Kelompok usia 26-30 tahun hanya ada sekitar 8 konsumen atau sebesar 8,8 , kelompok usia 31-35 tahun berjumlah 5 konsumen atau sebesar 5,5, kelompok
usia 36-40 tahun berjumlah 4 konsumen atau sebesar 4,4, kelompok usia 41-45 tahun berjumlah 1 konsumen atau sebesar 1,1 dan kelompok usia 45 tahun
berjumlah 3 konsumen atau sebesar 3,3. Kelima kelompok umur tersebut memilih ke kedai kopi kebanyaka dengan alasan untuk mengerjakan tugas kantor
atau melakukan pertemuan bisnis sehingga konsumen membutuhkan tempat yang luas dan nyaman. Selain itu, konsumen pada kelompok umur ini datang ke kedai
kopi juga dengan alasan untuk menghilangkan kejenuhan dari aktifitas seharian.
5.1.3. Pekerjaan
Dari 90 konsumen yang diwanwancari dihasilkan data karakteristik konsumen kedai kopi berdasarkan pekerjaan sebagai berikut :
Tabel 5. Karakteristik Konsumen Kedai Kopi di Kota Medan Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
Persantase
Mahasiswa 54
60 PNS
7 7,7
Karyawan Swasta 18
20 Wiraswasta
9 10
Pegawai BUMN 2
2,2
Total 90
100
Dari hasil wawancara kepada 90 konsumen kedai kopi di Kota Medan didapat hasil sebesar 54 konsumen sebagai mahasiswa atau sebesar 60. Dimana
sebanyak 54 konsumen mahasiswa ini memiliki beberapa alasan mengapa mereka datang ke kedai kopi di waktu tertentu. Beberapa alasan seperti mengerjakan tugas
dan hanya sekedar berkumpul dengan teman. Sehingga pada kelompok konsumen ini lebih memilih sebuah kedai kopi yang memiliki fasilitas yang lengkap seperti
Universitas Sumatera Utara
wifi dan memberikan kenyamanan untuk mengerjakan beberapa aktifitas di dalam kedai kopi tersebut.
Sebesar 7 konsumen kedai kopi di Kota Medan memiliki pekerjaan sebagai PNS. Sebesar 18 konsumen atau 20 konsumen memiliki pekerjaan sebagai karyawan
swasta. Sebesar 9 konsumen atau 10 konsumen memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta. Sebesar 2 konsumen atau 2,2 konsumen memiliki pekerjaan sebagai
pegawai BUMN. Biasanya keempat kelompok konsumen ini datang ke kedai kopi pada waktu sore hari dan malam hari setelah selesai bekerja seharian. Hal ini
dikarenakan alasan dari keempat kelompok konsumen ini datang ke kedai kopi dikarenakan untuk menghilangkan rasa kejenuhan dari aktifitas seharian.
5.1.4. Pendapatan
Dari 90 konsumen yang diwanwancari dihasilkan data karakteristik konsumen kedai kopi berdasarkan pendapatan sebagai berikut :
Tabel 6. Karakteristik Konsumen Kedai Kopi di Kota Medan Berdasarkan Pendapatan Konsumen
Pendapatan Jumlah
Persentase
Rp. 500.000 -
- Rp.500.000 – Rp. 999.999
25 27,7
Rp. 1.000.000 – Rp. 1.999.999 30
33,3 Rp.2.000.000 – Rp. 2.999.999
7 7,7
Rp. 3.000.000 – Rp. 3.999.999 8
8,8 Rp. 4.000.000
20 22,2
Total 90
100
Sebanyak 30 konsumen memiliki pendapatan sebesar Rp. 1.000.000 – Rp. 1.999.999 atau sebesar 33,3. Kelompok pendapatan ini cendereung dimiliki oleh
konsumen mahasiswa. Hal ini juga sama seperti kelompok pendapatan sebesar
Universitas Sumatera Utara
Rp. 500.000 – Rp. 999.999. Terdapat 25 konsumen atau sebesar 27,7. Kelompok pendapatan ini juga cenderung konsumen mahasiswa yang
pendapatannya masih di berikan oleh orang tua konsumen masing-masing.
Sedangkan konsumen dengan kelompok pendapatan Rp. 2.000.000 – Rp. 2.999.999 terdapat 7 konsumen atau sebesar 7,7, kelompok pendapatan Rp.
3.000.000 – Rp. 3.999.999 terdapat 8 konsumen atau sebesar 8,8 dan kelompok konsumen yang berpenghasilan lebih dari Rp. 4.000.000 terdapat 20 konsumen
atau sebesar 22,2. Kelompok pendapatan ini merupakan kelompok pendapatan yang sudah termasuk matang dalam finansial, sehingga konsumen yang memiliki
pendapatan lebih tinggi ini akan lebih sering untuk meminum kopi di kedai kopi.
5.2. Pola Konsumsi dan Motivasi Konsumen Untuk Datang ke Kedai Kopi di Kota Medan.