erosi alur di bawah keadaan tertentu. USLE dikembangkan di USDA-SCS United State Departemen of Agriculture-Soil Conservation Service bekerja sama dengan
Universitas Purdue oleh Wischemeier dan Smith, 1965 Suripin, 2002. Persamaan USLE dapat dinyatakan sebagai:
Ae = R x K x LS x C x P Dimana:
Ae = perkiraan besarnya jumlah erosi tonhatahun R = faktor erosivitas curah hujan tahunan rata-rata cm
K = indeks erodibilitas tanah LS = indeks panjang dan kemiringan lereng
C = indeks pengelolahan lahan P = indeks upaya konservasi tanah atau lahan
4.2.1.1 Erosivitas Hujan R
Curah hujan merupakan unsur iklim yang memberikan kontribusi dalam menentukan besar kecilnya jumlah erosi pada suatu DAS. Erosivitas merupakan
nilai indeks yang menjelaskan kemampuan hujan untuk menimbulkan atau menyebabkan terjadinya erosi. Makin tinggi nilai indeks erosivitas hujan, maka
makin besar pula kemampuannya untuk menimbulkan erosi. Berdasarkan data curah hujan selama 10 tahun 2001-2010 yang diperoleh
dari Dinas PU PSDA Sumatera Barat untuk 2 stasiun pengamatan curah hujan
yaitu stasiun pengamatan Sungai Ipuh yang terletak pada 01º23’22,6” LS ; 100º59’06” BT, stasiun pengamatan Jalan Balantai yang terletak pada 01º16’54”
LS ; 100º54’55,3” BT, diperoleh nilai curah hujan rata-rata DAS Batang Suliti pada tabel terlampir pada tabel 4.23
Tabel 4.20 Lokasi Pengamatan Hujan DAS Batang Suliti No.
Nama Stasiun Lokasi
Luas Hectare 1
Sungai Ipuh 01º23’22,6” LS ; 100º59’06” BT
67.508
2 Jalan Balantai
01º16’54” LS ; 100º54’55,3” BT 59.192
Sumber : Analisis dan Pengolahan Data
Gambar 4.1 : Peta Stasiun Hujan DAS Batang Suliti
Sumber : Dinas PU PSDA Sumatera Barat
4.2.1.2 Faktor Erodibilitas Tanah K
Nilai Erodibilitas Tanah K diperoleh dari pengumpulan data sekunder berupa peta digital sebaran jenis tanah pada DAS Batang Suliti yang diperoleh
dari Dinas PU PSDA Sumatera Barat.Dari gambar dapat dilihat bahwa jenis tanah daerah DAS Batang Suliti adalah jenis tanah Podsolik. Dari Tabel maka didapat
nilai erodibilitas tanah K jenis tanah podsolik adalah 0,16.
Gambar 4.2: Peta Jenis Tanah DAS Batang Suliti
Sumber : Dinas PU PSDA Sumatera Barat
4.2.1.3 Faktor Panjang dan Kemiringan Lereng LS
Faktor panjang dan kemiringan lereng LS adalah salah satu komponen untuk menghitung prediksi erosi dalam metode USLE. Topografi sangat
mempengaruhi aliran permukaan dan erosi yang akan dibawanya. Nilai LS dapat dihitung dengan melihat panjang dan kemiringan lereng suatu lahan. Kawasan
DAS Batang Suliti memiliki topografi yang beragam, dari wilayah yang datar pada daerah hilir sampai ke wiliayah yang berbukit dan bergunung pada daearah
hulunya.
Tabel 4.24 Kemiringan lereng dan nilai faktor S pada DAS Batang Suliti
No Kemiringan
Rata-rata Tengah
Luas Ha Persentase
Persentase Thdp Luas
Faktor S
1 0 - 5
2,5 41598
32,83189 0,328318863
0,00821 2
5 - 15 10
15216 12,00947
0,120094712 0,01201
3 15 - 25
20 35870
28,31097 0,283109708
0,05662 4
25 25
34016 26,84767
0,268476717 0,06712
126700 1
0,14396
Sumber : Analisis dan Pengolahan Data Faktor panjang-kemiringan lereng:
LS = L22
�
0,006541 �
2
+ 0,0456S + 0,065 Diketahui:
Panjang Lereng L = 20980 m z = 0,2 karena S =
0,14396 z = 0,2 jika S 1
Maka, LS =
2098022
0,2
0,006541 0,14396
2
+ 0,0456 0,14396
+ 0,065 LS =
0,283
Gambar 4.3 : Peta Kemiringan lereng DAS Batang Suliti
Sumber : Dinas PU PSDA Sumatera Barat
4.2.1.4 Faktor Penggunaan dan Pengelolaan Lahan CP