Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Indikator Skala
pengukuran
Penempatan X
Kebijakan yang dilakukan untuk menempatkan
pegawai pada posisi yang sesuai dengan keahliannya.
1. Keahlian 2. Keterampilan
3. Kualifikasi
Likert
Motivasi Kerja y
Dorongan dalam diri seseorang yang
menyebabkan seseorang melakukan perbuatan
atau pekerjaan.
1.
Gaji 2. Pengakuan
3. Tanggungjawab pekerjaan
4. Hubungan antar manusia
Likert
Sumber : Sulistiyani dan Rosyidah 2003:151 dan Ardana, dkk 2008:33 data diolah
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Penelitian ini menggunakan skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial Sugiyono, 2005:86. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel- variabel yang akan di uji, pada setiap jawaban akan diberi skor. Dalam penelitan
ini peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono 2005
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai tetap pada Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat yang berjumlah 55 orang.
Tabel 3.3 Data Pegawai KPP Rantau Prapat
Bagian Jumlah Pegawai
Sub Bagian Umum 5
Seksi Pelayanan 7
Seksi Pengolahan Data dan Informasi
5 Seksi Pengawasan dan Konsultasi
13 Seksi Ekstensifikasi Perpajakan
7 Seksi Penagihan
4 Tenaga Fungsional
6 Pemeriksaan
8
Jumlah 55
Sumber : Sub Bagian umum Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat 2011
3.6.2 Sampel
Penarikan sampel menggunakan metode sensus. Metode sensus adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel
dan sering dilakukan bila populasi relatif kecil Ginting dan Situmorang, 2008:142. Jadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 55 orang.
3.7 Jenis Data a. Data Primer
Adalah data yang diperoleh langsung dari objek penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden.
b. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari dokumentasi Kantor Pajak Pratama Rantau Prapat, dari buku-buku ilmiah, jurnal dan internet untuk
mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data a. Wawancara Interview
Wawancara adalah melakukan tanya jawab dengan pihak manajemen perusahaan dan beberapa pegawai yang menjadi responden penelitian
yang berkaitan dengan penempatan kerja dan motivasi kerja pegawai.
b. Daftar Pertanyaan questionnaire
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis yang tersusun secara
sistematis kepada responden untuk dijawab. 3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas.
3.9.1 Uji Validitas.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui data yang telah diperoleh dari penelitian merupakan data yang valid dan layak digunakan untuk instrument
penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian.Uji validitas dilakukan kepada responden diluar sampel
sebanyak 30 orang pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah dengan tingkat signifikansi sebesar 5. Pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan program SPSS versi 17.00 dengan kriteria sebagai berikut :
1. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan valid 2.
Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan tidak valid
3.9.2 Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama Sugiyono, 2005:110 Adapun kriteria untuk pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
1. Jika r
alpha
positif atau r
tabel
maka pertanyaan tersebut reliabel 2.
Jika r
alpha
negatif atau r
tabel
maka pertanyaan tidak reliabel
3.10 Teknis Analisis a. Metode Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan suatu metode yang dilakukan dengan mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisa serta menginterpretasikan data
yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan menbandingkan pengetahuan teknis data sekunder dengan keadaan yang sebenarnya pada
perusahaan sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai penempatan kerja terhadap motivasi kerja.
b. Metode Analisis Kuantitatif
Metode analisis kuantitatif merupakan metode yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka, dalam hal ini digunakan metode regresi
linear sederhana. Regresi linier sederhana digunakan untuk mengukur pengaruh
Penempatan kerja terhadap Motivasi kerja. Adapun persamaan yang digunakan adalah :
Y = a + bX + e Dimana:
Y = Penempatan Kerja
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X = Motivasi kerja
e = Standar eror
Agar hasil penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari standar korelasi maka dilakukan pengujian hipotesis. Adapun ujia hipotesis yang
digunakan adalah : 1. Uji Signifikan Serentak Uji-F
Untuk melihat pengaruh variabel Penempatan Kerja X terhadap Motivasi Kerja Y digunakan uji-F.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
H : b = 0 artinya tidak terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y.
H
1
: b ≠ 0 artinya terdapat hubungan antara variabel X dengan Variabel Y.
Kriteria pengambilann keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 α:
H diterima apabila F
hitung
F
tabel
dan H
1
diterima apabila F
hitung
F
tabel
2. Uji T Uji T digunakan untuk menguji apakah hipotesis yang akan di ajukan
diterima atau di tolak dengan menggunakan statistik. Jika T
hitung
t
tabel
, maka H diterima atau H
a
ditolak Jika T
hitung
t
tabel
, maka H ditolak atau H
a
diterima. Jika tinkat signifikansinya dibawah 0.05 maka H
ditolak dan H
a
diterima. 3. Koefisien Determinasi R
2
Digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y
dimana 0 R
2
1. Sebaliknya jika R
2
semakin kecil mendekati nol, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat.
Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang di teliti terhadap variabel terikat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Rantau Prapat secara resmi beroperasi terhitung mulai tanggal 9 September 2008. Kantor ini merupakan
kantor pelayanan publik yang menggabungkan dua atap dan fungsi dari dua instansi yang berbeda, yaitu KPP Rantau Prapat dan dan Kantor Pelayanan Pajak
Bumi dan Bangunan KP PBB Rantau Prapat. Hal ini sebagai bentuk modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak DJP khususnya dan
Kementerian Keuangan umumnya. KPP Pratama Rantau Prapat memiliki wilayah kerja meliputi 3 tiga
kabupaten, yaitu Kabupaten Labuhanbatu, Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dalam pelaksanaan tugasnya, KPP Pratama
Rantau Prapat memiliki dua unit kerja pembantu. Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Pajak KP2KP Kota Pinang yang berada di Kota
Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan KP2KP Kualuh Hulu yang berada di Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat sebagai instansi vertikal yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara II dengan wilayah kerja meliputi 3 tiga Kabupaten yaitu: Kabupaten Labuhanbatu Induk, Kabupaten Labuhanbatu
Utara, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Rantau Prapat merupakan peleburan dari Kantor Pelayanan Pajak Rantau Prapat,