Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

besar dari r ta bel 0,855 0,361 maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbachs alpha 0,60 atau 0,80 berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.3 maka ke 13 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang et al, 2008:55. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residua l berdistribusi normal Situmorang et al, 2008:62. 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob Dependent Variable: KEPUASAN KERJA Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.1 Scatterplot Uji Normalitas Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows November, 2009 Pada gambar 4.1 terlihat titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogorov smirnov. Tabel 4.4 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 89 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 1,12418906 Most Extreme Differences Absolute ,119 Positive ,119 Negative -,067 Kolmogorov-Smirnov Z 1,127 Asymp. Sig. 2-tailed ,158 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows November, 2009 Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2-tailed adalah 0,158 dan di atas nilai signifikan 0,05, dengan demikian variabel residual berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas, jika titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y 2 1 -1 -2 Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 R egressi on S tudent iz ed R esi dual Dependent Variable: KEPUASAN KERJA Scatterplot Gambar 4.2 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas. Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows November, 2009 Pada Gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga layak dipakai untuk memprediksi kepuasan kerja karyawan, berdasarkan masukan variabel bebasnya. Tabel 4.5 Coefficients a 1,009 ,732 1,378 ,172 .199 ,053 .579 3.728 ,410 ,415 2,412 ,150 ,058 ,403 2,596 ,811 ,415 2,412 Constant HUBUNGAN INTERPERSONAL LINGKUNGAN KERJA Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics Dependent Variable: ABSUT a. Sumber : Hasil Olahan SPSS 16.0 For Windows November, 2009 Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas