Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Jenis Penelitian

Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. tidak signifikan antara penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan economic value added. Mengacu pada hasil-hasil penelitian empiris yang telah dilakukan, walaupun ada ketidakkonsistenan tampak bahwa bukti empiris tersebut menunjukkan betapa pentingnya penerapan GCG dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dalam kaitan ini maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI”. Kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini diproksi dengan return on investment, return on equity dan net profit margin.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: apakah penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan secara parsial?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan secara parsial.

D. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. 1. bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh penerapan GCG di Indonesia; khususnya pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, 2. bagi peneliti lainnya, dapat dijadikan bahan referensi guna penelitian selanjutnya yang sejenis, 3. bagi akademisi, dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai penerapan GCG di Indonesia, khususnya pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan return on investment, return on equity, dan net profit margin, 4. bagi investor, dapat memberikan bahan masukan untuk pengambilan keputusan mengenai investasi pada perusahaan yang telah menerapkan GCG. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Good Corporate Governance

a. Pengertian dan Tujuan Good Corporate Governance

Istilah GCG pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992 yang menggunakan istilah tersebut pada laporan mereka Cadbury Report. Menurut Cadbury Committee pengertian GCG adalah seperangkat aturan yang merumuskan hubungan antara para pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik internal maupun eksternal sehubungan dengan hak-hak dan tanggung jawab mereka. Istilah tersebut kemudian didefinisikan oleh berbagai pihak, di antaranya adalah: Organization for Economic Cooperation and Development OECD atau disebut juga kelompok negara maju mendefinisikan GCG sebagai cara-cara manajemen perusahaan bertanggung jawab pada shareholders-nya. Para pengambil keputusan di perusahaan haruslah dapat dipertanggungjawabkan dan keputusan tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi shareholders lainnya. Karena itu fokus utama di sini terkait dengan proses pengambilan keputusan dari perusahaan yang mengandung nilai-nilai transparency, responsibility, accountability, dan tentu saja fairness. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Menurut FCGI 2001 pengertian GCG adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan, sehingga menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders. Nilai tambah yang dimaksud adalah corporate governance memberikan perlindungan efektif terhadap investor dalam memperoleh kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi. Menurut Panitia Diskusi Komprehensif Good Corporate Governance GCG adalah sistem di mana entitas usaha dikelola dan diawasi, sehingga berkaitan dengan distribusi hak dan kewajiban para shareholders-nya pemegang sahamkomisarisinvestor, krediturdireksi, managerpemerintah, vendor dan lain sebagainya. The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG mendefinisikan GCG sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang. - Baik Good adalah tingkat pencapaian terhadap suatu hasil upaya yang memenuhi persyaratan, menunjukkan kepatutan dan keteraturan operasional perusahaan sesuai dengan konsep GCG. - Struktur adalah a susunan atau rangka dasar manajemen perusahaan yang didasarkan pada pendistribusian hak-hak dan tanggung jawab di antara organ perusahaan dewan komisaris, Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. direksi dan RUPSpemegang saham dan stakeholder lainnya, dan b aturan-aturan maupun prosedur-prosedur untuk pengambilan keputusan dalam hubungan perusahaan. - Sistem adalah prosedur formal dan informal yang mendukung struktur dan strategi operasional dalam suatu perusahaan. - Proses adalah kegiatan mengarahkan dan mengelola bisnis yang direncanakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, menyelaraskan perilaku perusahaan dengan ekspektasi dari masyarakat, serta mempertahankan akuntabilitas perusahaan kepada pemegang saham. Dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117M-MBU2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara BUMN dijelaskan bahwa corporate governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika. Ernst and Young mendefinisikan corporate governance terdiri atas sekumpulan mekanisme yang saling berkaitan yang terdiri atas pemegang saham institusional, dewan direksi dan komisaris, para manajer yang dibayar berdasarkan kinerjanya, pasar sebagai pengendali perseroan, struktur kepemilikan, struktur keuangan, investor terkait dan persaingan produk. Manajemen perusahaan terhadap risiko bisnis merupakan hal yang sangat penting. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Berdasarkan definisi atau pengertian GCG di atas dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya GCG adalah mengenai sistem, proses, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan stakeholders terutama dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi demi tercapainya tujuan perusahaan. Sedangkan tujuan dari GCG adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders. Secara teoritis, pelaksanaan GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan komisaris dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan umumnya GCG dapat meningkatkan kepercayaan investor Tjager, et al., 2003.

b. Sejarah Good Corporate Governance

Konsep GCG yang komprehensif mulai berkembang sejak setelah kejadian The New York Stock Exchange Crash pada tanggal 19 Oktober 1987 di mana cukup banyak perusahaan multinasional yang tercatat di Bursa Efek New York mengalami kerugian finansial yang cukup besar. Di kala itu, untuk mengantisipasi permasalahan internal perusahaan, banyak para eksekutif perusahaan melakukan rekayasa keuangan yang intinya adalah bagaimana “menyembunyikan” kerugian perusahaan atau memperindah penampilan kinerja manajemen dan laporan keuangan. Yang dilakukan tidak hanya window dressing tetapi juga financial engineering. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Dengan kesadaran tinggi untuk meningkatkan daya saing bangsa oleh segenap negarawan, cendikiawan dan usahawan, maka dimulailah gerakan untuk meningkatkan praktek-praktek yang baik dalam perusahaan. Gerakan ini dimulai dari tokoh-tokoh di Inggris yang dipimpin oleh Sir Adrian Cadbury, yang pada saat itu menjabat sebagai Direktur Bank of England dan mantan CEO Group Cadbury. Sejak terbitnya Cadbury Code on Corporate Governance pada tahun 1992, semakin banyak institusi yang terus melakukan penyempurnaan dalam prinsip-prinsip dan petunjuk teknis praktek corporate governance, antara lain ICGN International Corporate Governance Network yang mendorong Organization for Economic Cooperation and Development OECD mengeluarkan OECD Principles on Corporate Governance. ICGN sangat berkepentingan dalam implementasi GCG, karena anggota mereka terdiri dari institusi dana pensiun dan asuransi yang mengelola dana nasabah untuk investasi jangka panjang.

c. Prinsip-prinsip Dasar Good Corporate Governance

Prinsip-prinsip corporate governance ini diharapkan menjadi titik rujukan bagi para regulator pemerintah dalam membangun framework bagi penerapan GCG. Bagi para pelaku usaha dan pasar modal prinsip- prinsip ini dapat menjadi guidance atau pedoman dalam mengelaborasi best practices bagi peningkatan nilai dan kelangsungan hidup perusahaan. Prinsip-prinsip dasar GCG menurut OECD mencakup lima bidang utama yaitu: Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. 1 perlindungan terhadap hak-hak pemegang saham the rights of shareholders. Hak-hak para pemegang saham harus diberi informasi dengan benar dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan, dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan, 2 persamaan perlakuan terhadap seluruh pemegang saham the equitable treatment of shareholders. Dalam hal ini terutama terhadap pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider trading, 3 peranan stakeholders yang terkait dengan perusahaan the role of shareholders. Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerja sama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang kepentingan dalam menciptakan kekayaan, lapangan kerja dan perusahaan yang sehat dari aspek keuangan, 4 keterbukaan dan transparansi disclosure and transparency. Pengungkapan yang akurat dan tepat waktunya serta transparansi mengenai semua hal yang penting bagi kinerja Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. perusahaan, kepemilikan serta para pemegang kepentingan stakeholders, 5 akuntabilitas dewan komisaris the responsibilities of the board. Tanggung jawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen dan pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham. Prinsip-prinsip dasar penerapan GCG yang dikemukakan oleh Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI adalah sebagai berikut. 1 Kewajaran Fairness Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, perilaku perusahaan corporate conduct dan atau kebijakan terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi yang penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider trading. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan membuat peraturan korporasi yang melindungi kepentingan minoritas; membuat pedoman kebijakan yang melindungi korporasi terhadap perbuatan buruk orang dalam, self-dealing, dan konflik kepentingan; menetapkan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite, termasuk sistem remunerasi, menyajikan informasi secara Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. wajar atau pengungkapan penuh material apa pun, mengedepankan Equal Job Opportunity. 2 Pengungkapan dan Transparansi Disclosure and Transparency Hak-hak para pemegang saham yang harus diberi informasi dengan benar dan tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan mengenai perubahan-perubahan yang mendasar atas perusahaan, dan turut memperoleh bagian dari keuntungan perusahaan. Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparansi mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta para pemegang kepentingan stakeholders. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi accounting system yang berbasiskan standar akuntansi dan best practices yang menjamin adanya laporan keuangan dan pengungkapan yang berkualitas, mengembangkan Information Technology IT dan Management Information System MIS untuk menjamin adanya pengukuran kinerja yang memadai dan proses pengambilan keputusan yang efektif oleh Dewan Komisaris dan Direksi, mengembangkan enterprise risk management yang memastikan bahwa semua risiko signifikan telah Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. diidentifikasi, diukur, dan dapat dikelola pada tingkat toleransi yang jelas; mengumumkan jabatan yang kosong secara terbuka. 3 Akuntabilitas Accountability Tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif effective oversight berdasarkan balance of power antara manajer, pemegang saham, Dewan Komisaris, dan auditor. Merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada perusahaan dan para pemegang saham. Prinsip ini diwujudkan antara lain dengan menyiapkan laporan keuangan financial statement pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat, mengembangkan Komite Audit dan Risiko untuk mendukung fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris; mengembangkan dan merumuskan kembali peran dan fungsi Internal Audit sebagai mitra bisnis strategik berdasarkan best practices bukan sekedar audit. Transformasi menjadi Risk-based Audit; menjaga manajemen kontrak yang bertanggung jawab dan menangani pertentangan; penegakan hukum sistem penghargaan dan sanksi; menggunakan eksternal auditor yang memenuhi syarat berbasis profesionalisme. 4 Responsibilitas Responsibility Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum dan kerja sama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang kepentingan dalam menciptakan kesejahteraan, Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. lapangan kerja, dan perusahan yang sehat dari aspek keuangan. Ini merupakan tanggung jawab korporasi sebagai anggota masyarakat yang tunduk kepada hukum dan bertindak dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat sekitarnya. Prinsip ini diwujudkan dengan kesadaran bahwa tanggung jawab merupakan konsekuensi logis dari adanya wewenang; menyadari akan adanya tanggung jawab sosial; menghindari penyalahgunaan kekuasaan; menjadi profesional dan menjunjung etika; memelihara lingkungan bisnis yang sehat.

d. Manfaat Penerapan Good Corporate Governance

GCG yang tidak efektif merupakan penyebab utama terjadinya krisis ekonomi dan kegagalan pada berbagai perusahaan di Indonesia akhir-akhir ini. Penerapan GCG yang efektif dapat memberikan sumbangan yang penting dalam memperbaiki kondisi perekonomian dan menghindari terjadinya krisis dan kegagalan yang serupa di masa mendatang. Pelaksanaan GCG diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat berikut ini FCGI, 2001:4: 1 Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders. 2 Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah sehingga dapat lebih meningkatkan corporate value. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. 3 Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. 4 Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen. Selain manfaat tersebut, menurut Iman dan Amin 2002:9, dengan menerapkan corporate governance yang baik akan memberikan manfaat sebagai berikut: 1 Perbaikan dalam komunikasi, 2 Memperkecil potensial benturan konflik kepentingan, 3 Fokus pada strategi-strategi utama, 4 Peningkatan dalam produktivitas dan efisiensi, 5 Kesinambungan manfaat, 6 Promosi citra perusahaan, 7 Peningkatan kepuasan pelanggan, 8 Perolehan kepercayaan investor, 9 Dapat mengukur target kinerja manajemen perusahaan. Manfaat GCG dari sisi manajemen, dapat dilihat bahwa suasana kerja menjadi lebih nyaman dan teratur, artinya segala proses kerja berjalan mulus, terkontrol, dan tercipta kerja tim yang solid. Selain itu penjualan bisa di atas pasar, profit meningkat, berbagai penghargaan dapat diperoleh, dan meningkatnya kepercayaan mitra. Dengan GCG integritas perusahaan lebih dipercaya pihak luar yang berkepentingan stakeholders, Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. memacu profesionalisme karyawan, kinerja keuangan yang cemerlang, serta stabilitas harga saham yang jempolan.

e. Perkembangan Penerapan Good Corporate Governance di

Indonesia Indonesia mulai menerapkan prinsip GCG sejak menandatangani letter of intent LoI dengan International Monetary Fund IMF yang salah satu bagian pentingnya adalah pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan corporate governance di Indonesia. Sejalan dengan langkah tersebut, pada tahun 1999, Pemerintah melalui Kep-10M.EKUIN081999 membentuk suatu lembaga yaitu Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG. Komite ini bertugas untuk merumuskan dan menyusun rekomendasi kebijakan nasional tentang GCG, antara lain meliputi Code for Good Corporate Governance. Selanjutnya Komite secara berkesinambungan bertugas memantau perbaikan di bidang GCG di Indonesia. Hal ini kemudian diikuti oleh Bapepam dengan menerbitkan Surat Edaran Bapepam No. SE- 03PM2000 tentang Komite Audit; menerbitkan Peraturan Pencatatan Bursa Efek Jakarta Nomor I-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Di Bursa pada tanggal 1 Juli 2000; dan beberapa peraturan lainnya, serta memberikan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan publik. Kementerian Badan Usaha Milik Negara mewajibkan seluruh Badan Usaha Milik Negara BUMN untuk menerapkan GCG yang diatur melalui Keputusan Menteri Negara BUMN Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. KEP-117M-MBU2002. Penerapan GCG di BUMN bertujuan meningkatkan nilai perusahaan dan mendorong pengelolaannya secara profesional, transparan dan efisien, akuntabilitas, adil,dapat dipercaya dan bertanggung jawab. Secara sistem Kementerian BUMN telah menetapkan tahapan pelaksanaan GCG di BUMN yang diawali Tahapan Sosialisasi, Assessment, dan Review penerapan GCG. Kewajiban menerapkan GCG di sektor perbankan telah dicetuskan oleh Bank Indonesia BI pada bulan Februari 2006. BI mengeluarkan petunjuk pelaksanaan GCG bagi perbankan, yaitu PBI No. 84PBI2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. BI selaku otoritas perbankan menyadari bahwa semakin kompleksnya risiko yang dihadapi oleh bank, menuntut diimplementasikannya praktek GCG dengan kualitas yang semakin tinggi pula. Dengan peraturan tersebut BI ingin mencapai tujuan untuk meningkatkan kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan. Peningkatan kualitas pelaksanaan GCG merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kondisi internal perbankan nasional sesuai dengan visi Arsitektur Perbankan Indonesia API. Sektor swasta dan kalangan masyarakat juga memiliki inisiatif untuk membantu upaya mensosialisasikan GCG di Indonesia dengan terbentuknya beberapa lembaga, antara lain: Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI, Indonesian Institute for Corporate Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Directorship IICD, Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia LKDI, Indonesian Society of Independent Commissioners ISICOM, KADIN Indonesia Komite Tetap GCG, Ikatan Komite Audit Indonesia IKAI dan The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG. Masing- masing lembaga tersebut mempunyai aktivitas yang berbeda namun tujuan yang sama, yaitu membantu pemerintah mensosialisasikan penerapan GCG di Indonesia.

f. Sistem Penilaian dan Pemeringkatan Penerapan Good Corporate

Governance The Indonesian Institute for Corporate Governance IICG yang didirikan pada tanggal 2 Juni 2000 adalah sebuah lembaga independen yang melakukan kegiatan diseminasi dan pengembangan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance - GCG di Indonesia. Pernyataan visi “Menjadi lembaga independen dan bermartabat untuk mendorong terciptanya perilaku bisnis yang sehat”, menjadi inspirasi IICG untuk senantiasa berupaya memasyarakatkan konsep, praktek dan manfaat GCG kepada dunia bisnis khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya. Kegiatan utama yang dilakukan adalah melaksanakan riset penerapan GCG, yang hasilnya berupa Corporate Governance Perception Index CGPI. CGPI adalah riset dan pemeringkatan penerapan GCG di perusahaan publik yang tercatat di BEI. Pelaksanaan CGPI dilandasi oleh pemikiran tentang pentingnya mengetahui sejauh mana perusahaan- Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. perusahaan publik telah menerapkan GCG. CGPI diselenggarakan setiap tahunnya, pertama kali yaitu pada tahun 2001. Pada CGPI ini, selain menjalin kerja sama dengan Majalah SWA, yang dikenal sebagai salah satu majalah bisnis yang unggul di Indonesia, IICG juga bekerja sama dengan Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG. Kerjasama KNKG, Majalah SWA dan IICG dalam pemeringkatan CGPI menjadikan sosialisasi dapat dilaksanakan secara lebih luas, terukur, dan gencar dengan dukungan hasil riset yang kredibel. Cakupan penilaian dan aspek yang diukur dalam CGPI adalah pengembangan alat ukur yang dimiliki IICG, pedoman dan prinsip GCG yang diterbitkan OECD dan dari berbagai sumber, serta perangkat hukum yang mengatur tentang penerapan prinsip-prinsip GCG. Metodologi riset yang dipakai meliputi empat tahapan riset yang melibatkan pihak internal dan eksternal stakeholders perusahaan. Penilaian dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan oleh responden dengan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik internal maupun eksternal mengikuti ketentuan dari IICG. Aspek yang dinilai meliputi Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan, Hak Pemegang Saham dan Fungsi Kepemilikan Kunci, Perlakuan yang Setara terhadap Seluruh Pemegang Saham, Peran Stakeholders dalam Tata Kelola Perusahaan, Pengungkapan dan Transparansi, dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Penentuan skor pelaksanaan dilakukan melalui metode rata-rata tertimbang dengan bobot masing-masing aspek disajikan pada tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1 Aspek dan Bobot Penilaian CGPI No Aspek Bobot 1 Komitmen terhadap Tata Kelola Perusahaan 15 2 Hak Pemegang Saham dan Fungsi Kepemilikan 20 Kunci 3 Perlakuan yang Setara terhadap Seluruh Pemegang 15 Saham 4 Peran Stakeholders dalam Tata Kelola Perusahaan 15 5 Pengungkapan dan Transparansi 15 6 Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Dewan 20 Direksi Sumber: Laporan CGPI, 2009 Secara lengkap tahapan riset diawali dengan pengembangan metodologi dan database, publikasi program, konfirmasi peserta CGPI, serta penyebaran dan pengisian kuisioner self assessment. Tahap pemeriksaan kelengkapan dokumen yang dilakukan bertujuan untuk menelusuri upaya dan wujud penerapan GCG sebagai sebuah sistem yang dilakukan peserta CGPI dengan mengacu pada daftar dokumen yang disyaratkan untuk dikumpulkan ke Tim Penilai CGPI. Daftar dokumen yang disyaratkan dibuat dengan mempertimbangkan dan memperhatikan pemenuhan regulasi, kebijakan, pedoman, dan praktek terbaik dalam penerapan GCG di Indonesia dan negara lain. Secara keseluruhan dipersyaratkan sekurang-kurangnya 40 dokumen untuk Perusahaan Publik dan 36 dokumen untuk BUMN. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Tahapan riset berikutnya adalah penyusunan makalah yang merefleksikan program dan hasil penerapan GCG sebagai sebuah sistem di perusahaan. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk membantu pihak perusahaan memaparkan upayanya dalam menerapkan GCG pada saat observasi. Tahapan observasi merupakan kegiatan peninjauan langsung ke seluruh perusahaan peserta CGPI untuk memastikan praktek penerapan GCG sebagai sebuah sistem pengelolaan bisnis di perusahaan tersebut. Penilaian CGPI meliputi empat tahapan tersebut dengan bobot nilai yang berbeda. Bobot penilaian disajikan dalam tabel 2.2 berikut ini: Tabel 2.2 Tahapan dan Bobot Penilaian Riset dan Pemeringkatan CGPI No Tahapan Bobot 1 Self Assessment 20 2 Kelengkapan Dokumen 20 3 Makalah yang merefleksikan program dan hasil 20 penerapan good corporate governance sebagai sebuah sistem di perusahaan yang bersangkutan 4 Observasi 40 Sumber: Laporan CGPI, 2009 Nilai CGPI dihitung dengan menjumlahkan nilai akhir dari setiap tahapan di atas. Setelah keseluruhan tahapan penilaian CGPI selesai, hasil yang diperoleh dibahas dalam forum Panel ahli untuk menentukan hasil riset dan pemeringkatan CGPI. Forum Panel ahli terdiri dari Tim Peneliti beserta para pihak yang kompeten dan memiliki akses informasi tentang perusahaan peserta CGPI. Keputusan panel ahli akan menghasilkan penyusunan peringkat perusahaan publik dan BUMN yang layak diberi penghargaan CGPI Award. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. Hasil program riset dan pemeringkatan CGPI adalah penilaian dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan peserta dengan memberikan skor dan pembobotan nilai berdasarkan acuan yang telah dibuat. Pemeringkatan CGPI didesain menjadi tiga kategori berdasarkan tingkatlevel terpercaya yang dapat dijelaskan menurut skor penerapan GCG seperti disajikan pada tabel 2.3 berikut ini: Tabel 2.3 Kategori Pemeringkatan CGPI Skor Level Terpercaya 55-69 Cukup Terpercaya 70-84 Terpercaya 85-100 Sangat Terpercaya Sumber: Laporan CGPI, 2009

2. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan merupakan salah satu alat ukur yang digunakan oleh para pemakai laporan keuangan dalam mengukur atau menentukan sejauh mana kualitas perusahaan. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari laporan keuangan tersebut, dapat diketahui keadaan finansial dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan selama periode tertentu. Pengukuran kinerja merupakan analisis data serta pengendalian bagi perusahaan. Pengukuran kinerja didefinisikan sebagai “performing measurement“ yaitu kualifikasi dan efisiensi perusahaan atau segmen atau keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama periode akuntansi. Dengan demikian pengertian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas dari aktivitas Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu. Secara formal, produk akhir dari hasil pengukuran kinerja diwujudkan dalam suatu laporan yang disebut laporan kinerja. Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan perbaikan di atas kegiatan operasionalnya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Pengukuran kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya, untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktunya, serta penghargaan. Bagi investor, informasi mengenai kinerja perusahaan dapat digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran juga dilakukan untuk memperlihatkan kepada penanam modal maupun pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan memiliki kredibilitas yang baik.

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Winda Putri 2006

Penelitian yang dilakukan oleh Winda Putri berjudul Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Jumlah Komisaris Terhadap Kinerja Perusahaan, menguji apakah corporate governance dan jumlah komisaris mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ pada periode 2004 dan 2005. Hasil analisis model regresi dengan Tobins’ Q sebagai variabel dependennya menunjukkan bahwa baik variabel corporate Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. governance maupun variabel kontrol secara statistik mempengaruhi kinerja perusahaan. 2. Yudha Pranata 2007 Penelitian yang dilakukan oleh Yudha Pranata berjudul Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Good Corporate Govenarance GCG yang diukur dengan skorindeks GCG terhadap Return On Equity ROE, Net Profit Margin NPM, dan Tobins’ Q. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, dengan kriteria: 1 sampel adalah perusahaan go public di BEJ selama tahun 2002-2005, 2 perusahaan sampel masuk dalam kelompok sepuluh besar perusahaan berdasarkan indeks GCG. Data yang digunakan berasal dari laporan keuangan perusahaan sampel laporan CGPI dan publikasi FCGI melalui majalah SWA. Analisis data dilengkapi dengan uji normalitas dan uji asumsi klasik uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukkan penerapan GCG berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, NPM, dan Tobins’ Q.

3. Ridwan Frediawan 2008

Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan Frediawan berjudul Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Studi Kasus pada PT Jamsostek Kantor Cabang II Bandung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip GCG Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sampelnya adalah manajer dan karyawan PT Jamsostek Kantor Cabang II Bandung. Pengumpulan datanya dilakukan dengan penyebaran kuesioner sebanyak enam eksemplar. Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang melihat dan menggambarkan lingkungan atau keadaan yang tampak nyata dalam perusahaan dengan cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalitis data, sehingga diperoleh gambaran yang jelas atas objek yang diteliti agar dapat diambil suatu simpulan. Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan uji–t dengan tingkat signifikansi sebesar 5, menunjukkan bahwa penerapan prinsip GCG berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.

4. Irene Dumasi Siahaan 2008

Penelitian yang dilakukan oleh Irene Dumasi Siahaan berjudul Analisis Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Diukur Dengan Economic Value Added. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah penerapan GCG mempunyai hubungan dengan kinerja keuangan perusahaan dengan metode Economic Value Added EVA sebagai pengukur kinerja keuangan perusahaan. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan GCG sebagai variabel independen X dengan EVA sebagai variabel dependen Y. Pengumpulan datanya dilakukan dengan penyebaran kuesioner dengan Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. responden adalah akuntan manajemen dari sepuluh perusahaan sektor keuangan yang listing di BEI dan telah menerapkan GCG. Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi Pearson Product Moment dengan tingkat signifikansi 5. Berdasarkan hasil perhitungan statistik terdapat hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dari hasil uji–t dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan EVA. Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Winda Putri 2006 Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Jumlah Komisaris Terhadap Kinerja Perusahaan Variabel Independen: corporate governance. Variabel Dependen: Tobin’s Q. Menunjukkan bahwa variabel corporate governance secara statistik mempengaruhi kinerja perusahaan. 2. Yudha Pranata 2007 Pengaruh Penerapan Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Variabel Independen: corporate governance. Variabel Dependen: ROE, NPM, dan Tobin’s Q. Penerapan GCG secara signifikan dapat meningkatkan return on equity, net profit margin, dan Tobins Q. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. 3. Ridwan Frediawan 2008 Pengaruh Penerapan Prinsip Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Studi Kasus pada PT Jamsostek Kantor Cabang II Bandung Variabel Independen: corporate governance. Variabel Dependen: ROA. Penerapan GCG yang dilakukan perusahaan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, hal ini dapat dilihat dari meningkatnya rasio return on asset. 4. Irene Dumasi Siahaan 2008 Analisis Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Yang Diukur Dengan Economic Value Added Variabel Independen: corporate governance. Variabel Dependen: EVA. Menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara penerapan GCG terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan economic value added. Sumber: Data Penelitian Terdahulu

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang memberi kesimpulan bahwa ada pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan, maka penulis membuat kerangka konseptual atas penelitian ini seperti yang disajikan pada gambar 2.1 berikut ini. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. H 1 H 2 H 3 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnis dan akuntabilitas perusahaan dengan tujuan utamanya adalah mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders yang lain. Kepercayaan investor dan efisiensi pasar sangat tergantung dari pengungkapan kinerja perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Agar bernilai di pasar modal global, informasi tersebut harus jelas, konsisten, dan dapat diperbandingkan serta menggunakan standar akuntansi yang diterima di seluruh dunia. Dampak transparansi adalah bahwa pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan dapat memperhatikan dampak risiko bertransaksi dengan perusahaan. Dengan adanya prinsip-prinsip GCG, maka laporan keuangan yang dihasilkan dapat diungkapkan secara transparan dan akurat, sehingga dapat membantu investor dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam suatu Variabel Independen X GOOD CORPORATE GOVERNANCE GCG Variabel Dependen Y KINERJA KEUANGAN ROI Y 1 ROE Y 2 NPM Y 3 Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. perusahaan untuk mengambil keputusan sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya prinsip-prinsip GCG dalam perusahaan, maka pihak-pihak yang terkait di perusahaan memiliki tanggung jawab yang jelas sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga dapat mendorong pengelolaan organisasi yang lebih demokratis karena melibatkan partisipasi banyak kepentingan, lebih accountable karena ada sistem yang akan meminta pertanggungjawaban atas setiap tindakan, lebih transparan, serta akan meningkatkan keyakinan bahwa perusahaan dan organisasi lainnya dapat menyumbangkan manfaat tersebut dalam jangka panjang. Dalam hal ini, tentu saja kinerja keuangan perusahaan akan meningkat karena seiring dengan berjalan baiknya kegiatan perusahaan. Prinsip GCG diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan yang dicapai jika perusahaan mampu beroperasi dengan memenuhi laba yang ditargetkan. Adapun manfaat dari penerapan GCG salah satunya yaitu meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan yang tentu saja berimbas besar terhadap hasil penjualan. Dengan adanya penjualan atau laba bersih yang baik akan berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan dilihat dari meningkatnya rasio return on investment ROI, return on asset ROA, return on equity ROE dan net profit margin NPM. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG mempengaruhi ROI, ROE dan NPM.

2. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian yang akan dilakukan berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka adalah sebagai berikut: Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. H 1 : GCG berpengaruh terhadap ROI. H 2 : GCG berpengaruh terhadap ROE. H 3 : GCG berpengaruh terhadap NPM. Dita Paradita : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index CGPI, 2009. BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan GCG dengan kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanatif asosiatif, di mana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji kebenarannya Sugiyono, 2007:11. Hubungan antarvariabelnya bersifat kausalitas. Menurut Husein 2001:63 “Desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya”. Berdasarkan perspektif pengukuran konstruk, penelitian ini menggunakan skala rasio, di mana klasifikasi konstruk diukur dalam bentuk variabel. Penelitian ini akan menggunakan metode observasi pengamatan terhadap data yang akan digunakan. Dimensi waktu yang dipakai adalah cross sectional, yang mencerminkan keadaan pada suatu saat tertentu, yaitu dari tahun 2004–2007.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 92

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 108

Pengaruh Manajemen Laba, Mekanisme Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Barang Konsumsi Ynag Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 65 116

Analisa Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

3 39 98

Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan di BEI

0 43 86

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Intellectual Capital Bank Umum Swasta Nasional yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 49 95

IMPLEMENTASI CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PUBLIK YANG MASUK DALAM PEMERINGKATAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI)

0 3 17

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Empirik pada Perusahaan Go Public yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI) di Bursa Efek Indonesia.

0 0 17

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Empirik pada Perusahaan Go Public yang Termasuk Kelompok Sepuluh Besar Menurut Corporate Governance Perception Incex (CGPI) di Bursa Efek Indonesia.

0 0 22