32 dan fungsi kehidupan sosial yang membawa masyarakat berada dalam kondisi
yang lebih baik guna memenuhi tujuan dan harapan.
2. Tujuan Pemberdayaan
Dalam tujuannya pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang
berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi,
maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial,
dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Pada Urgensi atau tujuan pemberdayaan wirausaha yang hendak
dicapai adalah tidak hanya berupa daftar keinginan yang bernuansa mimpi namun tidak juga terlalu simplistis. Urgensi pemberdayaan wirusaha akan
dapat didapati setelah mencermati bagaimana tujuan ekonomi kerakyatan dicipta. Adapun tujuan ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut
32
: a. Pembangunan ekonomi yang partisipatif dan menempatkan ekonomi
rakyat pada posisi yang lebih besar serta memberi peluang seluas-luasnya dan didukung dengan pemihakan kepada pelaku ekonomi masa depan.
b. Penyebaran atau perluasan kepemilikan aset ekonomi produktif ke tangan rakyat agar dapat dipunyai oleh sebagian besar rakyat.
32
Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CED, 2005 h. 63.
33 c. Penguatan sumber pembiayaan hingga terwujudnya ekonomi kesetaraan
dan pengembangan secara total bagi wirausaha yang mempunyai potensi. d. Membuka kesempatan berusaha kepada wirausaha yang dalam proses
kelanjutan proses produksinya dapat menciptakan inovasi, kreativitas, produktivitas, dan penerapan teknologi dari yang paling sederhana hingga
penciptaan nilai tambah yang berarti dan berdaya saing kuat. e. Kemandirian ekonomi yang kokoh, tangguh dan penajaman daya saing
serta mengurangi ketergantungan terhadap sumber-sumber dana atau pinjaman dan produk barang modal atau hingga bahan baku dari luar
negeri. f.
Upaya kemitraan, kebersamaan, kekompakan dan kesetiakawanan antara pelaku ekonomi rakyat untuk menguatkan dan penajaman daya saing
dalam menyongsong era globalisasi ekonomi. g. Kebijakan industri pemerintah lebih menitikberatkan pada pengembangan
dan kekuatan industri rakyat yang saling keterkaitan dan ketergantungan kepada industri besar.
h. Kebijakan pengembangan industri dapat beriringan dari kawasan sekitar perkotaan dengan pedesaan yang berbasis pada sumber daya daerah
bersangkutan. i.
Kebijakan pendidikan dan ketenaga kerjaan yang dinamis, berorientasi pada keberpihakan terhadap rakyat banyak terutama dalam mengelola
34 jumlah tenaga kerja yang membludak sehingga dapat melahirkan tenaga
kerja tahan banting. j.
Kedudukan ekonomi rakyat pada akhirnya merupakan salah satu kancah berwirausaha dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang luar biasa
banyaknya sehingga dapat memberikan manfaat secara luas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat keseluruhan.
Jadi pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses mengembangkan, mendayagunakan, meningkatkan sebuah kreatifitas pada masyarakat yang
tidakbelum mampu mengembangkan kreatifitas yang ada pada diri masyarakat karena suatu keterbatasan, baik dari segi keterbatasan fisik
ataupun modal.
Salah satunya
adalah dengan
mengembangkan, mendayagunakan, meningkatkan masyarakat dengan berwirausaha agar dapat
meningkatkan kehidupan masyarakat. Baik dari segi kehidupannya ataupun dari segi perekonomian masyarakat. Dengan bertujuan agar masyarakat
mampu untuk dapat terus meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Hubungan qardul hasan dengan pemberdayaan yaitu pada dasarnya pendayagunaan dana zakat dapat diartikan sebagai upaya pemberdayaan
mustahik sebagai sasaran dengan memproduktifkan dana zakat dan memiliki 2 dua macam cara pendayagunaan dana zakat. Pertama, pendayagunaan yang
bersifat konsumtif, yaitu pendayagunaan yang diperuntukan bagi pemenuhan hajat hidup para mustahik delapan ashnaf. Penyaluran zakat kepada mereka
35 adalah bersifat bantuan sesaat untuk menyelesaikan masalah yang mendesak.
Kedua, pendayagunaan zakat yang bersifat produktif, yaitu qardul hasan yang mana pendayagunaan zakat yang diperuntukkan bagi usaha produktif apabila
kebutuhan delapan ashnaf sudah terpenuhi dan terdapat kelebihan. Penyaluran zakat dalam bentuk ini bersifat bantuan pemberdayaan melalui program atau
kegiatan yang berkesinambungan contohnya wirausaha untuk para mustahik. Sehingga
mampu meningkatkan
kehidupan mustahik
baik bagi
perekonomiannya ataupun bagi kehidupan sosialnya. Pengembangan ekonomi melalui wirausaha merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan dari
pengembangan ekonomi untuk Islam. Strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan ekonomi kerakyatan diharapkan terjadi kesejahteraan
yang merata. Pemberdayaan masyarakat merupakan untuk memandirikan masyarakat lewat wirausaha perwujudan potensi kemampuan yang mereka
miliki. Konsep pemberdayaan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari paradigma pembangunan yang memberikan kedaulatan kepada rakyat untuk
menentukan pilihan kegiatan yang paling sesuai bagi kemajuan diri mereka masing-masing. Dengan demikian dengan memberdayakan dana zakat
merupakan salah satu komponen dalam ekonomi umat Islam sebagai bagian dari pengembangan ekonomi kerakyatan yang digalakkan pemerintah
Indonesia untuk meningkatkan kemajuan ekonomi Indonesia.
36
BAB III GAMBARAN UMUM BAZ KOTA BOGOR
A. Sejarah Berdirinya BAZ Kota Bogor
Islam telah tercatat dalam sejarah sebagai dien yang telah berhasil membangun peradaban manusia yang paling gemilang. Islam membangun
manusia dengan akhlak tertinggi. Budaya keilmuan tumbuh pesat dengan budaya riset yang intensif dan perpustakaan-perpustakaan yang lengkap. Dari peradaban
Islam-lah munculnya para polymath individu dengan keahlian dalam berbagai bidang keilmuan seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan lain-lain. Etos kerja umat
Islam pun diniati sangat tinggi sehingga pada aspek perekonomian Makkah dan sekitarnya menjadi salah satu pusat perdagangan dunia. Sejarah mencatat Kota
Baghdad sebagai kota metropolitan pertama di dunia. Ekonomi tidak hanya tumbuh tetapi juga terjadi pemerataan dan keadilan.
Untuk menumbuh kembangkan ekonomi, memeratakan kesejahteraan, membangun solidaritas dan menguatkan pemerintahan, Rasulullah SAW telah
mewajibkan zakat dan membudayakan berinfak melalui lembaga Baitul Maal. Baitul Maal menjadi sumber keuangan untuk membangun dan menyelesaikan
persoalan keumatan. salah satu upaya yang harus ditempuh untuk menumbuhkembangkan perekonomian yaitu menumbuhkan sumber keuangan
umat untuk membangun kekuatan umat yang berwujud zakat, infak, shadaqah dan