamin laki-laki lebih sering datang ke kedai kopi. Hal ini dikarenakan konsumen laki-laki datang ke kedai kopi untuk mengistirahatkan diri dari kegiatan seharian. Selain itu konsumen datang ke kedai kopi dikarenakan untuk mengembalikan fokus dari konsumen karena di dalam kopi mengandung kafein. Universitas Sumatera Utara Penelitian yang cukup luas telah dilakukan tentang kandungan kafein pada kopi. Kafein merupakan zat pahit dan secara bawaan tidak disukai namun memberikan suatu efek yang baik bagi seorang konsumen. Efek positif dari kandungan kafein pada kopi adalah untuk merubah emosi sesorang menjadi lebih bersemangat dan memberikan efek ketergantungan terhadap rasa dari kopi tersebut. Gibney et al, 2009 Selain itu, efek dari kafein juga mampu meningkatkan optimisme dan percaya diri konsumen, serta menghilangkan kejenuhan dan keletihan dari kegiatan sehari-hari konsumen. Kafein juga memberikan efek meningkatkan kapasitas fisik dan mental dan juga mampu memberikan efek melejitkan potensi yang tersembunyi dalam diri. Bukti ilmiah tentang efek kandungan kafein ini sangat banyak salah satunya Universitas Harvard pada tahun 1996, hasilnya adalah konsumen hanya membutuhkan sedikitnya 100 g atau sebesar 120 ml kopi per hari untuk mendapatkan efek dari kafein yang terdapat pada kopi tersebut.Weinberg dan Bealer, 2002

5.1.2. Umur

Pengelompokan usia antara 18 tahun sampai 45 tahun yang dibagi atas 6 kelompok usia. Pengelompokan ini didasarkan kemampuan konsumen untuk menerangkan suatu kedai kopi yang diinginkan dan dari segi ekonomi. Dimana usia 17 tahun dan dibawahnya merupakan usia dimana dalam pengambilan keputusan masih tergantung kepada keluarganya dan orang tuanya. Universitas Sumatera Utara Usia 18-25 tahun merupakan usia masa perubahan, dimana pada kelompok usia ini cenderung memiliki peghasilan yang masih rendah dan kebanyakan kelompok ini masih diberikan oleh orang tuanya. Usia 26 – 30 tahun merupakan kelompok usia dimana merupakan masa pembentukan rumah tangga, 31- 35 tahun kelompok usia ini merupakan kelompok usia dimana terfokus terhadap peningkatan karir. Pada usia 36 – 40 tahun merupakan kelompok usia pematangan diri dan pematangan karir. Usia 41 dan seterusnya merupakan kelompok usia dewasa dan sudah matang dalam masalah finansial. Dari 90 konsumen yang diwanwancari dihasilkan data karakteristik konsumen kedai kopi berdasarkan umur sebagai berikut : Tabel 4. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Umur. Umur Jumlah Persentase 18 – 25 69 76,6 26 – 30 8 8.8 31 – 35 5 5,5 36 – 40 4 4,4 41 – 45 1 1,1 45 3 3,3 TOTAL 90 100 Konsumen kedai kopi di Kota Medan lebih dari setengah konsumen berusia 18- 25 tahun. Hal ini dikarenakan waktu luang dan lokasi kedai kopi yang berada dekat dengan aktifitas dari kelompok umur ini. Dimana biasanya keberadaan kedai kopi terletak disekitaran kampus dan kantor sehingga konsumen pada kelompok ini dapat dengan mudah untuk mengakses kedai kopi ini. Kelompok usia ini biasanya ke kedai kopi dengan alasan untuk mengerjakan tugas ataupun hanya untuk mengisi waktu luang. Universitas Sumatera Utara Kelompok usia 26-30 tahun hanya ada sekitar 8 konsumen atau sebesar 8,8 , kelompok usia 31-35 tahun berjumlah 5 konsumen atau sebesar 5,5, kelompok usia 36-40 tahun berjumlah 4 konsumen atau sebesar 4,4, kelompok usia 41-45 tahun berjumlah 1 konsumen atau sebesar 1,1 dan kelompok usia 45 tahun berjumlah 3 konsumen atau sebesar 3,3. Kelima kelompok umur tersebut memilih ke kedai kopi kebanyaka dengan alasan untuk mengerjakan tugas kantor atau melakukan pertemuan bisnis sehingga konsumen membutuhkan tempat yang luas dan nyaman. Selain itu, konsumen pada kelompok umur ini datang ke kedai kopi juga dengan alasan untuk menghilangkan kejenuhan dari aktifitas seharian.

5.1.3. Pekerjaan