Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
9. Partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan perumahan
Kebersihan lingkungan perumahan merupakan suatu syarat bagi terciptanya rumah sehat dalam lingkungan yang sehat. Kebersihan lingkungan perumahan pada
umumnya kurang mendapat perhatian. Seperti halaman rumah, taman, selokan dan sampah yang merupakan unsur penting bagi suatu tata kehidupan yang sehat. Oleh
karena itu, kesadaran dan partisipasi dari masyarakat untuk ikut memelihara lingkungan yang masihdigalakkan. Peranan Pemerintah Daerah melalui aparaturnya
sangat penting dalam memberi dorongan dan bimbingan kepada masyarakat. Oleh karena itu, permasalahan perumahan dan permukiman di Indonesia merupakan
permasalahan yang lintas sektor dan melibatkan semua pihak baik unsur pemerintah, swasta dunia usaha dan masyarakat, untuk itu penanganannya terus terintegrasi dan
terpadunya dari beberapa instansi.
II. 4.3.2. Kebijaksanaan Dalam Pengembangan Daerah Perkotaan
Dewasa ini telah diambil serangkaian kebijaksanaan dalam pengembangan daerah perkotaan sebagai wilayah pemukiman antara lain :
1. Perbaikan lingkungan fisik wilayah pemukimannya, baik untuk tempat tinggal, tempat
usaha dan bekerja, tempat pendidikan dan lain-lain 2.
Perluasan jaringan wilayah permukiman dengan jalan mendorong pertumbuhan permukiman di kota
3. Perluasan kawasan industri ke pinggiran kota-kota besar
4. Perbaikan pelayanan umum secara bertahan
II.4.3.3. Perkembangan Real Estate Dalam Penyediaan Sarana Perumahan
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
Berkembangnya proyek perumahan di Indonesia yang dimulai pada tahun 1980- an, antara lain dipicu oleh pemberian izin lokasi bebas, sehingga para pengembang
berlomba-lomba membebaskan tanah secara besar-besaran.apalagi pemerintah memberikan kemudahan atau kelonggaran dalam pemberian izin lokasi kepada
pengembang, dan sering kali dalam pemberian izin ini kurang memperhatikan konsep pengembangan dan kemampuan keuangan pengembangan dalam melaksanakan rencana
proyek perumahan tersebut. Sehingga akhirnya dalam pelaksnaaan terdapat beberapa pengembangan yang melakukan pengusaan tanah dalam skala luas tanpa memiliki
perencanaan yang jelas bahkan ada juga semata-mata bermotif spekulasi. Pembebasan lahan secara besar-besaran untuk proyek perumahan pada tahun 1990-an mengakibatkan
terjadinya peningkatan stok lahan yang belum dapat dipergunakan lahan tidur disuatu daerah. Keadaan tersebut juga dipicu juga oleh pemberian izin lokasi yang mudah
diperoleh dari Badsan Pertanahan Nasional dan terjadinya praktek kolusi pada waktu lalu tanpa memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW lingkungan dan efisiensi
penggunaan lahan. Pembebasan lahan oleh pengembang yang belum optimal, berpeluang munculkan
lahan tidur. Kondisi ini juga memberikan peluang terjadinya spekulan tanah yang biasanya juga memanfaatkan pertumbuhan industri perumahan.
Diberlakukan otonomi daerah, banyak sekali perubahan-perubahan yang sangat mendasar tentang Real Estate dalam menunjang pembangunan daerah. Hal ini disebabkan
karena sistem ekonomi yang berdasarkan perencanaan terpusat telah bergeser ke daerah berdasarkan kelembagaan dan mekanisme pasar. Perubahan ini mengakibatkan peranan
Real Estate sangat menentukan keberhasilan kegiatan pembangunan perumahan di suatu daerah.
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
Pelaku pembangunan perumahan dan pemukiman telah menunjukkan kontribusi yang tidak sedikit dalam pengadaan rumah bagi masyarakat sekitar selama 25 tahun
terakhir ini. Dari berbagai proyek yang telah dibangun oleh para pengembang, telah terciptanya berbagai lingkungan perumahan dan pemukiman yang memenuhi kebutuhan
warga kota. Skalanya mulai dari skalakecil, menengah sampai pada skala besar dengan membangun apa yang kita sebut dengan Kota Mandiri. Pengembangan tidak hanya
memenuhi kebutuhan rumah tangga, tapi lebih dari itu menunjang kearah berhasilnya pembangunan perumahan tidak hanya dilihat dari sisi kebutuhan papan semata,
melainkan juga dilihat d hanya dari sisi pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Menyediakan rumah sederhana bagi masyarakat berpenghasilan rendah, memang bukan
persoalan mudah. Untuk itu, pengusaha-pengusahan pembangunan perumahan swasta yang tergabung dalam Real Estate Indonesia REI merupakan mitra penting pemerintah
dalam pengadaan rumah bagi masyarakat. Pembangunan perumahan dengan harga terjangkau oleh masyarakat merupakan
program yang dapat dilaksanakan secara terpadu antara berbagai tipe rumah untuk berbagai kelompok pendapatan dalam suatu kawasan hunian dalam rangka menumbuhkan
kegotongroyongan dan kesetiakawanan sosial. Dalam pembangunan perumahan sedernana, Real Estate juga menyedaikan
beberapa fasilitas di lingkungan perumahan yang dibangunnya. Lingkungan ini juga dilengkapi dengan prasarana umum, fasilitas-fasilitas sosial lainnya. Dengan demikian,
pengembangan perumahan ini perlu didukung perencanaan kota yang efektif, penyediaanb tanah dan program prasarana perkotaan yang terpadu. Sebab, para
pengembang swasta sebenarnya tidak hanya membangun unit-unit rumah, tetapi juiga mencipatakan lingkungan yang sehat dalam rangka pembangunan kota berkesinambunga.
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
Dalam situasi dan kondisi perekonomian nasional sekarang, pemerintah akan sangat sulit dalam melaksanakan pembangunan khususnya dalam penyediaan rumah atau
permukiman bagi masyarakat. Untuk itu, peran pengembang developer sangat diharapkan pro-aktif dalam melaksanakan pembangunan ataupun penyediaan perumahan
dan permukiman tersebut. Peran yang diharapkan Real Estate khususnya para pengembang antara lain :
1. Menyediakan perumahan yang harganya dapat dijangkauan oleh semua lapisan
masyarakat atau golongan, terutama masyarakat golongan menengah kebawah, 2.
Menciptakan lapangan kerja baik masyarakat sekitar lokasi proyek maupun luar lokasi proyek perumahan, sehingga diharapkan dapat membantu program
pemeirntah dalam mengurangi pembangunan. 3.
Ikut memperdayakan masyarakat sekitar lokasi proyek perumahan dengan kegiatan ekonomi yang saling mendukung integrated
4. Meningkatkan kualitas dan kualitas produksi pada sektor industri kecil, seperti
penyediaan bahan-bahan material lokal seperti batu bata, genteng, pasir dan lain-lainnya yang padagilirannya dapat meningkatkan tingkat ekonomi
masyarakat 5.
Ikut berperan aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia dan kelembagaan yang ada pada sekitar proyek.
6. Meningkatkan pendapatan daerah melalui peningkatan retribusi dan pajak
7. Meningkatkan kualitas lingkungan di lokasi protek dan sekitar lokasi proyek
perumahan dan pemukiman dengan penataan ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
8. Meningkatkan sarana dan prasarana seperti tersedianya infrastruktur
jalansaluran, jaringan listrik, air bersih, telepon dan fasilitas sosial maupun fasilitas umum yang lain yang berada di lokais sekitar proyek.
9. Meningkatkan nilai atau harga tanah yang berarti meningkatkan pajak atau
retribusi daerah yang pada akhirnya akan meningkatskan pendapatan daerah. 10.
Menciptakan pusat-pusat yang pertumbuhan ekonomi baru seperti pusat perdagangan perkantoran, pariwisata dan pemerintahan.
Untuk itu, peranan Real Estate dalam menunjang pemsbangunan khususnya penyediaan rumah baik untuk golongan rendah maupun menengah dan golongan atas
sangat besar karena dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat banyak, seperti penyediaan lapangan kerja, perbaikan penyediaan lapangan kerja, perbaikan lingkungan
peningakatan ekonomo masyarakat sekitar, penyediaan sarana dan prasarana serta masih banyak lagi.
II. 4.3.4. Kebijaksanaan Pemerintah Dalam Perkembangan Real Estate di Indonesia