E-Publishing System Pengelolaan Journal Elektronik 1. Pengertian Pengelolaan

32 pengelolaan jurnal elektronik science direct. Artikel lain di tulis oleh Supriyono, seorang pustakawan Universitas Gajah Mada. Artikel ini berjudul Manajemen jurnal cetak, elektronik dan bahan khusus di perpustakaan Universitas Gajah Mada. Perbedaannya adalah artikel ini membahas tidak hanya manajemen jurnal elektronik saja tetapi juga membahas tentang jurnal cetak dan bahan khusus. Tujuannya adalah agar dalam dalam memberikan fasilitas penunjang berupa penyedia literatur jurnal cetak, elektronik, dan bahan khusus dalam civitas akademika dapat memenuhi kebutuhan informasi ilmiah bisa lebih baik lagi. Koleksi ini juga dapat diandalkan menjadi sumber informasi ilmiah yang keberadaannya masih banyak yang membutuhkan. Sedangkan untuk pengelolaan jurnal tercetak dan elektronik dalam keberadaannya ditangani secara profesional agar informasi yang terkandung dalam jurnal cetak mudah diakses semua orang dan di samping itu juga melakukan penanganan organisasi bahan khusus agar bahan khusus ini mudah disajikan untuk para pengguna perpustakaan. Artikel ini di tulis oleh Untung Raharja, Augury El Rayeb, Heriyanto. Judul artikel Pengelolaan jurnal elektronik dengan online Journal System. Perbedaannya adalah artikel ini membahas tentang pengelolaan jurnal elektronik dengan menggunakan online jurnal system yang dapat dijalankan secara langsung dan dapat pula berkomunikasi via e-mail, serta sudah menggunakan database yang baik karena dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kelangsungan empat pilar 33 E-Learning. Ini merupakan hasil dari penelitian di lingkungan Perguruan Tinggi Raharja. Tujuannya adalah agar sistem manual digantikan dengan Open journal system dan hal itu dikarenakan ketika menggunaka sistem manual hasil-hasil riset yang ada dalam Perguruan Tinggi Raharja tidak memiliki database terstruktur dan melibatkan personil terkait untuk mengendalikan alur sistem, serta menggunakan banyak kertas untuk berkas data dukungannya, sehingga sitem tersebut tentunya tidak berjalan secara maksimal dengan adanya open journal system maka hasil-hasil riset yang ada menggunakan database dan dapat terstruktur dengan lebih baik lagi dan untuk alur sistem sudah dikendalikan oleh open journal system. 34

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN BPPT

A. Sejarah Perpustakaan BPPT

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT adalah lembaga pemerintah non-departemen yang berada di bawah koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi khususnya di Indonesia. Perpustakaan BPPT berdiri pada tahun 1977 dengan nama Perpustakaan Divisi Advanced Teknologi Pertamina ATP yang pada saat itu merupakan divisi dari perusahaan tambang yakni Pertamina. Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada tanggal 28-Januari-1974. Dengan surat keputusan no. 76M1974 tanggal 5-Januari-1974, Prof Dr. Ing. B.J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah di bidang advance teknologi dan teknologi penerbangan yang bertanggung jawab langsung pada presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan ATTP Pertamina. Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah Pertamina No.04KptsDRDU1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi BPPT melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.25 tanggal 21 Agustus 1978. Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden No.47 tahun 1991. Dengan kebijakan tersebut perpustakaan BPPT pun mengalami perubahan nama menjadi Bagian