Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.
USU Repository © 2009
pekerjaan. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja, dinyatakan dalam persen.
Penyerapan tenaga kerja berarti jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh tiap sektor. Penduduk yang bekerja terserap di berbagai sektor. Sektor yang
memperkerjakan banyak oranng umumnya menghasilkan barang dan jasa yang relatif besar. Untuk wilayah Sumatera Utara berdasarkan data BPS tahun 2007
lapangan pekerjaan utama masih didominasi oleh sektor pertanian yang mencapai 56,03 , disusul sektor perdagangan 16,69 , sektor jasa 10,24 , dan sektor
industri hanya sekitar 6 . Data Bank Indonesia menyebutkan bahwa kontribusi UKM terhadap PDB
tanpa migas sekitar 41,25 dari PDB migas. Dari total pertumbuhan PDB tahun 2007 sebesar 4,1 . 2,4 diantaranya merupakan kontribusi UKM dan
pada 2007 UKM mampu menyerap tenaga kerja 68,28 juta tenaga kerja atau sekitar 88,7 dari seluruh tenaga kerja yang ada.
2. 5 Program Kemitraan Sebagai Wadah Pengembangan UKM
Kemitraan merupakan hubungan kerjasama usaha di berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling
mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan dan pengembangan UKM oleh usaha besar. Salah satu bentuk kemitraan usaha yang
melibatkan UKM dengan usaha besar adalah production linkage. Dimana disini Tingkat pengangguran = Jumlah Penganggur X 100
Jumlah angkatan kerja
Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.
USU Repository © 2009
UKM sebagai pemasok bahan baku dan penolong dalam rangka mengurangi ketergantungan import.
The Kian Wie 1992 menyatakan bahwa ada 10 bentuk keterkaitan langsung pemasok UKM dan perusahaan besar yaitu melalui produksi, lokasi
yang berdekatan, informasi yang jelas mengenai pesanan, bantuan teknis tentang informasi ciri dan mutu komponen, bantuan hibah keuangan atau pinjaman lunak,
pembelian bahan baku, manajerial, penetapan harga, bantuan distribusi dan diversifikasi dalam rangka memperkuat keuangan. Akan tetapi, keterkaitan
tersebut harus bersifat mendidik untuk bisa mandiri sehingga UKM dapat meningkatkan daya saingnya.
Didalam dunia bisnis berkembang beberapa pola kemitraan usaha antara lain : pertama, Inti-Plasma. Inti berfungsi melakukan pembinaan, penyediaan
sarana produksi, bimbingan teknis dan pemasaran, sedangkan plasma melakukan fungsi produksi.
Kedua, sub-kontrak. Pola ini merujuk pada usaha kecil memproduksi komponen yang diperlukan oleh usaha menengah dan besar sebagai bagian dari
produksinya. Sedangkan usaha menengah dan besar berfungsi melakukan pembelian komponen dari usaha kecil untuk keperluan produksinya. Pola ini
didorong oleh ketentuan dan peraturan yang ditetapkan untuk menyelamatkan usaha kecil sebagai bagian yang tidak terpisahkan, pola ini lebih sederhana dan
mudah diterapkan bila didukung oleh suatu aturan yang jelas dari pemerintah. Ketiga, Dagang Umum. Pada pola ini usaha menengah dan besar
memasarkan hasil produksi usaha atau usaha kecil sebagai pemasok kebutuhan
Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.
USU Repository © 2009
usaha menengah dan besar. Pola ini dilakukan dalam dunia bisnis atas dasar saling menguntungkan.
Keempat, Waralaba. Pemberian waralaba memberikan hak penguasaan lisensi merk dagang dan saluran distribusi perusahaannya kepada penerima
waralaba dengan bantuan bimbingan manajemen. Pada prinsipnya pola ini banyak digunakan dalam dunia bisnis terutama bagi merek-merek terkenal dan
dikonsumsi banyak orang. Hampir setiap celah bisnis dapat menggunakan pola ini seperti fast food, industri kimia, obat-obatan dan industri jasa lainnya.
Pola ini secara bisnis lebih menjamin keberhasilan, namun dalam jangka panjang pola ini dapat menguras devisa negara sangat besar karena royalty yang
dibayar secara totalitas sangatlah besar. Kelima, keagenan, pada pola ini usaha kecil diberikan hak khusus untuk
memasarkan jasa usaha menengah dan besar. Kelima pola tersebut didasarkan pada peraturan pemerintah Nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan dan Surat
Keputusan Bersama Nomor 22SKB 1998 dan Nomor 07SKBVII 1998. Pemerintah menawarkan konsep Bussiness Development Service BDS
perguruan tinggi, yayasan dalam perusahaan maupun lembaga swadaya masyarakat dan lembaga non pemerintah
Lembaga BDS memberikan jasa layanan non keuangan, bersifat dinamis, dan ruang lingkup kerja yang luas sesuai dengan kebutuhan untuk menjalankan
bisnis. Layanan yang diberikan dapat berupa konsultasi, pelatihan, bimbingan dan pendampingan, penyusunan proposal, kontak bisnis, dan berbagai fasilitas
teknologi.
Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.
USU Repository © 2009
Program kemitraan merupakan wadah untuk Pengembangan UKM dikarenakan program ini dapat menjawab dan mengatasi kelemahan-kelemahan
yang selama ini dialami oleh UKM di Indonesia mengingat mekanisme dan struktur kelembagaan kemitraan diatur berdasarkan KEP-236MBU2003 yang
merupakan peraturan yang keluar dikarenakan peraturan sebelumnya belum dapat memenuhi harapan pelaku UKM.
Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan
dan menguji hipotesa penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metodologi penelitian berikut :
3. 1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada PTPN III Kebun Bangun yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan. PTPN III Kebun Bangun
merupakan salah satu BUMN yang ditunjuk untuk melaksanakan program kemitraan oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara BUMN.
3. 2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder. Data sekunder bersumber dari kantor PTPN III Kebun Bangun dan dari para pengusaha
UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun melalui wawancara dan observasi.Dalam hal ini juga terdapat populasi dan sampel. Dalam hal ini sampel
populasi yang digunakan adalah UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun yaitu sebanyak 24 unit usaha Selain itu, data-data lainnya yang mendukung
penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber bacaan seperti buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.