Organisasi Lembaga Pengelolaan Zakat

35 dengan sebaik-baiknya. Keenam, hemat penulis adalah kesungguhan amil zakat dalam melaksanakan tugasnya. Amil yang baik adalah amil yang full-time dalam melaksanakan tugasnya, tidak asal-asalan dan tidak pula sambilan.

2. Organisasi Lembaga Pengelolaan Zakat

Sebagai organisasi nirlaba milik masyarakat Indonesia, organisasi pengelolaan zakat juga memiliki karakteristik seperti organisasi nirlaba lainnya, yaitu: a. sumber daya baik dana maupun barang berasal dari para donator yang mempercayakan kepada lembaga. b. menghasilkan berbagai pengelolaan jasa dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat. c. kepemilikan organisasi pengelola zakat tidak seperti lazimnya pada organisasi bisnis. Organisasi pengelola zakat mempunyai karakteristik yang membedakannya dengan organisasi nirlaba lainnya 29 , yaitu: 1. Terkait dengan aturan-aturan dan prinsip-prinsip syariah islam. 2. Sumber dana utama adalah zakat, infaq, shadaqoh, dan wakaf. 3. Memiliki Dewan Pengawas dalam struktur organisasinya. A. Susunan Organisasi Badan amil Zakat 1. Badan amil zakat. 2. Dewan pertimbangan 3. Komisi pengawas. 4. Badan pelaksana. 29 Ibid h. 1 36 5. Angota pengurus Badan Amil Zakat terdiri atas unsur masyarakat dan unsure pemerintah. B. Fungsi dan Tugas Pokok Pengurus Badan Amil Zakat BAZ 1. Dewan Pertimbangan a. Fungsi yaitu memberikan pertimbangan, fatwa, sara dan rekomendasi kepada badan pelaksana dan komisi pengawas dalam pemgelolaan badan amil zakat, meliputi aspek syariah dan aspek manajerial. b. Tugas pokok adalah 1. Memberikan garis-garig kebijakan umum Badan Amil Zakat. 2. Mengesahkan rencana kerja dari Badan Pelaksanaan dan komisi pengawas. 3. Mengeluarkan fatwa syariah baik diminta maupun tidak berkaitan dengan hokum zakat wajib diikuti oleh pengurus Badan Amil Zakat. 4. Memberikan pertimbangan, saran dan rekomendasi kepada Badan Pelaksana dan komisi pengawas baik diminta maupun tidak. 5. Memberikan persetujuan atas laporan tahunan hasil kerja Badan Pelaksana dan Komisi Pengawas. 6. Menunjuk akuntan public. 2. Komisi Pengawas a. Fungsi yaitu sebagai pengawas internal lembaga atas oprasional kegiatan dilaksanakan badan pelaksana. b. Tugas pokok adalah: pertama, mengawasi pelaksanaan kerja yang telah disahkan. Kedua, mengawasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan Dwan Pertimbangan. Ketiga, mengawasi 37 oprasional kegiatan yang dilaksanakan badan pelaksana, yang mencangkup pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan. Keempat, melakukan pemeriksaan oprasional dan pemeriksaan syariah. 3. Badan Pelaksana a. Fungsinya adalah sebagai pengelola zakat. b. Tugas pokok meliputi: 1. Membuat rencana kerja. 2. Melaksanakan oprasional pengelolaan zakat sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan . 3. Menyusun laporan tahunan. 4. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada pemerintah. 5. Bertindak dan bertanggung jawab untuk dan atas Badan Amil Zakat ke dalam maupun ke luar. 38

BAB III PROFIL LEMBAGA AMIL ZAKAT