mereka terbiasa mengalami lingkungan kerja yang membosankan, maka mereka akan menganggap setiap tekanan sebagai malapetaka yang menghimpit mereka.
Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan masalah
di atas dan menyatakan masalah dalam bentuk tulisan dengan judul : “Pengaruh Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pada PT. PLN Cabang Binjai.”
B. Rumusan Masalah
Rumusan dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi. Mengamati beberapa indikasi yang terjadi
pada PT. PLN Cabang Binjai, mendorong pertanyaan terhadap kepuasan kerja karyawan ke dalam perumusan masalah sebagai berikut :
”Apakah Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. PLN Cabang
Binjai?”
C. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah “Hubungan Interpersonal dan Lingkungan Kerja Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada PT. PLN Cabang Binjai”
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh hubungan interpersonal dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. PLN Cabang Binjai.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Bagi PT. PLN Cabang Binjai Sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi pimpinan PT. PLN
Cabang Binjai dalam mengetahui pengaruh hubungan interpersonal dan lingkungan keja terhadap kepuasan kerja karyawan PT. PLN
Cabang Binjai. b.
Bagi Penulis Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk
dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berfikir ilmiah dalam bidang
manajemen sumber daya manusia. c.
Bagi Peneliti Lanjutan Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan
serta perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama yang akan datang.
E. Kerangka Konseptual
Kepuasan kerja job satisfaction adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai
sikap positif terhadap pekerjaannya; seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut. Kepuasan
kerja karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain : pekerjaan yang menantang, penghargaan, kondisi lingkungan kerja dan hubungan interpersonal.
Robbins, 2002:36 1.
Kerja yang menantang secara mental. Pada umumnya individu lebih menyukai pekerjaan yang memberinya peluang untuk menggunakan
keterampilan dan kemampuan serta memberi beragam tugas, kebebasan dan umpan balik tentang seberapa baik kerja mereka. Karakteristik-
karakteristik ini membuat pekerjaan lebih menantang secara mental. Pekerjaan yang kurang menantang menciptakan kebosanan, tetapi yang
terlalu menantang dapat menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Pada kondisi tantangan yag sedang, kebanyakan karyawan akan mengalami
kesenangan dan kepuasan. 2.
Penghargaan yang sesuai. Karyawan menginginkan sistem bayaran yang adil, tidak ambigu, dan selaras dengan harapan-harapan mereka. Ketika
bayaran dianggap adil, sesuai dengan tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individual, dan standar bayaran masyarakat, kemungkinan
akan tercipta kepuasan. 3.
Kondisi kerja yang mendukung. Karyawan berhubungan dengan lingkungan kerjanya untuk kenyamanan pribadi dan kemudahan
melakukan pekerjaan yang baik. Yang termasuk dalam kondisi kerja misalnya tata ruangan, kondisi ruang kerja, fasilitas dan alat bantu,
temperatur, tingkat kebisingan.
4. Kolega yang suportif. Individu mendapatkan sesuatu yang lebih daripada
uang atau prestasi yang nyata dari pekerjaan tetapi karyawan juga memenuhi kebutuhan interaksi sosial. Perilaku atasan seseorang juga
merupakan faktor penentu kepuasan yang utama. Untuk memelihara dan mempertahankan hubungan interpersonal yang baik, perlu diterapkannya :
saling menghargai, loyal dan toleran antara satu dengan yang lain, sikap terbuka, dan keakraban antar karyawan.
Menurut Brayfield dan Rothe, dalam Istijanto,2005:181, dampak yang ditimbulkan dari kepuasan kerja yang dapat dijadikan indikator untuk mengukur
kepuasan kerja karyawan adalah: 1
Merasa tertarik kepada pekerjaannya 2
Merasa nyaman bekerja 3
Memiliki antusiasme tinggi 4
Memiliki peluang untuk maju Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa hubungan interpersonal dan
lingkungan kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Kerangka Konseptual
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual Sumber : Robbins 2002:36, Brayfield dan Rothe, dalam Istijanto:2005
F. Metode Penelitian