Teori-Teori Motivasi Uraian Teoritis .1 Pengertian Penempatan kerja.

c. Sikap Kriteria selanjutnya yang harus dipenuhi dalam penempatan pegawai adalah sikap. Sikap merupakan pernyataan evaluatif yang baik dan menguntungkan, hal ini menyangkut mengenai obyek, orang atau peristiwa dimana sikap dapat mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu misalnya benar, salah, setuju, tidak setuju.

2.1.7 Pengertian Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan yang membuat orang mau bekerja atau bertindak dengan cara tertentu. Pengertian motivasi menurut beberapa ahli : 1. Menurut Sudarmo Sudita dalam Ardana, 2008:30 yang dimaksud dengan motivasi adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan, mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tugas tertentu. 2. Menurut Robbins, motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual 2003:208

2.1.8 Teori-Teori Motivasi

Terdapat banyak teori motivasi yang berkembang, karena teori motivasi menyangkut pengembangan manusia, isi dari teori motivasi juga membantu manajer dan pegawai dalam dinamika kehidupan organisasi. Berikut akan dibahas tiga teori tentang motivasi sebagai berikut : a. Teori Jenjang Kebutuhan Maslow Teori ini digunakan untuk menunjukkan kebutuhan seseorang yang harus dipenuhi agar ia termotivasi untuk bekerja. Menurut A.H.Maslow, pada umumnya terdapat lima hierarki kebutuhan manusia yaitu: 1. Kebutuhan fisik Physological Needs Merupakan kebutuhan utama yang wajib dipenuhi oleh tiap individu. Karena dengan terpenuhinya kebutuhan ini orang dapat mempertahankan hidup. Contoh : Makan, minum, tidur, seks. 2. Kebutuhan Keamananperlindungan Safety Needs Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan rasa aman dari ancaman yang datang dari luar. Contoh : Tempat tinggal rumah 3. Kebutuhan Akan Kebersamaan Sosial Needs Kebutuhan ini berkaitan dengan menjadi bagian dari orang lain. Tiap manusia senantiasa merasa perlu pergaulan dengan sesama manusia yang lain. Contoh : Cinta, persahabatan. 4. Kebutuhan penghormatan dan Penghargaan Esteem Needs Kebutuhan yang berkaitan tidak hanya menjadi bagian dari orang lain, tetapi lebih jauh dari itu. Contoh : Status atau kedudukan, Keperayaan diri, pengakuan. 5. Kebutuhan Aktualisasi diri Self-actualization Needs Kebutuhan yang berhubungan dengan aktualisi atau penyaluran diri dalam arti kemampuan atau minat dan potensi diri yang berbentuk nyata dalam kehidupan. Contoh : Penggunaan potensi diri dan pengembangan diri. b. Teori Dua Faktor Hezberg Frederick Hezberg mengemukakan teori dua faktor tentang motivasi. Kedua faktor tersebut adalah : 1. Motivating Factor Faktor pendorong kepada kepuasan dalam pekerjaan motivating factors adalah berbagai kebutuhan yang terdapat pada seseorang yang menuntut untuk terpenuhi sehingga jika terpenuhi akan mendorong tercapainya kepuasan seseorang dalam pekerjaannya dan juga dapat memuaskan dan mendorong orang untuk bekerja dengan baik. Yang termasuk kedalam faktor ini adalah : 1. Kesempatan untuk berprestasi 2. Adanya pengakuan dalam lingkugan pekerjaan 3. Kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri 2. Hygienie Fators Hygienie Fators merupakan pendorong kepada ketidakpuasan dalam pekerjaan. Kebutuhan yang terdapat dalam diri seseorang akan kondisi dari lingkungan pekerjaannya. Jika kebutuhan akan kondisi lingkungan yang diinginkannya tidak terpenuhi maka ia akan mengalami ketidakpuasan dalam lingkungan pekerjaannya. Yang termasuk dalam faktor ini adalah : 1. Upah 2. Keamanan kerja. 3. Kondisi kerja 4. Hubungan antar pribadi c. Teori Kebutuhan MclCelland Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland Robbins, 2003:216. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan yaitu : 1. Kebutuhan akan prestasi Dari riset mengenai kebutuhan akan prestasi McClelland menemukan bahwa peraih prestasi tinggi membedakan diri mereka dari orang lain oleh hasrat mereka untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik. Mereka mencari situasi dimana mereka dapat mencapai tanggung jawab peribadi untuk menemukan pemecahan terhadap masalah- masalah, dimana mereka dapat menerima umpan balik yang cepat atas kinerja mereka sehingga mereka dapat mengetahui dengan mudah apakah mereka menjadi lebih baik atau tidak. 2. Kebutuhan akan kekuasaan Adalah hasrat untuk mempunyai dampak, pengaruh dan mengedalikan orang lain. Individu-individu dengan nPow yang tinggi menikmati jika dibebani, berusaha untuk dapat mempengaruhi orang lain, lebih menyukai ditempatkan dalam situasi kompetitifdan berorientasi status dan cenderung lebih peduli akan prestise gengsi dan memperoleh pengaruh terhadap orang lain dari pada kinerja yang efektif. 3. Kebutuhan Akan Afiliasi Adalah hasrat untuk disukai dan diterima baik oleh orang lain. Individu dengan motif afiliasi yang tinggi berjuang keras untuk persahabatan, lebih menyukai situasi kooperatif dari pada situasi kompetiti dan sangat menginginkan hubungan yang melibatkan derajat pemahaman timbal balik yang tinggi.

2.1.9 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi