Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
bangunan lokal yang murah, tepat waktu cepat dalam jumlah besar dengan standard mutu yang bisa dipertanggungjawabkan.
3. Pembiayaan
Kemampuan pemerintah dalam penyediaan dana untuk pembangunan perumahan yang sangat terbatas, apabila pada situasi sekarang maka perlu adanya sistem
pembiayaan yang menyeluruh dan terpadu untuk mendorong terhimpunnya modal dari masyarakat bagi pembiayaan pembangunan perumahan dan pemukiman.
4. Pengadaan tanah
Pengadaan tanah untuk pembangunan perumahan sederhana di kota-kota khususnya kota besar merupakan suatu masalah pelik. Tanah yang luas dan tepat lokasi serta
tepat topografinya sudah langka, kalaupun ada harganya sudah cukup tinggi sehingga sudah tidak layak lagi untuk perumahan sederhana. Di samping itu, prosedur
pembebasan tanah dirasakan memakan waktu yang lama dan rangkaian proses terlalu panjang. Adanya campur tangan para sekulan tanah yang dirasa sangat menghambat
menambah rumitnya permasalahan proses pembebasan tanah.
5. Landasan hukum
Peraturan perundang-undangan khususnya masalah pertanahan yang sampai sekarang masih menjadi polemik di beberapa daerah. Menurut undang-undang No. 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah, pertanahan menjadi urusan daerah tetapi tenaga keluarnya KEPRES No. 10 Tahun 2001 tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah di
Bidang Pertanahan, masalah pertanahan ditangani kembali oleh Pemerintah Pusat. Untuk itu, ada beberapa daerah menjadi bingung dalam menentukan kebijaksanaan
untuk masalah ini.
6. Kelembagaan
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
Kelembagaan di bidang perumahan yang menyangkut pembuataan dan pembangunan di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan, masih perlu ditingkatkan dan
dilengkapi. Dalam hal ini peranan pemerintah daerah dan swasta serta masyarakat perlu ditingkatkan agar penyebaran pembangunan perumahan dapat lebih merata dan
terkendali.
7. Pusat tata dan informal
Pelayanan dari pusat tata dan informasi yang dapat memberikan masukan yang menyangkut bidang perumahan antara lain jumlah rumah dan kekurangannya,
kependudukan, pertanahan, tingkat pendapatan masyarakat dan keterjangkauan, tersedianya bvahan bangunan, dan lain-lainnya masih sangat terbatas dan belum
akurat. Data ini informasi ini penting, khususnya dalam meningkatkan keterjangkauannya, mempertinggi mutu fisik bangunan rumah, memanfaatkan bahan
bangunan dan industri konstruksi lokal serta meningkatkan partisipasi serta swadaya masyarakat.
8. Penyerahan lingkungan perumahan kepada pemerintah daerah
Lingkungan perumahan yang sudah dibangun baik oleh perusahaan pengembangan developer, beserta fasilitas dan sarana pelayanannya, selanjutnya diserahkan
pengelolahannya kepada Pemerintah Daerah setempat. Dalam proses penyerahan ini perlu diperhatikan standard dan fasilitas lingkungan, khususnya kualitas jalan,
saluran air dan teknik serta biaya pemeliharaan dari Pemerintah Daerah setempat dalam pengelolahan selanjutnya.
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
9. Partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan perumahan
Kebersihan lingkungan perumahan merupakan suatu syarat bagi terciptanya rumah sehat dalam lingkungan yang sehat. Kebersihan lingkungan perumahan pada
umumnya kurang mendapat perhatian. Seperti halaman rumah, taman, selokan dan sampah yang merupakan unsur penting bagi suatu tata kehidupan yang sehat. Oleh
karena itu, kesadaran dan partisipasi dari masyarakat untuk ikut memelihara lingkungan yang masihdigalakkan. Peranan Pemerintah Daerah melalui aparaturnya
sangat penting dalam memberi dorongan dan bimbingan kepada masyarakat. Oleh karena itu, permasalahan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
permasalahan yang lintas sektor dan melibatkan semua pihak baik unsur pemerintah, swasta dunia usaha dan masyarakat, untuk itu penanganannya terus terintegrasi dan
terpadunya dari beberapa instansi.
II. 4.3.2. Kebijaksanaan Dalam Pengembangan Daerah Perkotaan