Hasil Uji Autokorelasi Hasil Uji Asumsi Klasik

Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Gambar 4.6 Normal P-P Plot 3 Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2009 Berdasarkan gambar 4.6, pada grafik normal plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan data telah terdistribusi normal. Berdasarkan tabel 4.1 - 4.7 dan gambar 4.1 – 4.6 dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel memenuhi asumsi normalitas.

b. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu t −1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Hasil dari pengujian autokorelasi dapat dilihat di bawah ini. 1 Terhadap variabel dependen ROI Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel dependen ROI akan disajikan pada tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Uji Autokorelasi 1 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .122 a .015 -.040 10.51890 2.054 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: ROI Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2009 Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat bahwa nilai DW sebesar 2,054. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel sebanyak 20 n = 20 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k = 1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,20 dan nilai batas atas DU sebesar 1,41. Nilai DW berada di antara DU dan 4 −DU 1,41 2,054 2,59, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. 2 Terhadap variabel dependen ROE Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel dependen ROE akan disajikan pada tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9 Uji Autokorelasi 2 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .071 a .005 -.050 14.35883 1.907 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: ROE Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2009 Berdasarkan tabel 4.9, dapat dilihat bahwa nilai DW sebesar 1,907. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel sebanyak 20 n = 20 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k = 1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,20 dan nilai batas atas DU sebesar 1,41. Nilai DW berada di antara DU dan 4 −DU 1,41 1,907 2,59, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. 3 Terhadap variabel dependen NPM Hasil pengujian autokorelasi terhadap variabel dependen NPM akan disajikan pada tabel 4.10 berikut ini: Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Tabel 4.10 Uji Autokorelasi 3 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .046 a .002 -.053 .08192 1.551 a. Predictors: Constant, GCG b. Dependent Variable: NPM Sumber: Hasil Olah Data SPSS, 2009 Berdasarkan tabel 4.10, dapat dilihat bahwa nilai DW sebesar 1,551. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel sebanyak 20 n = 20 dan jumlah variabel independen sebanyak 1 k = 1, maka dari tabel statistik Durbin-Watson didapatkan nilai batas bawah DL sebesar 1,20 dan nilai batas atas DU sebesar 1,41. Nilai DW berada di antara DU dan 4 −DU 1,41 1,551 2,59, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 92

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 108

Pengaruh Manajemen Laba, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Barang Konsumsi Ynag Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 65 116

Analisa Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 39 98

Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan di BEI

0 43 86

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Intellectual Capital Bank Umum Swasta Nasional yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 49 95

IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK YANG MASUK DALAM PEMERINGKATAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI)

0 3 17

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Empirik pada Perusahaan Go Public yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI) di Bursa Efek Indonesia.

0 0 17

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Empirik pada Perusahaan Go Public yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Incex (CGPI) di Bursa Efek Indonesia.

0 0 22