16 c Nadjib juga menggunakan bahan baku serbuk kulit kerang untuk membuat
lem kaca yang lebih inovatif. Dari penelitian ini didapatkan hasil nilai kuat tarik yang terbaik terdapat pada komposisi 68.45 kulit kerang, 8.22
lem arabik, 1.42 putih telur dan 21.90 air yaitu sebesar 16.620 x 10
5
Nm
2
[16]. d Yuniati menggunakan serbuk kulit kerang sebagai pengisi alternatif pada
pembuatan karet alam, penggunaan kulit kerang ini adalah untuk menggantikan peran dari kalsium karbonat. Hasil penelitian Yuniati
menunjukkan bahwa nilai kuat tarik terbaik yang didapat adalah 20,5 MPa pada komposisi pengisi kulit kerang sebesar 7,5 phr [17].
2.2 METODA PENYEDIAAN KOMPOSIT
Metoda penyediaan komposit yang umum dilakukan, yaitu [36]: 1. Metoda Vacuum Bagging yang menggunakan kombinasi ruang vakum dan
sebuah film penyerap resin. 2. Metoda Vacuum Resin Transfer Moulding RTM menggunakan pemanasan
dan proses pemvakuman. 3. Metoda Filament Winding menggunakan sebuah mesin pemintal untuk
membentuk jaringan filament. 4. Metoda Pultrusi menggunakan peralatan untuk membentuk komposit menjadi
bentuk-bentuk struktural. Metoda ini banyak digunakan untuk produksi dalam skala besar.
5. Metoda Hand Lay-Up menggunakan cetakan yang telah diberi gel coat pada permukaannya kemudian ditambahkan resin dan pengisi kedalam cetakan
tersebut dan dibiarkan mongering curing 6. Metoda Compression Molding menggunakan cetakan yang ditekan pada
tekanan tinggi sampai mencapai 1000 psi, diawali dengan mengalirkan resin dan zat pengisi dengan viskositas tinggi ke dalam cetakan, kemudian mold
ditutup dan dilakukan penekanan terhadap material komposit tersebut, sehingga mengakibatkan mengerasnya material komposit secara permanen
mengikuti bentuk cetakan.
Universitas Sumatera Utara
17 Pada penelitian yang akan dilakukan kami menggunakan metode Compression
Molding yang menggunakan alat Hot Press, karena: a Penyebaran komposit lebih merata
b Meminimalkan adanya void
2.3 UKURAN MAKRO PARTIKEL DAN MIKRO PARTIKEL
Salah satu variasi yang digunakan di dalam percobaan ini adalah variasi ukuran dari partikel pengisi. Ukuran partikel yang dikaji pada percobaan ini adalah
ukuran dari pengisi dari komposit yaitu serbuk kulit kerang darah tetapi masih dalam batas ukuran makri partikel.
Ukuran partikel yang termasuk ke dalam ukuran mikro partikel adalah ukuran partikel dengan kisaran angka antara 1 x 10
-7
sampai 1 x 10
-4
meter [37] yang juga berarti kisaran antara 0,1 sampai 100 mikron. Sedangkan partikel-partikel dengan
ukuran di bawah 0,1 mikron termasuk ke dalam jenis nano partikel, dan ukuran partikel di atas 100 mikron termasuk ke dalam jenis makro partikel. Adapun satuan
ukuran partikel yang digunakan dalam percobaan ini adalah dalam mesh yang sesuai dengan satuan ukuran ayakan yang digunakan.
Pada percobaan ini nilai ukuran partikel pengisi divariasikan sebesar 200, 230, 260, 290 dan 320 mesh. Adapun kisaran konversi dari nilai mesh yang digunakan ke
nilai mikron ditunjukkan pada tabel di bawah ini [38]: Tabel 2.3 Tabel Konversi Nilai Mesh ke Nilai Mikron
Ukuran Partikel dalam Mesh
Ukuran Partikel dalam Mikron
200 75
230 63
260 56
290 48
320 44
Universitas Sumatera Utara
18
2.4 PENGUJIANKARAKTERISASI BAHAN KOMPOSIT