Jurnal Akses Terbuka Open access Journal

26 sebuah karya yang berstatus OA juga bekerja dengan prinsip kesukarelaan dari pihak pencipta dan pemegang hak cipta. Fenomena OA juga melihat hak cipta sebagai hak ekslusif dalam memiliki, menerbitkan dan menyebarkan sebuah karya. Hak pada umumnya secara otomatis diberikan dan dipegang oleh pengarang. Keuntungan Open Access Menurut open access Scholary Information Sourcebook www.openoasis.org ada beberapa keuntungan dalam penyebaran karya penelitian dalam bentuk akses terbuka terutama bagi penulis atau peneliti, bagi institusi, bagi perpustakaan atau pusat informasi, dan publikumum, bahkan pelajar. 45 a. Bagi penulispeneliti Keuntungan bagi penulispeneliti diantaranya meningkatkan vasibilitas, tingkat pemanfaatan, dan tingkat dampak impact. b. Bagi institusi penelitian pendidikan Meningkatkan visibilitas dan ketersediaan di web, meningkatkan dampak dari suatu penelitian, koleksi dengan akses terbuka yang dikemas di dalam repositori akan membentuk arsip penelitian yang lengkap dari sebuah institusi dengan bentuk yang mudah diakses, menyediakan sarana bagi institusi untuk mengelola program penelitian dengan lebih efektif. 45 Vika a. Kovariansi, “Akses Terbuka Terhadap Konten Lokal Dalam Perpustakaan Digital,” di akses pada tanggal 9 April 2014 dari http:www.slideshare.netkovariansiakses- terbuka-terhadap-konten-lokal-dalam-perpustakaan-digital 27 c. Bagi masyarakat Umum Dalam UU no. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, masyarakat memiliki hak untuk berpartisipasi dan mengawasi jalannya tata kelola pemerintah Good Govermence, terutama informasi yang berkaitan dengan pendanaan, salah satunya pendanaan untuk pendidikan dan penelitian. Peraturan ini akan lebih optimal dampaknya dengan adanya kebijakan yang mengharuskan hasil penelitian yang didanai pemerintah, diterbitkan dalam jurnal ilmiah, dan tersedia secara bebas dan umum. d. Bagi pelajar dan mahsiswa Karenanya secara singkat, keuntungan open access untuk pelajarmahasiswa diantaranya: 1 Memudahkan pengerjaan tugas sekolahkuliah 2 Semua orang memiliki akses, di mana pun dan kapan pun, tidak terbatasi lokasi akses. 3 Akses terbuka secara tidak langsung telah menambahkan sumber ilmiah secara gratis yang terakses secara global dan terjamin kualitasnya oleh proses “peer-reviewed”. 4 Visibilitas yang lebih baik untuk beasiswa, terlebih lagi untuk pelajar atau mahasiswa yang hendak melanjutkan studi, dan akses terbuka memberikan sarana untuk mempublikasikan karya ilmiah dan mudah ditelusur dan dikenali oleh peneliti atau akademisi lain. Syarat open Access Ada dua persyaratan agar sebuah karya ilmiah dapat dikatakan 28 sebagai “open access Publication” sebagaimana dinyatakan du Berlin Declaration On Open access to Knowledge in the Science and Humanities Berlin Declaration, 2003, yaitu: 46 a. Pengarang atau pemegang hak atas karangan itu harus memberikan kepada para pembacanya hak akses kepada karyanya yang bersifat bebas-bea, tak dapat diubah irrevocable, dan global worldwide, termasuk izin membuat salinan, menggunakan, membagikan, menyebarkan, dan menampilkannya kepada umum, serta membuat dan menyebarkan karya turunan derivative dalam segala bentuk digital untuk tujuan-tujuan yang dapat dipertanggungjawabkan dan dengan memperhatikan penghargaan kepada pengarang aslinya. Hak akses ini juga memungkinkan pembuatan versi cetak dalam jumlah seperlunya untuk penggunaan pribadi. b. Versi lengkap dari sebuah karya, dan semua materi tambahannya, termasuk salinan dari pernyataan pemberian hak di atas, harus diarahkan dan dengan demikian siap dipublikasikan setidaknya kepada satu online repository yang didukung dan dirawat oleh sebuah instansi akademik, himpunan cendikiawan, badan pemerintah, atau organisasi lainnya yang sudah mapan dan selalu mengupayakan keterbukaan akses, distribusi yang terbatas, interoperability, dan pengarsipan jangka panjang. 46 Putu Laxman Pendit, “Open Access dan Kepustakawanan Indonesia,” artikel diakses pada tanggal 8 April 2014 dari http:www3.petra.ac.idlibraryunggah.php?act=getid=66 29

5. E-Publishing System

Perangkat lunak yang sering dipakai untuk mengembangkan jurnal elektronik biasa disebut dengan e-Publishing system. “Open-source electronic publishing systems”, saat ini sudah tersedia untuk proses penerbitan jurnal elektronik yang sudah dibuat oleh Public Knowledge Project-PKP open journal system, DPubs, ePublishing Toolkist, GAPworks, Hyperjournal, open access, SOPS, TOPAZ, Scopemed, dan lainnya. 47 Open source software adalah istilah yang digunakan untuk software yang membukamembebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut. 48 Dan yang menarik dan salah satu keunggulannya adalah bahwa open source software dapat diperoleh dan digunakan secara gratis tanpa perlu membayar lisensi. Biasanya orang mendapatkan software ini dari internet. 49 Open source software merupakan software yang membuka membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software 47 Lukman dan Swistien, Manajemen Penerbitan Jurnal Ilmiah, h. 89. 48 godam64, “Penjelasan Pengertian Open Source Software Dan Free Software,” diakses pada tanggal 19 April 2014 dari http:www.organisasi.org 49 godam64, “Penjelasan Pengertian Open Source Software Dan Free Software, “diakses pada tanggal 19 April 2014 dari http:www.organisasi.org 30 tersebut. 50 Open Source adalah istilah bagi software yang dapat dimodifikasi ulang sesuai keinginan penggunanya, dari namanya dari Bahasa Inggris yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dapat diartikan bahwa open source memiliki pengertian sumber terbuka jadi kodenya dapat kita ambil dan kita kembangkan. 51 Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan open source software adalah software yang dapat membukamembebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada software tersebut dan selain itu softwarenya juga dapat di modifikasi ulang sesuai dengan keinginan penggunanya. Open-source electronic publishing systems”, saat ini sudah tersedia untuk proses penerbitan jurnal elektronik seperti yang sudah dibuat oleh Public Knowledge Project-PKP open journal system, Digital Publishing Sistem DpubS, ePublishing toolkit, GAPworks, Hyperjournal, OpenACS, SOPS, TOPAZ, Scopmed, dan lainnya. 52 Dari beberapa Open Journal System “ojs” open source system software yang paling sesuai dengan kondisi jurnal di Indonesia. Open Journal System adalah software pengelolaanmanajemen jurnal yang 50 Andgaah, “Open Source dan Proprietary Software” diakses pada tanggal 19 April 2014 dari http:andgaa.web.id 51 Ahmad Pram Prayogo Pangestu, “Pengertian OPEN SOURCE”, diakses pada tanggal 19 April 2014 http:www.pram-software.com 52 Lukman dan Swistien, Manajemen Penerbitan Jurnal Ilmiah, h. 89. 31 dikembangkan oleh Public Knowledge Project dan didanai oleh pemerintah federal dengan tujuan untuk memperluas dan meningkatkan akses terhadap penelitian. 53 “Ojs” merupakan GNU Public License yang berarti seluruh salinan dokumennya bebas digunakan dengan tetap mempertahankan lisensi yang sama. 54

D. Penelitian Relevan

Wulan Kulintang tahun 2011, Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Judul penelitian: Penelitian sistem pengelolaan jurnal elektronik pada Database Science Direct di Unit Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan jurnal elektronik, hambatan- hambatan yang dihadapi, serta usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam sistem pengelolaan jurnal elektronik pada database Science Direct di Unit Perpustakaan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dalam penelitian ini memiliki pesamaan yaitu metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah beberapa orang yang sebagai informan, sedangkan obyek penelitian ini adalah sistem pengelolaan jurnal elektronik. Sedangkan untuk perbedaannya tempat penelitian, teknik pengumpulan data. Selain itu penelitian ini juga menggunakan system 53 Muhammad S. Alam, “Pengelolaan Jurnal dengan Open Journal System “OJS”,” Artikel di akses pada tanggal tanggal 2 Maret 2014 dari http:librarian.web.idpengelolaan-jurnal- dengan-open-journal-system-”“ojs””.html 54 Yulia Dwi Indriani, “Open Journal System “ojs” Untuk Mengelola Publikasi Ilmiah” Jurnal Pustakawan Indonesia, V, 10 No. 2 dalam jurnal elektronik diakses pada tanggal 8 April 2014 dari http:journal.ipb.ac.idindex.phpjpiarticleview52800 32 pengelolaan jurnal elektronik science direct. Artikel lain di tulis oleh Supriyono, seorang pustakawan Universitas Gajah Mada. Artikel ini berjudul Manajemen jurnal cetak, elektronik dan bahan khusus di perpustakaan Universitas Gajah Mada. Perbedaannya adalah artikel ini membahas tidak hanya manajemen jurnal elektronik saja tetapi juga membahas tentang jurnal cetak dan bahan khusus. Tujuannya adalah agar dalam dalam memberikan fasilitas penunjang berupa penyedia literatur jurnal cetak, elektronik, dan bahan khusus dalam civitas akademika dapat memenuhi kebutuhan informasi ilmiah bisa lebih baik lagi. Koleksi ini juga dapat diandalkan menjadi sumber informasi ilmiah yang keberadaannya masih banyak yang membutuhkan. Sedangkan untuk pengelolaan jurnal tercetak dan elektronik dalam keberadaannya ditangani secara profesional agar informasi yang terkandung dalam jurnal cetak mudah diakses semua orang dan di samping itu juga melakukan penanganan organisasi bahan khusus agar bahan khusus ini mudah disajikan untuk para pengguna perpustakaan. Artikel ini di tulis oleh Untung Raharja, Augury El Rayeb, Heriyanto. Judul artikel Pengelolaan jurnal elektronik dengan online Journal System. Perbedaannya adalah artikel ini membahas tentang pengelolaan jurnal elektronik dengan menggunakan online jurnal system yang dapat dijalankan secara langsung dan dapat pula berkomunikasi via e-mail, serta sudah menggunakan database yang baik karena dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan empat pilar