Gambaran Subjek Penelitian Hasil Utama Penelitian

BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI Bab ini akan memberikan gambaran umum tentang subjek penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisa terhadap data penelitian. Analisa data pada bab ini berkaitan dengan masalah yang akan dijawab maupun variabel yang diteliti oleh peneliti.

A. Gambaran Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja diperusahaan perkebunan. Total subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 85 orang. Dari 85 orang subjek penelitian diperoleh gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin dan usia. A.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelaminnya, maka diperoleh gambaran penyebaran subjek seperti yang tertera pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah N Persentase Laki-laki 66 orang 77.65 Perempuan 19 orang 22.35 Total 85 orang 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki sebanyak 66 orang 77.65 dan perempuan sebanyak 19 orang 22.35. A.2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Berdasarkan usianya, maka diperoleh gambaran penyebaran subjek penelitian seperti yang tertera pada tabel 4.2. Tabel 4.2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia Usia Jumlah N Persentase 21 – 40 tahun 44 orang 52.76 40 – 60 tahun 41 orang 48.24 Total 85 orang 100 Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang berada pada rentang usia 21 – 40 tahun adalah sebanyak 44 orang 52.76, sementara itu subjek penelitian yang berada pada rentang usia 40 – 60 tahun adalah sebanyak 41 orang 48.24.

B. Hasil Utama Penelitian

Bagian ini berisikan paparan hasil uji asumsi yakni uji normalitas sebaran dan uji linieritas serta hasil utama penelitian tentang hubungan kesiapan bekerja dengan semangat kerja yang diolah dengan menggunakan metode statistik analisa regresi sederhana. Universitas Sumatera Utara 1. Uji Asumsi Penelitian Sebelum analisa data dilakukan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan terlebih dahulu yaitu uji normalitas sebaran dan uji linieritas untuk melihat apakah data tersebar secara normal dan linier. Pengujian asumsi dan analisis dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17.0 for windows. a. Uji Normalitas Sebaran Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan uji one sample kolmogorov-smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika harga p0.5 Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Kesiapan Berubah Semangat Kerja N 85 85 Normal Parameters a,,b Mean 117.4118 72.4000 Std. Deviation 22.77284 17.84804 Most Extreme Differences Absolute .125 .095 Positive .083 .095 Negative -.125 -.050 Kolmogorov-Smirnov Z 1.156 .878 Asymp. Sig. 2-tailed .138 .423 Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi kesiapan berubah 0.138 0.05 dan semangat kerja 0.423 0.05 lebih besar dari 0.05 yang berarti bahwa data kesiapan berubah dan semangat kerja terdistribusi secara normal. Universitas Sumatera Utara b. Uji Linieritas Uji linieritas garis regresi ini digunakan untuk mengambil keputusan dalam memilih model regresi yang akan digunakan. Uji ini merupakan persyaratan apakah model regresi dapat digunakan untuk menganalisis data. Untuk menentukan linieritas garis regresi dapat ditentukan dengan melihat nilai p. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai p 0.05 maka persamaan garis regresi disebut linier. Analisis perhitungan dapat terlihat pada tabel 4.4. di bawah ini. Tabel 4.4. Hasil Uji Linieritas Sum of Squares df Mean Square F Sig. Semangat Kerja Kesiapan Berubah Between Groups Combined 20652.383 45 458.942 2.931 .000 Linearity 9123.519 1 9123.519 58.273 .000 Deviation from Linearity 11528.864 44 262.020 1.674 .052 Within Groups 6106.017 39 156.565 Total 26758.400 84 Dari tabel 10 di atas, maka diketahui bahwa nilai F = 58.273 dan nilai p = 0.00 p 0.05. Hal ini berarti persamaan garis regresi linier. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Durbin-Watson. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antar residu pada dua pengamatan. Untuk menentukan ada atau tidak adanya hubungan antar residu autokorelasi dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan melihat nilai Durbin-Watson hitung. Kriteria yang digunakan untuk memutuskan tidak adanya autokorelasi adalah dU D 4- dU, sebaliknya dikatakan ada autokorelasi apabila D dL atau D 4-dL. Analisis perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .584 a .341 .333 14.57630 1.453 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa D = 1.453 dL dL = 1.624 untuk n = 85, k = 1, σ = 0.05 yang berarti bahwa terdapat auotokorelasi. d. Uji Homoskedasitas Uji homoskedasitas dilakukan untuk mengetahui apakah ragam dari setiap galat adalah sama konstan untuk semua nilai dari variabel bebas. Uji ini dilakukan dengan cara menghadapkan standardized predicted values dari variabel tergantung dengan standardized residuals. Asumsi homoskedasitas dapat diterima jika diagram pencar terpencar dan tidak menunjukkan pola tertentu. Hasil analisis dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1. Scatterplot Gambar scatterplot di atas menunjukkan tidak membentuk pola tertentu yang diartikan bahwa uji homoskedasitas terpenuhi. 2. Hasil Utama Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan berubah dengan semangat kerja dan melihat besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel tergantung. Uji hipotesis penelitian ini dilakukan dengan analisa regresi. Kriteria yang digunakan apabila nilai p 0.05 maka kedua variabel memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil perhitungan analisa regresi dapat dilihat dalam tabel 4.6. berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Hasil Utama Penelitian Pada tabel dapat dilihat nilai signifikansi adalah 0.000, dengan kriteria p 0.05 maka dapat dikatakan bahwa kesiapan berubah memiliki pengaruh terhadap semangat kerja. Selanjutnya akan dilihat dan besarnya sumbangan efektif kesiapan berubah terhadap semangat kerja yang dapat dilihat pada tabel 4.7. berikut. Tabel 4.7. Sumbangan Efektif Variabel Kesiapan Berubah Dengan melihat nilai R = 0.584 yang bertanda positif maka dapat dikatakan bahwa hubungan variabel kesiapan berubah terhadap semangat kerja adalah searah yang artinya semakin tinggi kesiapan berubah maka semakin tinggi juga semangat kerjanya, begitu juga sebaliknya. Dari tabel terlihat bahwa koefisien determinan R square adalah sebesar 0.341, hal ini berarti bahwa kesiapan berubah dapat menjelaskan 34.1 variabel semangat kerja. Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 18.850 1 18.850 42.941 .000 a Residual 36.436 83 .439 Total 55.286 84 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .584 a .341 .333 .66256 Universitas Sumatera Utara Model persamaan regresi dapat dibuat dengan melihat tabel 4.8. berikut. Tabel 4.8. Model Persamaan Regresi Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .849 .380 2.235 .028 KesiapanBeru bah .686 .105 .584 6.553 .000 Pada tabel 4.8. di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien konstanta B adalah sebesar 0.849 dan nilai koefisien variabel adalah 0.686 sehingga model persamaan regresi estimasi linier yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = 0.849 + 0.686 X Dari persamaan garis di atas, dapat diartikan bahwa bila variabel X diganti dengan suatu satuan akan menyebabkan peningkatan pada variabel Y. Hal ini berarti jika variabel kesiapan berubah bernilai 1, maka semangat kerja adalah sebesar 1.535 satuan.

C. Kategorisasi Skor Penelitian