4.3.4. Kebijaksanaan Pemerintah Dalam Perkembangan Real Estate di Indonesia

Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007. USU Repository © 2009 8. Meningkatkan sarana dan prasarana seperti tersedianya infrastruktur jalansaluran, jaringan listrik, air bersih, telepon dan fasilitas sosial maupun fasilitas umum yang lain yang berada di lokais sekitar proyek. 9. Meningkatkan nilai atau harga tanah yang berarti meningkatkan pajak atau retribusi daerah yang pada akhirnya akan meningkatskan pendapatan daerah. 10. Menciptakan pusat-pusat yang pertumbuhan ekonomi baru seperti pusat perdagangan perkantoran, pariwisata dan pemerintahan. Untuk itu, peranan Real Estate dalam menunjang pemsbangunan khususnya penyediaan rumah baik untuk golongan rendah maupun menengah dan golongan atas sangat besar karena dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat banyak, seperti penyediaan lapangan kerja, perbaikan penyediaan lapangan kerja, perbaikan lingkungan peningakatan ekonomo masyarakat sekitar, penyediaan sarana dan prasarana serta masih banyak lagi.

II. 4.3.4. Kebijaksanaan Pemerintah Dalam Perkembangan Real Estate di Indonesia

Permasalahan yang timbul dalam pengadaan industri perumahan melihat peran Real Estase dalam ikut berkiprah pada pembangunan nasional, maka kebijaksanaan pemerintah untuk penembangan Real Estate di Indonesia antara lain : 1. Penegakan hukum yang dijalankan secara konsisten Pemanfaatan lahan yang sesuai dengan RUTR dan tata guna lahan yang telah ditetapkan pemerintah daerah setempat. 2. Pemberdayaan masyarakat Peran serta masyarakat setempat mulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi konflik antar masyarakat lokasl dan pendatang. Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007. USU Repository © 2009 3. Deragulasi Perizinan Penyederhanaan dalam segala bentuk perizinan dalam rangka mencapai efesiensi dan efektifitas kinerja di bidang pelayanan publik. 4. Keterpaduan Meningkatkan kepentingan orang banyak dengan memanfaatkan seluruh potensi dana dan daya dengan ditunjang oleh dorongan dan bimbingan pemerintah. 5. Partisipasi masyarakat Pemerintah mengharapkan penyediaan tenaga kerja, peningkatan ekonomi masyarakat dan pemeliharaan lingkungan, 6. Sistem pembangunan Untuk memperlancar pembnangunan dan mengejar sasaran yang belum terjangkau perlu ditingkatkan lembaga pembiayaan serta meningkatkan produksi dan distribusi bahan bangunan yang murah dan memenuhi suarat teknis. 7. Pertumbuhan ekonomi Dampak dari pembangunan perumahan akan menimbulkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah melakui pemerataan, perluasan, kesempatan kerja dan berusaha. 8. Peran swasta Peran swasta pengembang dalam penyediaan rumah diharapkan jangan hanya dalam hal pembangusnan fisik perumahan dan pemukiman yang terencana baik, tetapi ikut serta dalam pengarahan dana masyarakat untuk pembangunan dan pemukiman. Oleh karena itu kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam penyediaan perumahan yang diharapkan oleh kalangan pengembang adalah adanya kepastian hukum dan tidak memberatkan kalangan terkait serta untuk peningkatan pelayanan umum Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007. USU Repository © 2009

BAB III DESKRIPSI WILAYAH STUDI

III.1. Gambaran Umum Kota Medan Kota Medan merupakan salah satu dari 25 Daerah Tingkat II di Sumatera Utara, yang merupakan juga ibukota dari provinsi Sumatera Utara dan pusat pemerintahan Daerah Tingkat I Sumatera Utara.. Kota Medan memiliki luas daerah sekitar 265,10 km 2 , dengan jumlah penduduk 2.036.185 jiwa. Kota Medan terletak antara 2º 27’ dan 2º 47’ lintang utara, serta 98º 35’ dan 98º 44’ bujur timur dengan batas-batas sebagai berikut : • Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang • Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang III.1.1. Topografi Topografi Kota Medan bervariasi antara 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu sungai Babura da sungai Deli. Kelembaban udara di wilayah kota Medan rata-rata 83 . Dan kecepatanangin rata-rata 0,45 msec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 111,26 mm. Berdasarkan data BPS Kota Medan dalam angka tahun 2006 hari hujan di Kota Medan pada tahun 2005 rata-rata perbulan 17 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 173,5 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 184,33 mm.