2.10.2.Efek Neuroinflamasi Inhibitor HMG CoA Reduktase Statin
2.10.2.1.Menurunkan Inflamasi Sitokin
Statin mengurangi ekspresi induksi-sitokain dari ko-stimulasi molekul pada sel imun termasuk mikroglia dan endotelium. Statin juga mengurangi induksi molekul
ekspresi dari MHC kelas II.Efek yang terakhir bergantung pada GGPP, tetapi beberapa penelitian mengindikasikan lemak bisa terlibat dan bisa juga tidak. Statin bisa juga efek
menghambat ekspresi MHC kelas-I, tetapi buktinya terbatas untuk asumsi ini dan masih kontroversi Most et al, 2009.
Tidak mengherankan, inhibisi presentasi antigen berakibat pada pengurangan proliferasi sel-T, tetapi statin juga bisa memengaruhi sel-T phenotype, walaupun ini
kontroversi.Statin mempromosikan differensiasi sel-T menjadi Th2 phenotype. Statin mengurangi sekresi pro-inflamasi cytokine Th1 dan meningkatkan sekresi anti inflamsi
cytokine Th2. Ini juga paling mungkin akibat kekurangan isoprenoid, walaupun tidak semua bukti setuju. Penelitian tunggal pada binatang dilaporkan bahwa statin pelindung
melawan multiple sclerosis dan proteksi dapat ditransfer ke binatang lainnya dengan mentransfer Th2 defferensiasi sel. Pada hewan percobaan multiple sclerosis juga
memperlihatkan bahwa statin mengurangi migrasi leukosit dan infiltrasi pada jaringan inflamasi.LFA-1 memainkan peran penting pada infiltrasi jaringan, jadi ini mungkin
disebabkan oleh ikatan LFA-1 dan mencegah interaksi nya dengan ICAM-1 Most et al, 2009.
2.10.2.2 Meningkatkan Integritas Sawar Darah Otak
Penyebab utama hilangnya integritas sawar darah otak pascatrauma adalah terjadinya upregulasi mediator-mediator inflamsi seperti tumor nekrosis factor TNF-
α, interleukin-6 IL-6 interleukin-
1β IL-1β dan interseluler adhesion molekul-1 ICAM- 1. Pada percobaan preklinis pemberian inhibitor HMG CoA reduktase statin
memperlihatkan penurunan kadar TNFα, IL-6, IL-1β, dan ICAM-1 fase akut dan subakut
setelah cedera otak Wible,E.F., et al, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.10.2.3 Mengurangi Edema Serebri
Respon neuroinflamasi setelah cedera otak menyebabkan kematian sel sekunder subakut melalui proses eksitotoksik, peroksidasi lemak, kerusakan sawar darah otak, dan
akhirnya menyebabkan edema serebri. Pada percobaan preklinis inhibitor HMG CoA reduktase simvastatin dan atorvastatin memperlihatkan penurunan translokasi sukrosa
dan albumin.Dengan demikian, mengurangi edema serebri pascacedera otak Wible, E.F., et al, 2010.
2.10.2.3 Mengurangi Oksidatif Stres
Statin dapat melindungi sel dari kerusakan akibat osidatif. Statin telah meperlihatkan mempunyai efek antiokidatif pada jaringan dan in vivo binatang
percobaan juga pada percobaan kinis. Pada neuron statin dilaporkan mengurangi peroksidasi lemak setelah kehilagan oksigen, gula, dan reperfusi. Statin dapat
mengurangi produksi species oksigen reaktif dengan menghambat pembentukan dan aktivasi NADPH commplex. Selain itu statin dapat mengurangi kerusakan akibat oksidasi
dengan mengontrol produksi nitric oxide dan memungkinkan pengurangan respon inflamasi Most et al, 2009.
Oksigen radikal nitric oxide NO berfungsi sebagai molekul pemberi sinyal pada sistem vaskuler. NO secara lokal memperbaiki aliran darah dengan mengiduksi respon
vasodilator poten. Karena gambaran hipoperfusi pada penyakit Alzaimer dan dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif, hal ini menunjukkan vasodilatasi dapat mengurangi
kematian sel. NO diproduksi oleh tiga enzyme : Endotelial Nitric Oxide synthaseeNOS, Neuronal Nitric Oxide SynthasenNOS dan InducibleInflammatory Nitric Oxide
SynthaseiNOS yang membentuk ekspresi makrophag. Segera setelah cedera iskemik eNOS diaktifkan dan usaha keras untuk efek melindungi sangat berkurang karena efek
vasodilatasinya. Meskipun demikian, cedera iskemik mengaktifkan ekspresi nNOS, induksi, ekspresi dan aktivasi iNOS secara menetap. Pada akhir overproduksi NO
menyebabkan kerusakan oxidatif. Statin juga mengurangi produksi superoxida radikal dan peroxynitrite Most et al, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.10.3 Respon Neuroinflamasi pada Kontusio Serebri