Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Karakteristik Penghuni Perumahan
Karakteristik penghuni perumahan adalah model atau tipe orang-orang yang mendiami atau bermukim disuatu area perumahan dan adanya kecenderungan seseorang
untuk bermukim atau tidak di perumahan tersebut, yang dipengaruhi oleh variabel- variabel seperti kondisi perumahan, segi pendapatan, sarana transportasi, tempat bekerja
dan sarana prasarana yang ada untuk mencapai kepuasan tertentu.Untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang sama terhadap pelayanan perumahan, maka rumah tangga tersebut
akan mengkonsumsi pelayanan perumahan lebih besar atau tanah lebih luas. Selanjutnya pertambahan unit bangunan dan luas tanah tentu saja mempunyai batas tertentu, sehingga
peningkatan konsumsi pelayanan perumahan dapat juga diartikan sebagai kenaikan kualitas rumah dan kondisi lingkungan yang lebih menyenangkan.
Perumahan merupakan suatu jenis pemukiman, karena pemukiman adalah tempat tinggal penduduk dan tempat melakukan kegiatan hidup sehari-hari. Pemukiman
menyangkut manusia dan kebutuhan manusia dari berbagai aspek. Dan pembangunan pemukiman di perkotaan dan daerah pinggiran kota adalah untuk memenuhi kebutuhan
tempat tinggal saja, dan ini dilakukan disetiap lapisan, apakah lapisan atas, menengah, atau bawah. Oleh karena kondisi ekonomi berbeda-beda maka program disusun untuk
tiap-tiap lapisan berbeda pula. Dengan demikian dalam kehidupan perkotaan akan adanya klasifikasi perumahan seperti adanya perumahan kelas atas, menengah dan bawah.
Klasifikasi ini tergantung dari kondisi fisik perumahan dan status sosial lingkungan, sehinggan walaupun jaraknya terhadap pusat kota sama, tetapi harganya akan berbeda.
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa kondisi perumahan sangat mempengaruhi
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
karakterisrik seseorang yang ingin bermukim. Artinya, semakin baik kualitas perumahan maka semakin tinggi pula kepuasan seseorang untuk bermukim di kawasan tersebut.
Dengan demikian penduduk sebagian besar mencari kehidupan lebih baik untuk kesejahteraan hidup baik dengan mencari lokasi perumahan yang lebih baik.
Masalah pemukiman merupakan fenomena umum yang selalu dihadapi oleh kota- kota yang sedang berkembang. Fakta menunjukkan bahwa sampai pada tingkat
perkembangan tertentu dari suatu kota, semakin besar kota tersebut semakin menyolok pula masalah pemukiman yang dihadapi. Hal ini berawal dari adanya daya tarik kota yang
kuat terhadap migrant pendatang untuk tinggal menetap di kota. Alasan datangnya para migrant banyak faktor, diantaranya faktor ekonomi dan pendidikan lebih bagus di kota
Medan daripada tempat yang lama dan keinginan mencari lapangan kerja. Faktor stabilitas dan segi hiburan merupakan daya tarik juga, banyak pendatang yang berasal
dari Aceh, Riau, Padang dan lain – lain. Laju pertambahan jumlah penduduk kota yang cukup tinggi tersebut harus diimbangi oleh laju pertambahan rumah tingal seperti
pembangunan perumahan di pinggiran kota. Banyaknya rumah di pinggiran kota harus diikuti perluasan jaringan transportasi
yang luas pula. Transportasi merupakan variabel yang mempengaruhi karakteristik penghuni perumahan dimana fungsinya untuk diperkotaan memberikan fasilitas untuk
pertukaran barang dan jasa, dari suatu tempat menuju lokasi kegiatan ekonomi yang tersebar sehingga mengakibatkan terjadinya pergerakan barang dan orang. Oleh karena
itu, ukuran dan bentuk struktur serta efisiensi dari daerah perkotaan dipengaruhi oleh sistem transportasi.
Komuting adalah pengangkutan orang untuk pertukaran pelayanan tenaga kerja, merupakan jenis transportasi kota yang paling penting dan paling banyak dipelajari.
Pergerakan barang-barang di daerah perkotaan lebih sedikit dipelajari daripada
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
pergerakan orang, karena apabila sistem transportasi untuk keperluan komuting sudah memadai maka sistem itu juga akan memenuhi kebutuhan lain.
Adanya indikasi bahwa setelah memilih tempat tinggal di perumahan tertata para penghuni masih tetap bekerja ditempat yang lama ini dikarenakan mungkin tempat
bekerja yang lama masih memiliki kemudahan dijangkau dari rumah penghuni yang baru. Apabila di tempat tinggal yang lama kemungkinan sarana dan prasarana tidak
mendukung. Dan biasa juga untuk kemudahan dalam bekerja. Dapat disimpulkan bahwa transportasi menyangkut hampir di seluruh kegiatan
rumah tangga, sehingga menjadi hal penting dan menentukan. Dengan perkataan lain karakteristik penghuni sangat dipengaruhi oleh kemudahan transportasi di daerah
tersebut. Variabel transportasi dapat dijabarkan dalam penelitian ini, yaitu : a.
Ketersediaan transportasi b.
Kondisi lahan c.
Pelayanan angkutan umum Dalam sistem kota penumbuhan lapangan kerja akan sangat tinggi,
sehingga fungsinya tidak hanya sebagai pemukiman. Dengan tumbuhnya lapangan kerja tersebut maka hubungan antara kota satelit dengan daerah sekelilingnya menjadi berubah.
Jadi pertumbuhan lapangan kerja pada suatu tempatakan menarik penduduk dari kawasan metropolitan. Bahkan, perkembangan jenis jumlah lapangan kerja dapat menarik pekerja
dari luar kawasan metropolitan atau para migrant. Dengan demikian, defenisi operasional tempat bekerja sebagai variabel independent ialah
: a.
Jarak perumahan ke tempat tujuan perjalanan. b.
Biaya transportasi ke tempat tujuan perjalanan. c.
Kenyamanan dalam mencapai ke tempat tujuan perjalanan.
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
Salah satu variable yang merupakan bagian terpenting dari karakteristik penghuni perumahan adalah tersedianya sarana dan prasarana kota fasilitas kota, antara lain
yaitu :
Sarana air bersih
Sarana pendidikan
Sarana kesehatan
Sarana listrik
Sarana rumah ibadah
Sarana komunikasi
Dan lain-lain Dengan tersedianya sarana di atas maka kecenderungan untuk memilih
bermukim di suatu area perumahan akan semakin besar. Selain itu kondisi dari sarana dan prasarana tersebut juga akan banyak berpengaruh pada karakteristik penghuni perumahan
tersebut. Penduduk kota semua memerlukan semua variabel atas, tetapi ada kemungkinan
para penduduk memilih satu saja, karena para penduduk ini dapat memenuhi kebutuhan akan variabel lainnya dari kota inti atu kota besar. Dalam hal ini, faktor jarak ke kota inti
dan kemudahan transportasi akan sangat mempengaruhi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa daya tarik suatu kota akan semakin tinggi
apabila di kota tersebut seseorang dapat menekan biaya pengeluaran, berarti meningkatkan kepuasan seseorang untuk bermukim. Dalam hal ini, yang perlu
diperhatikan bahwa faktor-faktor tersebut yang bervariasi sesuai dengan lokasi adalah biaya transportsi dan pelayanan perumahan. Hal ini menjadi cirri-ciri dari system kota
metropolitan.
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
II.2. Gambaran Umum Perkotaan