Konseptual Jurnal Elektronik Pengelolaan Journal Elektronik 1. Pengertian Pengelolaan

22 Disamping kelebihan-kelebihan jurnal elektronik yang disebutkan di atas, jurnal elektronik juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut: 39 1. Kesulitan membaca layar computer difficully reading computer screens. Kesulitan ini muncul karena pada saat mengakses jurnal elektronik, pengguna juga pada saat yang sama membuka windows lainnya. Cara ini juga berpengaruh pada proses unduh dari hasil akhir pencarian. 2. Sering tidak memasukkan indeks atau abstrak often not included in indexing and abstracting services. Pada umumnya artikel yang ada pada jurnal elektronik menyediakan keduanya, tetapi ada juga yang tidak melengkapi salah satunya. 3. Pengarsipan archiving. Beberapa hal yang berkaitan dengan jurnal elektronik adalah proses penyimpanan data digitalnya. Perpustakaan perlu menetapkan pilihan apakah akan disimpan sebagai koleksi tersendiri pada tempat terpisah tau dibiarkan sesuai dengan kebutuhan pengguna karena bisa diakses kapan saja sepanjang masih dilanggan oleh perpustakaan. 4. Sitasi yang mudah rusak perishable citation. Perubahan URL menjadikan akses ke jurnal elektronik menjadi terganggu bahkan hilang semuanya. 5. Keasliannya authenticity. Sumber dan otoritas material secara umum menjadi perhatian pada akses jurnal elektornik. Kredibilitas pembaca 39 Solihin Arianto, “membangun database e-journal”, “Al-Maktabah V 10, No. 1 Juli 2010 h. 70. 23 jurnal elektronik selalu harus diperhatikan. 6. Mesin pencari mengabaikan file “PDF” search engine PDF ignore files. Pengguna perlu memperhatikan format dari atikel jurnal elektronik. Format yang tersedia merupakan copy dari versi jurnal tercetak.

4. Jurnal Akses Terbuka Open access Journal

Open access atau dapat diterjemahkan sebagai akses bebas sebuah fenomena masa kini yang berkaitan dengan dua hal : keberadaan teknologi digital dan akses ke artikel jurnal ilmiah dalam bentuk digital. 40 “Open Access Journal” atau jurnal akses terbuka dapat didefinisikan sebagai jurnal dengan teks penuh full text yang tersedia dan dapat diakses gratis di webinternet. 41 Open Access merupakan sebuah fenomena masa kini yang berkaitan dengan dua hal: keberadaan teknologi digital dan akses jurnal secara digital yang telah memungkinkan perluasan dan kemudahan akses, dan kenyataan inilah yang ikut melahirkan Open Access disingkat OA, atau lebih tepatnya Gerakan OA Open Access movement. Secara lebih spesifik, OA merujuk kepada aneka literatur digital yang tersedia secara terpasang online, gratis free of charge, dan database dari semua ikatan atau hambatan hak cipta adalah lisensi. 42 40 Putu Laxman Pendit, “Perpustakaan Digital dari A sampai Z” Jakarta: Cita Karyakarsa, 2008, h. 192. 41 Lukman dan Swistien, Manajemen Penerbitan Jurnal Ilmiah, h. 83. 42 Putu Laxmana Pendit, “Serba Open di Jagat Informasi : Memahami OA, OAI, dan OAIS dan Hubungannya dengan Kemelekan Informasi ,”artikel diakses pada tanggal 8 April 2014 24 Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan jurnal akses terbuka adalah jurnal yang memiliki akses terbuka yang jurnalnya berbentuk digital secara full text dapat diakses gratis di webinternet. Dengan “Open Access Journal” maka terdapat ketersediaan jurnal ilmiah secara bebas di internet, pembaca dengan bebas membaca jurnal tersedia, mengunduh dan mencetak jurnal tersebut. Dengan akses terhadap banyak jurnal membuka kesempatan seluasnya kepada negara maju untuk berbagi pengetahuan dengan negara-negara berkembang, demikian juga sebaiknya, selain itu dengan OAJ pengayaan pendidikan dan penelitian dapat dipercepat prosesnya. Dalam “Open Access Journal” peneliti dapat mempublikasikan hasil penelitian mereka dalam jurnal dengan akses terbuka tanpa dikenai biaya. Salah satu kendala dengan adanya “Open Access Journal”, yang masih ada ialah terkait dengan hak cipta. Gerakan akses terbuka adalah upaya global untuk memberikan akses gratis elektronik untuk literatur ilmiah, terutama peer-review jurnal. Berdasarkan kategorinya “Open Access Journal” dapat dibagi sebagai berikut: 43 a. Jurnal akses sepenuhnya terbuka. b. Jurnal dengan artikel-artikel penelitian akses terbuka hibrida jurnal akses terbuka. c. Jurnal dengan beberapa artikel akses terbuka dan akses tertunda lainnya. darihttp:dspace.library.uph.edu:8080bitstream1234567891482Putu20Laxman20Pendit.Se rba20Open20di20Jagat20Informasi.pdf 43 Lukman dan Swistien, Manajemen Penerbitan Jurnal Ilmiah, h. 84. 25 d. Jurnal dengan akses terbuka tertunda ditunda jurnal akses terbuka. e. Jurnal memungkinkan diri pengarsipan artikel. Selain itu, OA juga menghilangkan hambatan yang timbul karena perizinan sebagaimana yang ada di dalam setiap karya yang dilindungi hak cipta. Dalam praktiknya, terdapat pula keragamana dalam hal-hal yang dibebaskan. Misalnya, ada penyedia OA yang tidak peduli apakah berkas yang diambil dari tempat mereka akan dipakai untuk tujuan komersial atau tidak. Ada juga penyedia yang melarang karya-karya salinan, sebagian lagi hanya menyediakan karya orisinil. Namun apapun perbedaannya semua penyedia OA sepakat bahwa berkas digital yang mereka miliki harus terbebas dari hambatan harga dan perizinan. Ide tentang OA tidak dapat dilepaskan dari tiga “gerakan” atau kesepakatan yang melibatkan ratusan informasi, yaitu: 44 a. Budapest Open Access Intiative Februari 2002 b. Bethesda Principles Jumi 2003 c. Berlin Declaration Oktober 2003 Pada dasarnya OA juga tidak dapat dikatakan bertentangan dengan prinsip hak cipta. Landasan hukum yang digunakan OA biasanya adalah izin resmi yang diberikan consent oleh pengarang memiliki hak cipta, atau pernyataan bahwa literatur yang bersangkutan adalah milik umum public domain. Karena sudah mendapat izin dari pemilik hak cipta, maka 44 Putu Laxmana Pendit, “Serba Open di Jagat Informasi : Memahami OA, OAI, dan OAIS dan Hubungannya dengan Kemelekan Informasi ,”artikel diakses pada tanggal 8 April 2014 darihttp:dspace.library.uph.edu:8080bitstream1234567891482Putu20Laxman20Pendit.Se rba20Open20di20Jagat20Informasi.pdf 26 sebuah karya yang berstatus OA juga bekerja dengan prinsip kesukarelaan dari pihak pencipta dan pemegang hak cipta. Fenomena OA juga melihat hak cipta sebagai hak ekslusif dalam memiliki, menerbitkan dan menyebarkan sebuah karya. Hak pada umumnya secara otomatis diberikan dan dipegang oleh pengarang. Keuntungan Open Access Menurut open access Scholary Information Sourcebook www.openoasis.org ada beberapa keuntungan dalam penyebaran karya penelitian dalam bentuk akses terbuka terutama bagi penulis atau peneliti, bagi institusi, bagi perpustakaan atau pusat informasi, dan publikumum, bahkan pelajar. 45 a. Bagi penulispeneliti Keuntungan bagi penulispeneliti diantaranya meningkatkan vasibilitas, tingkat pemanfaatan, dan tingkat dampak impact. b. Bagi institusi penelitian pendidikan Meningkatkan visibilitas dan ketersediaan di web, meningkatkan dampak dari suatu penelitian, koleksi dengan akses terbuka yang dikemas di dalam repositori akan membentuk arsip penelitian yang lengkap dari sebuah institusi dengan bentuk yang mudah diakses, menyediakan sarana bagi institusi untuk mengelola program penelitian dengan lebih efektif. 45 Vika a. Kovariansi, “Akses Terbuka Terhadap Konten Lokal Dalam Perpustakaan Digital,” di akses pada tanggal 9 April 2014 dari http:www.slideshare.netkovariansiakses- terbuka-terhadap-konten-lokal-dalam-perpustakaan-digital