36
BAB III GAMBARAN UMUM BAZ KOTA BOGOR
A. Sejarah Berdirinya BAZ Kota Bogor
Islam telah tercatat dalam sejarah sebagai dien yang telah berhasil membangun peradaban manusia yang paling gemilang. Islam membangun
manusia dengan akhlak tertinggi. Budaya keilmuan tumbuh pesat dengan budaya riset yang intensif dan perpustakaan-perpustakaan yang lengkap. Dari peradaban
Islam-lah munculnya para polymath individu dengan keahlian dalam berbagai bidang keilmuan seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan lain-lain. Etos kerja umat
Islam pun diniati sangat tinggi sehingga pada aspek perekonomian Makkah dan sekitarnya menjadi salah satu pusat perdagangan dunia. Sejarah mencatat Kota
Baghdad sebagai kota metropolitan pertama di dunia. Ekonomi tidak hanya tumbuh tetapi juga terjadi pemerataan dan keadilan.
Untuk menumbuh kembangkan ekonomi, memeratakan kesejahteraan, membangun solidaritas dan menguatkan pemerintahan, Rasulullah SAW telah
mewajibkan zakat dan membudayakan berinfak melalui lembaga Baitul Maal. Baitul Maal menjadi sumber keuangan untuk membangun dan menyelesaikan
persoalan keumatan. salah satu upaya yang harus ditempuh untuk menumbuhkembangkan perekonomian yaitu menumbuhkan sumber keuangan
umat untuk membangun kekuatan umat yang berwujud zakat, infak, shadaqah dan
37 wakaf ZISWAF melalui pengelolaan kelembagaan yang professional, transparan
dan akuntabel. Dalam konteks Indonesia, munculnya Badan Amil Zakat BAZ yang
diinisiasi pemerintah dan Lembaga Amil Zakat yang dikelola lembaga swasta untuk menggerakan budaya zakat dan infak telah terbukti mampu menyelesaikan
beberapa persoalan umat Islam di tanah air. Bahkan mampu berkontribusi dalam membantu umat Islam di Negara lain yang tertimpa bencana maupun tragedi
kemanusiaan. Potensi pengumpulan ZISWAF masih jauh lebih besar dibandingkan
dengan yang telah berhasil dikumpulkan. Pun demikian dengan permasalahan keumatannya yang telah terselesaikan jauh lebih kecil dari permasalahan yang
ada. Oleh karenanya lembaga amil zakat perlu semakin dekat dengan umat dalam proses pengumpulan dan pendayagunaannya. Dengan itu perlu adanya lembaga
yang dapat mengelola dana zakat, infak, dan shadaqah secara profesional, agar dana ZISWAF tersebut dapat terkelola dengan baik dan dapat memberdayakan
para mustahik. Dengan adanya pengelolaan zakat yang profesional, maka akan mewujudkan keinginan mustahik yang mempunyai keinginan berwirausaha untuk
lebih mendorong tumbuhnya perekonomian dalam mengentaskan kemiskinan pada mustahik itu sendiri.
Terbitnya Undang-Undang Pengelolaan Zakat No.38 tahun
1999 mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk mendirikan Badan Amil Zakat yang
bertujuan menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq dan
38 shadaqah agar dapat memberdayakan para mustahik. Dengan itu pemerintah Kota
Bogor membentuk suatu Badan Amil Zakat yang didirikan pada tahun 2003. Dalam konteks itulah BAZ Kota Bogor mendedikasikan dirinya, berkhidmat
untuk menumbuhkan kekuatan dan keberdayaan umat islam di Kota Bogor melalui ZISWAF.
Pada perkembangannya, BAZ Kota Bogor di tahun 2009 dengan dana umat yang diamanahkan telah mencapai angka Rp. 2.566.486.926,00 yang terdiri
dari dana zakat sebesar Rp. 2.126.423.260,00 dan dana infak sebesar Rp. 440.063.666,00. Jumlah dana umat yang dititipkan pada tahun 2009 ini meningkat
dua kali lipat dari tahun 2008 yang baru mencapai Rp. 1.300.000.000,00. 1. Kerjasama
Baz Kota Bogor sekaan tiada henti mengajak berbagai pihak untuk bergandengan tangan membantu banyak dhuafa di Kota Bogor. Ajakan ini
ditebar melalu media, perusahaan swasta, sampai kalangan perbankan. Semuanya mengerucut pada satu semangat berjamaah untuk umat.
Jangkar kerjasama ini bertaut dengan pihak Radar Bogor sebagai harian lokal terbesar di Bogor. Kerjasama ini hampir bersamaan dengan
anggukan kerjasama dari PT. Pos Indonesia cabang Bogor. Dengan PT Pos Indonesia Cabang Bogor, BAZ Kota Bogor memiliki akses untuk memperluas
infaq dan shadaqah. Dua kerja sama ini berlanjut dengan pihak dewan pimpinan Wilayah
Asosiasi Bank Syariah Indonesia ASBISINDO Jabodetabek. Kesepakatan
39 untuk kerjasama itu dituangkan pada nota kesepahaman MoU antara DPW
ASBISINDO Jabodetabek dengan BAZ Kota Bogor. Penandatangannya dilakukan Cahyo Kartiko selaku Ketua Umum
DPW ASBISINDO Jabodetabek dan Endang Oman selaku Ketua BAZ Kota Bogor.
Kerjasama lainnya berlanjut dengan Radio Lesmana yang merupakan salah satu radio terbesar di Bogor dan dengan BNI Syariah Cabang Bogor
dalam menyalurkan dana qardul hasan untuk membiayai program ekonomi BAZ Kota Bogor.
B. Visi dan Visi 1. Visi