Firmansyah : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dan Economic Value Added EVA Pada PT. Metrodata Electronics Tbk Dan PT. Centrin Online Tbk, 2010.
NWC = Lancar
Kewajiban Lancar
Kewajiban -
Lancar Aktiva
x 100
d Cash Ratio Cash Ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar
hutang lancarnya dengan kas atau yang setara kas. Penggunaan cash ratio juga mengasumsikan piutang sebagai komponen yang kurang liquid. Ukuran
ini umumnya dipergunakan dalam kondisi perekonomian yang sulit, karena perusahaan akan mengalami kesulitan mengumpulkan piutang dalam kondisi
resesi. Karena itu yang dianggap mampu melunasi kewajiban jangka pendek hanyalah kas dan surat-suart berharga. Dalam kondisi seperti inilah, cash
ratio dianggap lebih mampu menunjukkan kondisi likuiditas perusahaan secara lebih aktual. Cash Ratio yang dianggap ideal bagi perusahaan adalah
sekitar 5 sampai dengan 10. Rumusnya untuk menghitung Cash Ratio adalah sebagai berikut Darsono dan Ashari, 2005 : 53 :
Cash Ratio = lancar
Kewajiban Kas
x 100
2. Rasio Solvabilitas
Menurut Darsono dan Ashari 2005 : 54 rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan di dalam membayar kewajiban jika
perusahaan tersebut di likuidasi. Rasio ini disebut juga rasio leverage, yaitu menilai batasan perusahaan dalam meminjam uang. Rasio yang umum di
pergunakan adalah :
Firmansyah : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dan Economic Value Added EVA Pada PT. Metrodata Electronics Tbk Dan PT. Centrin Online Tbk, 2010.
a Debt to Asset Ratio Debt to Asset Ratio, yaitu total kewajiban terhadap asset. Rasio ini
menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang. Rasio ini
menyediakan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengadaptasi kondisi pengurangan aktiva akibat kerugian tanpa mengurangi pembayaran
bunga pada kreditur. Nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko pada kreditur berupa ketidakmampuan perusahaan dalam membayar
semua kewajibannya. Dari pihak pemegang saham, rasio yang tinggi akhirnya akan mengurangi pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan
mengurangi pembayaran dividen. Rumusnya untuk menghitung debt to asset ratio adalah sebagai berikut Darsono dan Ashari, 2005 : 54 :
DAR =
Aktiva Total
Kewajiban Total
x 100
Untuk menilai rasio ini faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah stabilitas laba perusahaan. Pada perusahaan yang memiliki catatan laba yang
stabil, peningkatan dalam hutang lebih bisa ditoleransi daripada perusahaan yang memiliki catatan laba yang tidak stabil
b Debt to Equity Ratio Debt to Equity Ratio adalah Rasio yang menunjukkan persentase penyediaan
dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang
Firmansyah : Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dan Economic Value Added EVA Pada PT. Metrodata Electronics Tbk Dan PT. Centrin Online Tbk, 2010.
saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam
membayar hutang jangka panjang. Rumusnya untuk menghitunmg debt to equity ratio adalah sebagai berikut Darsono dan Ashari, 2005 : 54 :
DER =
Ekuitas Total
Kewajiban Total
x 100
3. Rasio Profitabilitas