Pengertian Persediaan Biaya-Biaya Persediaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Persediaan

1. Pengertian Persediaan

Istilah persediaan sangat berkaitan dengan perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Persediaan merupakan salah satu aktiva yang penting dalam perusahaan dan merupakan salah satu modal kerja. Untuk lebih memahami mengenai persediaan, berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian mengenai persediaan menurut para ahli. Menurut Stice, dkk 2004:653 “istilah persediaan ditujukan pada barang- barang yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan bisnis normal, dan dalam kasus perusahaan manufaktur, maka istilah ini ditujukan pada barang dalam proses produksi atau yang ditempatkan dalam kegiatan produksi”. Persediaan merupakan bagian yang paling aktif dalam operasi perusahaan, dimana secara terus-menerus dibeli atau diproduksi dan dijual. Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia IAI dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 2002:14.1 persediaan adalah aktiva : a. “Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau c. Dalam bentuk bahan bakuperlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksipemberian jasa”. Mega Permata Sari : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Persediaan Pada Pt. Mutiara Mukti Farma Medan, 2008 USU Repository © 2008 Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa persediaan merupakan barang-barang yang tersedia untuk dijual atau yang akan digunakan dalam kegiatan proses produksi suatu perusahaan.

2. Jenis-Jenis Persediaan

Kata persediaan atau persediaan barang dagang secara umum ditujukan untuk barang-barang yang dimiliki perusahaan dagang dimana dibeli dalam kondisi yang siap untuk dijual kembali. Sedangkan untuk perusahaan manufaktur atau industri, persediaan dapat dikelompokkan kedalam beberapa jenis. Syahyunan 2004:70 membagi persediaan pada perusahaan industri manufaktur kedalam tiga jenis persediaan yaitu:

a. Persediaan bahan baku, yaitu barang yang dibeli oleh perusahaan

untuk digunakan dalam pembuatan barang jadi.

b. Persediaan barang dalam proses, yaitu semua barang yang ada

dalam proses produksi.

c. Persediaan barang jadi, yaitu semua barang yang telah selesai

diproduksi tetapi belum terjual. Setiap perusahaan memiliki persediaan untuk mempunyai tujuan-tujuan yang berbeda. Beberapa fungsi persediaan pada perusahaan dapat dibagi menjadi: a. Batch stock Lot size inventory Batch stock Lot size inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat barangbahan dalam jumlah yang lebih besar dari pada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu. Jadi dalam hal ini pembelian dilakukan untuk jumlah besar, sedangkan penggunaan dalam jumlah kecil. Terjadinya persediaan karena pengadaan barang dilakukan lebih banyak daripada kebutuhan. Mega Permata Sari : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Persediaan Pada Pt. Mutiara Mukti Farma Medan, 2008 USU Repository © 2008 Keuntungan diperoleh dari potongan harga pembelian, dan adanya penghematan di dalam biaya angkutan. b. Fluctuation stock Fluctuation stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak diramalkan. Perusahaan mengadakan persediaan untuk dapat memenuhi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. Jadi, apabila terdapat fluktuasi permintaan sangat besar, maka persediaan ini fluctuation stock dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik turunnya permintaan tersebut. c. Anticipation inventory Anticipation inventory yaitu persediaan diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan berdasarkan pola musiman dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan pada peningkatan permintaan.

3. Biaya-Biaya Persediaan

Biaya dapat didefinisikan sebagai nilai tukar, prasyarat, atau pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. Sedangkan beban expense adalah arus keluar barang yang akan dibebankan atau ditandingkaan dengan pendapatan untuk menentukan besarnya laba. Keberadaan persediaan pada diperusahaan akan menyebabkan timbulnya biaya-biaya. Biaya tersebut terdiri dari semua pengeluaran, baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan perolehan persediaan hingga sampai ke gudang. Biaya-biaya tersebut antara lain terdiri dari: Mega Permata Sari : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Persediaan Pada Pt. Mutiara Mukti Farma Medan, 2008 USU Repository © 2008 a. Biaya pemesanan ordering cost. Biaya ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pemesanan dan pengadaan persediaan. Biaya pemesanan dapat berupa biaya tetap dimana merupakan biaya yang tidak terpengaruh terhadap frekuensi pemesanan, misalnya gaji bagian pemesanan. Biaya ini juga dapat berupa biaya variable yang terpengaruh oleh frekuensi pemesanan namun berkurang apabila jumlah pesanan semakin besar, antara lain terdiri dari: 1 Biaya yang dikeluarkan untuk mengumpulkan informasi dalam hubungannya untuk mengadakan pemesanan persediaan. 2 Biaya penerimaan bahan baku. b. Biaya penyimpanan Carrying cost. Biaya ini timbul karena perusahaan memiliki persediaan. Biaya penyimpanan juga dapat berupa biaya tetap yang tidak terpengaruh dari jumlah persediaan, misalnya biaya penyusutan gudang. Biaya ini juga dapat berupa biaya variable yang terpengaruh dari kuantitas persediaan dimana semakin banyak atau semakin besarnya jumlah dan nilai persediaan maka biaya penyimpanan juga semakin besar, antara lain terdiri dari: 1 Biaya fasilitas penyimpanan, termasuk penerangan, pemanas, ataupun pendingin ruang penyimpanan 2 Biaya modal, yaitu alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan 3 Biaya keusangan 4 Biaya perhitungan fisik dan pelaporan Mega Permata Sari : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Persediaan Pada Pt. Mutiara Mukti Farma Medan, 2008 USU Repository © 2008 5 Biaya asuransi persediaan 6 Biaya pencurian dan kerusakan 7 Biaya pengamanan persediaan 8 Biaya transportasi. c. Biaya kekurangan persediaan stock out cost. Biaya ini muncul diakibatkan oleh perusahaan kehabisan persediaan, dimana perusahaan harus memperoleh bahan baku pengganti ataupun perusahaan harus mengalami gangguan terhadap proses produksinya.

4. Perencanaan dan Anggaran Persediaan