Rasio Solvabilitas Rasio Keuangan 1. Pengertian Rasio Keuangan

Firmansyah : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dan Economic Value Added EVA Pada PT. Metrodata Electronics Tbk Dan PT. Centrin Online Tbk, 2010. NWC = Lancar Kewajiban Lancar Kewajiban - Lancar Aktiva x 100 d Cash Ratio Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancarnya dengan kas atau yang setara kas. Penggunaan cash ratio juga mengasumsikan piutang sebagai komponen yang kurang liquid. Ukuran ini umumnya dipergunakan dalam kondisi perekonomian yang sulit, karena perusahaan akan mengalami kesulitan mengumpulkan piutang dalam kondisi resesi. Karena itu yang dianggap mampu melunasi kewajiban jangka pendek hanyalah kas dan surat-suart berharga. Dalam kondisi seperti inilah, cash ratio dianggap lebih mampu menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan secara lebih aktual. Cash Ratio yang dianggap ideal bagi perusahaan adalah sekitar 5 sampai dengan 10. Rumusnya untuk menghitung Cash Ratio adalah sebagai berikut Darsono dan Ashari, 2005 : 53 : Cash Ratio = lancar Kewajiban Kas x 100

2. Rasio Solvabilitas

Menurut Darsono dan Ashari 2005 : 54 rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan di dalam membayar kewajiban jika perusahaan tersebut di likuidasi. Rasio ini disebut juga rasio leverage, yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio yang umum di pergunakan adalah : Firmansyah : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dan Economic Value Added EVA Pada PT. Metrodata Electronics Tbk Dan PT. Centrin Online Tbk, 2010. a Debt to Asset Ratio Debt to Asset Ratio, yaitu total kewajiban terhadap asset. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran bunga pada kreditur. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko pada kreditur berupa ketidakmampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya. Dari pihak pemegang saham, rasio yang tinggi akhirnya akan mengurangi pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan mengurangi pembayaran dividen. Rumusnya untuk menghitung debt to asset ratio adalah sebagai berikut Darsono dan Ashari, 2005 : 54 : DAR = Aktiva Total Kewajiban Total x 100 Untuk menilai rasio ini faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah stabilitas laba perusahaan. Pada perusahaan yang memiliki catatan laba yang stabil, peningkatan dalam hutang lebih bisa ditoleransi daripada perusahaan yang memiliki catatan laba yang tidak stabil b Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio adalah Rasio yang menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang Firmansyah : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dan Economic Value Added EVA Pada PT. Metrodata Electronics Tbk Dan PT. Centrin Online Tbk, 2010. saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjang. Rumusnya untuk menghitunmg debt to equity ratio adalah sebagai berikut Darsono dan Ashari, 2005 : 54 : DER = Ekuitas Total Kewajiban Total x 100

3. Rasio Profitabilitas