yang rendah dalam suatu organisasi. Seorang karyawan dengan semangat kerja yang rendah tidak menyukai pekerjaannya, merasa tidak bahagia, dan
menyebar ketidakbahagiannya dari satu departemen ke departemen lainnya hingga akhirnya mempengaruhi organisasi secara keseluruhan. Sehingga
karyawan yang berada pada kategori semangat kerja yang rendah harus mendapat perhatian perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga berharap karyawan memiliki kesiapan berubah yang tinggi, sebab karyawan dengan kesiapan berubah yang tinggi akan lebih
mau memulai perubahan, mengerahkan upaya yang lebih besar terhadap perubahan, tekun dan lebih kooperatif Weiner, 2009. Sebaliknya, karyawan
dengan kesiapan berubah yang rendah memiliki kepuasan kerja yang rendah, lebih mudah teriritasi dengan lingkungan kerja dan memiliki intensi yang
tinggi untuk keluar dari organisasi Wanberg Banas, 2008. Dengan melihat hasil dari tiap kategori dimana terdapat subjek yang masuk ke dalam
kategori rendah untuk tiap variabel maka perlu dilakukan intervensi untuk meningkatkan kesiapan berubah yang akhirnya meningkatkan semangat
kerja. Intervensi yang dilakukan akan mencakup dimensi dari kesiapan berubah dalam bentuk pelatihan peningkatan kesiapan berubah.
E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: 1.
Sampel penelitian kecil dengan teknik sampling yang non random,
sehingga hal ini membatasi generalisasi kesimpulan yang diambil.
Universitas Sumatera Utara
2. Sampel penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di kantor cabang dan
karyawan yang bekerja di estate dalam hal ini karyawan-karyawan tersebut memiliki perbedaan dalam perubahan organisasi yang mereka
alami, sehingga kemungkinan terdapat perbedaan dalam merespon perubahan yang terjadi. Hal ini dapat berimplikasi pada hasil penelitian,
dimana ada kemungkinan perubahan yang terjadi di kantor cabang lebih
dapat diterima daripada perubahan yang ada di estate, atau sebaliknya.
3. Alat ukur kesiapan berubah belum secara jelas mendefinisikan jenis
perubahan yang diukur, sehingga kemungkinan terdapat perbedaan persepsi mengenai perubahan yang dialami oleh karyawan. Hal ini dapat
berimplikasi pada hasil penelitian dimana bisa saja karyawan cukup siap untuk jenis perubahan inkremental namun tidak siap untuk jenis
perubahan lainnya.
4. Dalam mengumpulkan data penelitian, penelitian ini dilakukan dengan
bantuan orang lain yang berarti peneliti tidak dapat mengontrol bagaimana partisipan mengisi data, sehingga terdapat kemungkinan
partisipan menjawab seadanya atau asal menjawab.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan disimpulkan jawaban-jawaban dari permasalahan yang terdapat di dalam penelitian ini, dan pada akhir bab ini peneliti akan memberikan
saran-saran bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan tema yang berkaitan dengan penelitian ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian yang dilakukan yaitu:
1. Ada pengaruh positif
antara kesiapan berubah terhadap semangat kerja, dimana semakin tinggi kesiapan berubah maka akan semakin tinggi
tingkat semangat kerja karyawan. 2.
Kesiapan berubah memberikan kontribusi efektif sebesar 34.1 terhadap semangat kerja.
3. Berdasarkan pengkategorisasian, subjek dengan semangat kerja yang
tinggi sebanyak 27 orang 31.8, subjek dengan semangat kerja yang sedang sebanyak 40 orang 47.0, dan subjek dengan semangat kerja
yang rendah sebanyak 18 orang 21.2. 4.
Sementara hasil pengkategorisasian untuk variabel kesiapan berubah, subjek yang memiliki kesiapan berubah yang tinggi sebanyak 40 orang
47.0, subjek yang memiliki kesiapan berubah yang sedang sebanyak
Universitas Sumatera Utara
35 orang 41.2, dan terdapat subjek dengan kesiapan berubah rendah sebanyak 10 orang 11.7.
B. Saran