Definisi Istilah KERANGKA PIKIR

54 Informan : HSE kantor pusat, tim HSE proyek, Quality Control, dan pekerja lapangan Mengacu kepada penjelasan disposisi menurut Edward dalam Winarno 2005 maka dapat dibuat definisi istilah dari faktor disposisi sebagai berikut : 4. Disposisi adalah sikap informan dalam melaksanakan Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 konstruksi bangunan yang diimplementasikan dalam tindakan nyata. A. Komitmen adalah keinginan kuat dari para pekerja dalam melaksanakan kebijakan Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 konstruksi bangunan. Cara ukur : Wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen Alat ukur : Pedoman wawancara, alat perekam, alat tulis Informan : HSE kantor pusat, tim HSE proyek, Quality Control, dan pekerja lapangan B. Insentif adalah imbalan di luar honor pokok yang diberikan oleh pimpinan perusahaan kepada pekerja pelaksana baik berupa materiil maupun ataupun dukungan kegiatan yang sifatnya tidak dapat diukur secara materi. Cara ukur : Wawancara mendalam, observasi, telaah dokumen Alat ukur : Pedoman wawancara, alat perekam, alat tulis 55 Informan : HSE kantor pusat, tim HSE proyek, Quality Control, dan pekerja lapangan Mengacu pada penjelasan struktur birokrasi menurut Edward dalam Winarno 2005 maka dapat dibuat definisi istilah dari faktor struktur birokrasi sebagai berikut : 5. Struktur birokrasi adalah struktur organisasi perusahaan dan tingkat komando sehingga memungkinkan tercapainya koordinasi antar pekerja dalam implementasi Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 Konstruksi Bangunan. A. SOP adalah mekanisme implementasi kebijakan yang secara formal tertulis dalam kerangka kerja yang jelas sehingga dapat menjadi acuan bagi pelaksana kebijakan dalam melakukan implementasi. Cara ukur : Wawancara mendalam, telaah dokumen Alat ukur : Pedoman wawancara, alat perekam, alat tulis Informan : HSE kantor pusat, tim HSE proyek, Quality Control, dan pekerja lapangan B. Fragmentasi adalah penyebaran tanggung jawab pelaksanaan kebijakan Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 konstruksi bangunan. kepada beberapa jabatan yang berbeda sehingga memerlukan koordinasi Cara ukur : Wawancara mendalam, telaah dokumen 56 Alat ukur : Pedoman wawancara, alat perekam, alat tulis Informan : HSE kantor pusat, tim HSE proyek, Quality Control, dan pekerja lapangan 57

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena informasi yang dihasilkan dari penelitian ini berupa analisa model GC Edward pada penerapan Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 konstruksi bangunan di lokasi proyek apartemen dan hotel yang sedang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan di Kemang, Jakarta Selatan. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggambarkan proses implementasi kebijakan berdasarkan model implementasi kebijakan G.C Edward yang melihat pengaruh variabel sumber daya, komunikasi, disposisi,dan struktur birokrasi yang dimiliki perusahaan terhadap pelaksanaan Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 konstruksi bangunan di lokasi proyek apartemen dan hotel yang sedang dikerjakan PT Pembangunan Perumahan di Kemang, Jakarta Selatan.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian berada di daerah Kemang, Jakarta selatan tepatnya di lokasi proyek Kemang Village Residence. Waktu penelitian yang diberikan selama bulan Mei dengan perkiraan hari ± 30 hari. 58

4.3 Informan

Informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang didasarkan dengan pertimbangan tertentu, yaitu orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa informasi yang akan diteliti sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek yang akan diteliti. Pertama, HSE kantor pusat dipilih sebagai informan karena ia merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan semua pekerja di semua lokasi proyek sehingga implementasi dari Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 konstruksi bangunan di lokasi proyek penelitian juga merupakan tanggung jawabnya. Kedua, tim HSE proyek dipilih sebagai informan karena HSE adalah pihak yang diberikan amanah oleh perusahaan dalam rangka menghilangkan semua resiko kecelakaan kerja di lokasi proyek sehingga kecelakaan kerja tidak terjadi. Implementasi dari Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 konstruksi bangunan merupakan tugas yang harus dilaksanakan oleh tim HSE. Ketiga, tim QC atau Quality Control dipilih sebagai informan karena meraka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa berbagai jenis mesin dan peralatan yang digunakan di lokasi proyek harus memenuhi peryaratan baik teknis maupun keselamatan sebelum digunakan. Keempat, perwakilan dari pekerja lapangan dipilih sebagai informan karena mereka bertugas membangun gedung di lokasi proyek. Pekerja lapangan 59 merupakan pihak yang paling rentan mengalami kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh pelaksanaan yang tidak benar dari Permenakertrans No.1 1980 tentang K3 konstruksi bangunan. Pekerja di lapangan terbagi - bagi menurut jenis pekerjaannya. Tabel 4.1 Status Pegawai No Status Pekerjaan Jumlah 1 2 1 2 3 4 5 6 7 Karyawan PT. PP Harian kantor Sub kontraktor PT Prima Jasa Aldovo CV Anisa Putra Jaya CV Sevina Mandiri Mandor Tono Mandor Rudi PT Potain PT Cahaya Kontraktor utama House keeping Kayu Besi Cor Cor + repair Repair Operator tower crane Operator alimak 28 12 59 17 9 13 6 4 4 Total 152 Jumlah pekerja total ada 152 orang dengan 40 dari kontraktor utama dan 112 orang sub kontraktor. Masing - masing dari jenis pekerjaan kecuali tim 60 HSE proyek dan QC yang sudah termasuk karyawan PT. PP bisa diambil masing - masing 1 orang untuk dijadikan informan. Tabel 4.2 Matriks Informan Kontraktor No Bab Kontraktor HSE Ps HSE Pr QC HK 1 Ketentuan Umum v v v v 2 Tempat Kerja dan Alat Kerja v v v v 3 Perancah v v v 4 Tangga v v v v 5 Alat Angkat v v v v 6 Kabel, Tambang, Rantai, v v v dan Alat Bantu 7 Mesin v v v 8 Peralatan Konstruksi v v v v Bangunan 9 Konstruksi Bawah Tanah xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx 10 Penggalian xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx 11 Memancang xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx 12 Pekerjaan Beton v v v 13 Pekerjaan Lainnya v v v v 14 Pembongkaran xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx xxxxxxx 15 Alat Pelindung Diri v v v v 61 Tabel 4.3 Matriks Informan Subkontraktor No Bab Sub Kontraktor Besi Cor Kayu Opr TC Opr AL 1 Ketentuan Umum v v v v v 2 Tempat Kerja dan v v v v v Alat Kerja 3 Perancah v 4 Tangga 5 Alat Angkat v v v v v 6 Kabel, Tambang, Rantai, v v v v v dan Alat Bantu 7 Mesin v v v v v 8 Peralatan Konstruksi v v v v Bangunan 9 Konstruksi Bawah Tanah xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx 10 Penggalian xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx 11 Memancang xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx 12 Pekerjaan Beton v v v v 13 Pekerjaan Lainnya v v v 14 Pembongkaran xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx 15 Alat Pelindung Diri v v v v v Keterangan : HSE Ps = HSE pusat HSE Pr = HSE proyek