Program Pendidikan Divisi Pendayagunaan

48 dilakasanakan pula program Infaq Sehat. Dana yang terkumpul melalui infaq sehat akan menjadi sumber pendanaan bagi Jamkesga. Kelurahan Pasir Mulya sebagai Pilot Project. Kegiatan yang dilaksanakan masih terbatas pada pemberian jaminan pelayanan kesehatan gratis di Puskemas Pasir Mulya bagi warga Pasir Mulya yang tidak mendapatkan Jamkesmas. Setiap warga yang berhak atau menjadi Penerima Manfaat Kampung Ziaga mendapatkan kartu Jamkesga sebagai buktikartu By Pass untuk mendapatkan pelayanan gratis di Puskesmas Pasir Mulya. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat kerjasama BAZ Kota Bogor dengan Puskesmas Pasir Mulya dan dukungan dari Kelurahan Pasir Mulya. Dan hasil yang ada sepanjang tahun 2009 ada 559 warga kelurahan Pasir Mulya yang menerima kartu Jamkesga. Jumlah terdiri dari 302 warga laki-laki dan 297 warga perempuan. Dan total biaya operasional yang ada pada program ini adalah Rp. 8.091.000,00

b. Program Pendidikan

1 Beastudi Program beasiswa dikarenakan banyaknya kaum dhuafa yang terhambat penyelesaian proses pendidikannya akibat tidak mempunyai kemampuan untuk membayar biaya spp perbulan atau iuran pembangunan sekolah. Beasiswa ini diberikan setiap saat apabila ada pengajuan dari orang tua siswa. Menyertakan SKTMJamkesmas dan KTP orang tua 49 siswa. Kemudian BAZ Kota Bogor langsung membayarakan kepada pihak sekolah dan hanya mengkonfirmasi kepada orang tua bahwa biaya sudah ditangani dan dibayarkan kepada pihak sekolah. Total penerima beasiswa pada tahun 2009 mencapai 121 pelajar yang sebagian besarnya atau sekitar 60-nya adalah pelajar SMASMK. Total bantuan beasiswa tahun 2009 mencapai Rp. 67.694.700,00. 2 Guru Ngajiku Guru ngajiku merupakan santunan yang diberikan oleh BAZ Kota Bogor kepada guru ngaji sukarela non PNS. Kegiatan ini dilatarbelakangi semangat untuk membantu para guru agama yang telah dengan penuh keikhlasan berbagi ilmu agama kepada anak-anak didiknya. Pekerjaan guru agama ini dapat dikategorikan sebagai jihad fisabilillah karena seluruh orang yang bekerja ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan kewajiban, yang sunnah dan kebaikan-kebaikan lainnya dapat dikonotasikan sebagai jihad. Mereka ikhlas mengisi waktu dengan mengesampingkan ekonomi keuarga guna kemajuan pendidikan Islam di lingkungan sekitar mereka. Program ini bertujuan untuuk memberikan stimulan kepada para guru ngaji di kota Bogor dan meningkatkan kapasitas ilmu dan wawasan mereka. Tunjangan ini digulirkan sebanyak tiga kali dalam setahun dengan besarnya tunjangan adalah Rp. 150.000 per guru ngaji. Selama tahun 2009, tunjangan ini telah diberikan kepada guru 212 ngaji di Kota Bogor. Dari 212 guru ngaji ini, 50 52 penerima tunjangan berasal dari Kecamatan Bogor Selatan, 38 penerima tunjangan berasal dari Kecamatan Bogor Barat, 33 penerima tunjangan berasal dari Kecamatan Bogor Tengah, 33 penerima tunjangan berasal dari Kecamatan Tanah Sareal, 25 penerima tunjangan dari Bogor Utara, dan 21 penerima tunjangan berasal dari Kecamatan Bogor Timur. 3 Program Angkasa Program ini lahir dari kegelisahan terhadap pemuda yang sulit menentukan masa depannya, padahal lapangan kerja begitu terbuka lebar dan ada di depan mata. Peluang itu memang hanya terlihat oleh orang- orang yang memilki pemikiran kreatif. Bahkan pemerintah pun mengakui kalau industri kreatif menjadi andalan baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Menurut Mendag Mari Elka Pangestu “Adapun di tengah kondisi krisis ekonomi global, industri kreatif pada 2008 tercatat mampu memberikan kontribusi sebesar delapan persen terhadap Produk Domestik Bruto PDB dari sebelumnya sebesar 6,3 persen pada 2002” Namun sayangnya peluang yang begitu besar, tidak didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Padahal pada tahun 20072008 saja jumlah lulusan SMA se-Indonesia 1.043.095 dengan rincian laki-laki 501.655 dan perempuan 541.440. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila mereka semuanya kreatif. Dalam kurun waktu 51 singkat Indonesia akan menjadi referensi bagi negara-negara lain untuk menciptakan manusia-manusia unggulan. Melihat hal tersebut, kebutuhan akan adanya sekolah yang mampu menciptakan manusia-manusia hebat khususnya orang muda mutlak diperlukan. Sekolah yang tidak melihat keberhasilan dari sebuah angka, tetapi pada esensi seorang manusia. Sekolah yang menyiapkan SDM sebagai robot bagi pabrik-pabrik tetapi sekolah mampu meluluskan muridnya untuk membuat karya nyata di masyarakat. Sekolah yang lulusannya tidak hanya pandai mengikuti pasar akan tetapi menciptakan pasar sendiri, sekolah yang memberikan energi hati, otak, otot pada murid-muridnya. Angkasa Institute yang digagas oleh orang muda untuk orang- orang muda menjadi salah satu solusi untuk mengatasi krisis manusia khususnya orang muda yang dihadapi bangsa ini. Secara umum, ANGKASA INSTITUTE bertujuan menghasilkan orang muda yang berkreatif, inovatif, serta penuh inspirasi tetapi terjaga oleh nilai-nilai kepedulian kemanusiaan, peduli dan berbagi dengan orang banyak. Disini calon mahasiswa merupakan orang muda berasal dari keluarga dhuafa dan diutamakan yang pernah mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Angkasa Institute membuka kesempatan selama 1 tahun di angkasa institute. 52 Program Angkasa Institute merupakan program pendidikan yang khas dan unik, hanya diberikan dalam waktu satu tahun selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. KBM akan dilangsungkan di dalam ruang teori dan luar ruang praktik, prosentase belajarnya akan diarahkan lebih banyak di dunia nyata namun tidak meninggalkan teori sebagai landasan menjalankan sebuah project. Secara legal formal sekolah ini direncanakan setara dengan D-1.

c. Program Ekonomi Pemberdayaan Masyarakat