D. Keawetan dan Kekuatan Kayu
Tingkat Kekuatan Kelas Kuat kayu di Indonesia dibagi kedalam 5 kelas yang ditetapkan
menurut berat jenisnya, yang dimaksud berat jenisnya dalam hal ini adalah perbandingan berat dan volume kayu dalam keadaan kering udara dengan kadar
air sekitar 15 Yap.F, 1984. Tabel 2 . Kelas kuat kayu menurut Berat Jenis kayu BJ
Kelas Kuat Berat Jenis BJ
Contoh TanamanKayu
I ≥ 0,90
Bangkirai Shorea laevis, Eboni Dyospirus celebica, Merbau Intsia spp,
Ulin Eudoroxylon Zwagerii, dll
II 0,90 –
0,60
Rengas Gluta rengas , Meranti Shorea spp, dll
III 0,60 –
0,40
Durian Durio zibethinus, Ramin Gonystilus bancanus
IV 0,40 –
0,30
Kemiri Aleuritus mollucana, Perupuk Lophopetalum spp
V ≤ 0,30
Pulai Alstonia scholaris,Jelutung Dyera lowii
Sumber : Atlas Kayu Indonesia Jilid I dan II
Tingkat Keawetan Dalam pemanfaatannya kayu memiliki kriteria dalam hal kekuatan dan
keawetannya yaitu kelas kuat dan kelas awet kayu. Wiryomartono 1976
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
menyebutkan bahwa yang menentukan tingkat keawetan kayu adalah daya tahan kayu terhadap pengaruh perusakan oleh rayap – rayap, serangga dan binatang –
binatang kecil lainnya dan sebagainya. Kelas awet kayu dibagi kedalam 5 kelas yaitu :
Tabel 3 . Tingkat Kelas Keawetan Kayu Tingkat Kelas
A Tahun B Tahun
C Tahun Contoh
I 8
20 Tak terbatas
Jati, Merbau II 5 15
Tak terbatas
Bangkirai III 3 10
Lama Keruing
IV Singkat sekali Beberapa tahun
10 – 20 tahun Suren
V Singkat sekali
Singkat sekali Singkat
Keterangan : A
: Kayu di tempatkan di tanah lembab B
: Kayu ditempatakan ditempat yang tidak terlindung tetapi dicegah masuk air ke dalamnya.
C : Kayu itempatkan di tempat yang terlindung
Tingkat Pemakaian Tingkat pemakaian sesuatu kayu menyatakan kecakapan kayu untuk suatu
macam konstruksi. Dalam menentukan tingkat pemakaian, tidak dipandang soal mengerjakan kayu serta mudah atau sukarnya pengolahan kayu itu, kayu yang
digunakan adalah kayu biasa atau dalam keadaan tidak diawetkan. Ada 5 macam tingkat pemakaian kayu yaitu :
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
1. Tingkat I dan II Untuk keperluan konstruksi – konstruksi berat tidak terlindung dan terkena tanah lembab. Tingkat I diantaranya adalah kayu
Jati, Merbau, bangkirai. Tingkat II diantaranya adalah merawan, rasamala dan sebagainya.
2. Tingkat III untuk keperluan konstruksi – konstruksi berat terlindung. Diantaranya adalah Keruing, kamper , Merranti.
3. Tingkat IV untuk keperluan konstruksi – konstruksi ringan yang terlindung yang termasuk dalam tingkat ini adalah suren, jeunjing dan lain
– lain. 4. Tingkat V untuk keperluan pekerjaan sementara.
Ombun Rico Sitorus : Jenis Dan Harga Kayu Komersial Serta Produk Kayu Olahan Pada Industri Kayu Sekunder Panglong Di Kota Medan, 2009
USU Repository © 2008
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat