gambar, alat musik alat musik tiup, gamelan ,pipa organ, alat olahraga lembing, kepala pemukul golf, bangunan maritim, bangunan perumahan balok, jendela,
kosen, kasau,papan, bantalan rel kereta api, barang kerajinan patung, topeng, wayang golek, mebel, dan lain – lain.
Jenis kayu yang beredar masih belum banyak diketahui dan dikenal oleh masyarakat awam. Penafsiran terhadap nilai atau harga kayu dari berbagai jenis
yang banyak diperdagangkan masih sering keliru, hal ini disebabkan sedikitnya informasi tentang harga dan jenis kayu komersial yang beredar dan
diperdagangkan di kota Medan. Panglong sebagai salah satu industri kayu sekunder yang menyediakan
bahan kayu untuk masyarakat, menjual berbagai jenis kayu pada tingkat harga yang berbeda. Untuk itu penelitian ini dilakukan guna memastikan jenis dan harga
kayu yang banyak diperdagangkan di kota Medan. Tujuan penelitian ini adalah memberikan informasi yang jelas serta membantu masyarakat dalam hal
pembelian dan penggunaan kayu dalam kehidupan sehari – hari.
B. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan keberadaan dan perkembangan industri kayu sekunder
panglong dikota Medan.
2. Mendeskripsikan jenis kayu yang beredar di industri kayu sekunder panglong sebagai toko penyedia kayu yang berada di kota Medan.
3. Mendeskripsikan jenis produk kayu olahan yang diperdagangkan. 4. Mendeskrip sikan harga masing – masing dari jenis kayu dan produk
olahan kayu tersebut.
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
C. Manfaat Penelitian
Menyajikan data sebagai sumber informasi tentang jenis kayu komersial dan harga kayu yang diperdagangkan oleh panglong di 21 kecamatan kota Medan
bagi masyarakat serta pihak lain yang membutuhkannya.
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perusahaan dan Industri Kayu
Manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, berbagai hal atau usaha yag dilakukan, baik itu bekerja pada orang lain,
instansi maupun berwiraswasta. Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktifitas pengolahan faktor – faktor produksi, untuk menyediakan
barang-barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan
kebutuhan masyarakat Fuad, et.al., 2005. Dengan memanfaatkan kayu sebagai produk, banyak perusahaan –
perusahaan kayu yang muncul dan menjadikannya sebagi suatu bisnis atau usaha. Perusahaan-perusahaan kayu ini mendapat pasokan kayu dari hutan alam, hutan
tanaman dan hutan rakyat serta memproduksi beberapa bentuk kayu olahan. Menurut proses produksinya ada 2 jenis industri kayu yaitu industri kayu primer
dan industri kayu sekunder Rachman dan Dwiprabowo,2007. Panglong atau toko bangunan merupakan salah satu industri pengolahan
kayu yang termasuk dalam industri sekunder. Panglong biasanya menghasilkan kayu gergajian hingga produk- produk yang terbuat dari kayu. Benny 1992
menyebutkan bahwa industri sekunder ini dapat berada jauh dari sumber bahan baku, misalnya saja terdapat di perkotaan dan kayu gergajian yang biasa ditemui
dan dikonsumsi masyarakat misalnya dalam bentuk kaso, range, papan, broti dan lain-lain.
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2005 dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga panglong memiliki definisi sebagai berikut:
1. Perusahaan penebangan kayu yang diusahakan oleh orang cina, 2. Kilang kayu tempat penggergajian kayu.
Perusahaan atau industri kayu adalah suatu badan usaha yang mengelola kayu dan menghasilkan suatu produk dimana kayu sebagai objek dari seluruh
rangkaian proses produksi. Kayu merupakan salah satu produk alam selain minyak mentah, ikan, biji besi dan lain-lain sehingga dapat dikatakan sebagai
produk alam yang sangat terbatas pasokannya. Mereka biasanya terdiri atas kumpulan unit yang sangat dan nilai unit yang rendah serta membutuhkan
transportasi yang besar memindahkan mereka dari produsen ke pemakai. Menurut Dumanauw 1999, kayu didefinisikan sebagai suatu bahan, yang diperoleh dari
hasil pemungutan pohon – pohon di hutan sebagai bagian dari suatu pohon. Dalam hal pengelolaanya lebih lanjut perlu diperhitungkan secara cermat bagian –
bagian kayu manakah yang dapat lebih banyak dimanfatkan untuk tujuan tertentu. Tidak semua kayu yang ada di alam dikelolah di industri, hal ini
disebabkan beragam dan berbedanya sifat alami kayu – kayu tersebut. Kayu industri merupakan kayu yang diolah dikupas secara masinal menjadi kayu lapis
plywood sedangkan kayu pertukangan adalah kayu yang tidak dipakai sebagai bakar maupun untuk kepentingan industri kimia seperti industri plastik kertas dan
lain-lain Ensiklopedi, 1991. Bisnis kayu yang terus berkembang menciptakan badan usaha yang
berbeda- beda sehigga mampu menghasilkan keuntungan ekonomi bagi
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
pendapatan daerah maupun pendapatan nasional. Menurut Fuad et al, 2005 ada beberapa bentuk perusahaan legal di Indonesia diantaranya :
1. Perusahaan perseorangan 2. Firma Fa
3. Perseroan Komanditer Commanditer Vennotschap CV 4. Perseroan terbatas PT
5. BUMN 6. Koperasi
Sementara secara garis besar, badan usaha dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Perseroan Usaha Dagang 2. Persekutuan
a. Tidak Berbadan Hukum Persekutuan Perdata Maatschap, Firma, CV b. Berbadan Hukum PT, Koperasi dan Yayasan
c. Bentuk lain Perwakilan Usaha Perdagangan Asing Representative Office
Usaha dagang UD merupakan salah satu bentuk perusahaan perseorangan. Organisasi Komunitas dan Perpustakaan Online Indonesia 2008
menyebutkan bahwa perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha
perseorangan tanpa izin dan tata cara tertentu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan
perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
tenaga kerja buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi yang sederhana.
Dephutbun dan LPPM USU 2000, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor – faktor yang berpengaruh dalam tumbuh dan berkembangnya suatu jenis
industri adalah : a. Faktor pendorong, yaitu faktor yang mampu merangasang
dilakukannya kegiatan industri oleh pihak – pihak tertentu investor sehubungan dengan tersedianya sarana
dan prasarana yang memungkinkan kegiatan tersebut secara normal. Faktor – faktor tersebut antara lain :
sumber bahan baku yang terjamin, teknologi yang tersedia, tenaga kerja dan iklim berusaha yang
menunjang. b. Faktor – faktor yang mampu memacu pertumbuhan
industri tersebut untuk berkembang terus di masa yang akan datang, yaitu permintaan pasar dan nilai tambah.
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
B. Konsumsi Kayu Masyarakat