PENGARUH UKURAN PARTIKEL SERBUK KULIT KERANG

43

4.6 PENGARUH UKURAN PARTIKEL SERBUK KULIT KERANG

DARAH ANADORA GRANOSA TERHADAP SIFAT PENYERAPAN AIR WATER ABSORPTION KOMPOSIT EPOKSIKULIT KERANG DARAH Gambar 4.9 menunjukkan pengaruh ukuran partikel serbuk kulit kerang darah terhadap sifat penyerapan air water absorption komposit epoksi-PSSKKD pada komposit pengisi 30. Sifat penyerapan air merupakan salah satu sifat penting dalam komposit. Sifat ini menunjukkan apakah suatu komposit dapat mengalami kerusakan apabila digunakan pada keadaan terendam. Ketika komposit direndam dalam air, air akan berdifusi ke dalam komposit. Hal ini dihindari karena air dapat merusak struktur komposit dari dalam sehingga menurunkan sifat-sifat mekanik komposit. Dari gambar di bawah, dapat dilihat penggunaan serbuk kulit kerang darah sebagai pengisi meningkatkan penyerapan air komposit epoksi-PSSKKD. Hal ini disebabkan oleh komposisi dari serbuk kulit kerang darah. Salah satu komposisi dominan dari serbuk kulit kerang darah adalah magnesium oskida MgO dan kalsium oksida CaO [14]. Magnesium oksida MgO dan kalsium oksida CaO bersifat sangat higroskopis, dan dapat menyerap air dengan cepat [57,58]. Kemampuan penyerapan air dari Magnesium oskida MgO dan kalsium oksida CaO berasal dari perbedaan keelektronegatifan dari atom logam dengan atom oksigen. Atom oksigen merupakan atom yang memiliki elektronegatifan yang tinggi, sehingga mampu membentuk ikatan hidrogen dengan air. Universitas Sumatera Utara 44 Gambar 4.9 Pengaruh Ukuran Partikel Serbuk Kulit Kerang Darah Terhadap Penyerapan Air Komposit Epoksi-PSSKKD Pada Komposisi 30 Selain itu, dapat dilihat juga bahwa semakin kecil ukuran serbuk kulit kerang yang digunakan maka penyerapan air dari komposit epoksi-PSSKKD menjadi lebih besar. Hal ini disebabkan oleh luas permukaan berbanding terbalik dengan ukuran partikel. Dengan kata lain, semakin kecil ukuran partikel maka luas permukaan antarfasa akan semakin besar [56]. Dengan meningkatnya luas permukaan maka kesempatan dari air untuk masuk ke dalam komposit akan meningkat. Pada Gambar 4.9 dapat dilihat bahwa penyerapan air meningkat drastis pada masa-masa awal perendaman lalu meningkat lambat hingga akhirnya konstan. Laju penyerapan air semakin lama semakin menurun seiring dengan lamanya perendaman. Hal ini disebabkan oleh komposit masih belum jenuh pada masa awal perendaman sehingga air banyak terserap dalam komposit. Namun seiring dengan waktu berlangsung, fraksi komposit yang belum jenuh semakin sedikit sehingga laju penyerapan air menjadi berkurang. Selain itu, dapat dilihat bahwa semakin kecil ukuran partikel serbuk kulit kerang darah, semakin banyak air yang dapat diserap dan dapat dilihat bahwa pada ukuran partikel 320 mesh memiliki nilai penyerapan air yang paling tinggi dengan nilai 7,3. Hal ini disebabkan oleh luas permukaan aktif pengisi yang dapat menyerap air semakin banyak apabila ukuran partikel yang digunakan semakin kecil. Universitas Sumatera Utara 45

4.7 KARAKTERISASI