Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
Berdasarkan penjelasan diatas, struktur kota yang terbesar memanjang dari pusat ke pinggiran atau acak secara meluas kesegala penjuru kota menyebabkan tidak
memadainya perkembangan prasarana jalan dan angkutan umum untuk melayani masyarakat.
Persoalan menjadi lebih rumit karena disebabkan oleh hal yang terurai diatas, juga oleh terbatasnya lahan di pusat kegiatan perkotaan sehingga pelebaran dan
penambahan ruas jalan baru sulit dilakukan.
II. 4.2. Konsep Struktur Tata Guna Lahan
Konsep struktur tata ruang Kota Medan sesuai dengan pola kegiatan fasilitas dan penggunaan lahan serta konsep struktur wilayah fungsional dimasa pendatang diarahkan
pada : 1.
Konsep struktur tata guna lahan tradisional, menyediakan lahan bagi kegiatan yang berorientasi kepada :
a. Kegiatan ekstratip pertanianperkebunan
b. Kegiatan industri dan kawasan khusus
c. Kegiatan perhubunga, jasa dan pariwisata
d. Kegiatan pelayanan sosial, bangunan umum, dan pemerintah
e. Kegiatan perumahan atau pemukiman
2. Penyediaan lahan bagi kegiatan yang untuk sementara belum ditentukan, sehingga
seolah merupakan keghiatan campuran. Semakin besarnya kegiatan di wilayah perkotaan, khususnya di wilayah Kota
Medan dan sekitarnya yang cenderung membentuk kota metropolitan langsung mempengaruhi perkembangan wilayah pinggiran Kota Medan yang berada di Kecamatan
Medan Tuntungan dan Medan Johor.
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
II. 4.3. Kawasan Perumahan Tertata untuk Real Estate
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia terbitan balai pustaka tahun 1986, kawasan adalah daerah dan perumahan adalah kumpulan beberapa buah rumah yang
berfungsi sebagai tempat tinggal. Dari deskripsi arti umum tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kawasan
perumahan tertata adalah daerah yang diperuntukkan sebagai tempat pembangunan rumah-rumah secara terpadu yang sesuai dengan tata guna tanah dan dikelola oleh suatu
badan, dalam hal ini disebut dengan pengembang Developer. Dikawasan tersebut di tata letal rumah dan sarana-sarana pendukungnya seperti olahraga, rekreasi, pasar dan
jeringan jalan. Menurut penjelasan Departemen Dalam Negeri bahwa Real Estate diindektikkan
dengan perusahaan pembangunan perumahan. Perusahaan pembangunan adalah statu preusan yang berusaha dalam bidang pembangunan dari berbagai jenis dalam jumlah
yang besar diatas suatu areal tanah yang merupakan suatu kesatuan pemukiman, dilengkapi prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas social yang diperlukan oleh
masyarakat yang menghuninya. Defenisi dari lingkungan perumahan baru adalah kompleks perumahan yang
didirikan oleh preusan-perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan perumahan. Pada umumnya kondisi perumahannya sudah baik dengan penyediaan utilitas yang lengkap,
beberapa tahun ini pembangunan perumahan terlihat berlangsung pesat, baik yang dilakukan pemerintah maupun pihak swasta.
Muhammad Ramadhan : Karakteristik Penghuni Perumahan Tertata Di Sebelah Utara Dan Selatan Kota Medan “Studi Kasus: Kecamatan Medan Marelan dan Medan Johor”, 2007.
USU Repository © 2009
II. 4.3.1. Permasalahan Perumahan Tertata Di Indonesia