50
3. Program pendidikan dan Dakwah
a. Bursa Anak Asuh Bursa anak asuh adalah ajang mempertemukan calon anak asuh dengan calon
orang tua asuh. Anak asuh yang ditawarkan dalam bursa ini adalah anak-anak yang berdasarkan survey lapangan yang dilakukan Tim DD, adalah anak-anak yang wajib
dibantu agar kelangsungan pendidikannya dapat terjamin. Kondisi orang tuawali dari anak-anak tersebut pada umumnya adalah kaum dhuafa dengan pekerjaan sebagai
buruh tani, pemulung, korban bencanakerusuhan, pengungsi Dan ;aim-lain. Pembinaan terhadap anak asuh dilakukan secara terus menerus oleh para
koordinator anak asuh Kakak Asuh yang dipilih dari kelompok mahasiswa yang punya kepedulian. Pembinaan bulanan akan dilakukan Tim DD saat diadakan
pertemuan dengan semua anak asuh dalam rangka penyaluran dana bea siswa bulanan.
Pembinaan juga diarahkan terhadap para orang tua dari anak asuh, baik dalam rangka meningkatkan pendapatan maupun meningkatkan motivasi menyekolahkan
anak. Pembinaan terhadap orang tua dari anak asuh akan disinkronisasikan dengan program pemberdayaan masyarakat Dompet Dhuafa Bandung, dengan menggunakan
dana Zakat, Infak dan Sedekah
Klasifikasi Dana Berdasarkan asumsi bahwa biaya pendidikan minimal yang
dibutuhkan setiap anak per bulan adalah uang SPPBP3 dan biaya transport, maka biaya pendidikan untuk masing-masing jenjang pendidikan sebagai berikut :
51
Sekolah Perbulan
Pertahun
SD SMP
SMU Perguruan Tinggi
Rp. 30.000,- Rp. 500.000,-
Rp. 100.000,- Rp. 150.000,-
Rp. 360.000,- Rp. 600.000,-
Rp. 1. 200.000,- Rp. 1.800.000,-
Persyaratan Anak Asuh: 1. Tidak mampu, yang dibuktikan dengan keterangan miskin dan survey Tim
DD. 2. Sungguh-sungguh dalam menjalani pendidikan.
3. Bersedia mengikuti pembinaan-pembinaan rutin Persyaratan Orang Tua Asuh Peserta ditargetkan minimal 100 orang dalam
setiap pelaksanaan kegiatan. Mereka terdiri dari : 1. Mampu menanggung biaya pendidikan anak asuh.
2. Bersedia menjadi orang tua asuh untuk 1 tahun dan mengirim biaya minimal untuk 6 bulan.
3. Bersedia mengikuti kegiatan pertemuan antara anak asuh dengan orang tua asuh dalam rangka pembinaan dan silaturahmi akan dijadwalkan
tersendiri b. Sekolah Unggul Bebas Biaya
Smart Ekselensia Indonesia sekolah unggul bebas biaya, Dalam sebuah sistem pendidikan berkualitas sudah seharusnya menggunakan paradigma berpikir Starting
52
with the end. Artinya dalam mendesain sebuah program harus dimulai dengan pertanyaan : Apa yang ingin anda hasilkan? Lantas apa yang kita punya saat ini dan
kemudian bagaimana caranya dengan apa yang kita punya tersebut meraih apa yang kita inginkan. Dengan paradigma berpikir seperti ini kita setidaknya akan
memperoleh 3 tiga keuntungan yaitu : 1. Institusi pendidikan akan berkembang secara berkesinambungan
2. Dorongan motivasi untuk melakukan perubahan jauh lebih kuat 3. Parameter keberhasilan program akan jauh lebih terukur
Oleh karena itu Program Pendidikan SMART Ekselensia Indonesia yang merupakan proyek masa depan yang idealis, perlu melakukan reformasiperubahan
dalam hal paradigma pendidikan. Sehingga kita mempunyai kesadaran yang sama, bahwa untuk mencetak kualitas lulusan yang unggul diperlukan calon siswa yang
relevan dan potensial. Dan untuk menjaring para calon siswa yang potensial diperlukan sebuah program seleksi yang benar-benar ketat dan sesuai sasaran.
Smart Ekselensia Indonesia adalah sekolah tingkat menengah berasrama dan
bebas biaya yang berada di bawah naungan Lembaga Pengembangan Insani LPI Dompet Dhuafa. Didirikan pada tahun 2004, sekolah ini telah memiliki siswa didik
berjumlah 137 untuk 4 angkatan. Sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak dari kalangan dhuafa yang
berprestasi dari seluruh Indonesia ini digagas untuk meningkatkan harkat dan derajat kaum dhuafa melalui program pendidikan dan pembinaan yang komprehensif dan
berkesinambungan. Diharapkan, setelah melalui proses pendidikan dan pembinaan di
53
SMART EI, setiap siswa memiliki bekal berkarya untuk bangsa, negara dan agamanya. Proses seleksi hingga kedatangan calon siswa, serta pendidikan selama
berada di kampus SMART EI, tidak dipungut biaya apapun. Persyaratan Umum yang harus dipenuhi antara lain:
1. Berasal dari keluarga dhuafa sesuai kriteria Dompet Dhuafa 2. Laki-laki
3. LulusTamat SD atau sederajat 4. Bersedia untuk mengikuti program belajar 5 tahun atau hingga selesai
5. Memeroleh izin dari orang tuawali 6. Memiliki prestasi akademik, dengan kriteria
7. Mendapat Rangking 1-5 di Kelas IV–VI 8. Rata-rata Nilai Rapor minimal 7,0 dan Rapor tidak ada nilai 5
9. Memiliki prestasi kegiatan pendukung, seperti olah raga, kesenian, organisasi, atau keterampilan Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku 10. Berbadan sehat dan tidak memiliki penyakit menular
11. Bersedia mengikuti seluruh tahapan seleksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku sistem gugur.
Persyaratan Khusus yang harus dipenuhi antara lian : 1. Mengisi formulir pendaftaran calon peserta seleksi disediakan panitia
2. Fotokopi rapor kelas IV – VI yang telah dilegalisir oleh sekolah asal. 3. Fotokopi ijasahSTTB STK bila belum memeroleh dapat disusulkan
54
4. Fotokopi piagam penghargaan sertifikat bila ada 5. Surat keterangan tidak mampu dari Dewan Kesejahteraan Masjid DKM.
6. Surat Keterangan GajiPenghasilan orang tuawali danatau anggota keluarga yang menopangikut membantu pendapatan keluarga dari RT
atau RW atau Dewan Kesejahteraan Masjid DKM setempat. Disediakan panitia
7. Surat pernyataanizin mengikuti pendidikan di SMART EI dari orang tua disediakan panitia
8. Fotokopi rekening listrik 2 bulan terakhir bila ada 9. Fotokopi KTPSurat Keterangan Domisili Tetap dari RT atau RW.
10. Fotokopi Kartu KeluargaKK. 11. Pas Foto Calon Peserta ukuran 4 X 6 sebanyak 4 lembar.
c. Bea Study Sarjana Beastudi Etos adalah beastudi yang diperuntukkan bagi mahasiswa berpotensi
namun memiliki keterbatasan ekonomi di sebelas perguruan tinggi negeri PTN di Indonesia. Bentuk beastudi yang diberikan adalah biaya masuk perguruan tinggi, SPP
semester I dan II, akomodasi asrama selama tiga tahun, uang saku sebesar Rp 400.000,00 – Rp 450.000,00 per bulan selama tiga tahun, dan pelatihan
pengembangan diri self development training Latar Belakang yang menjadi pertimbangan khusus LAZ Dompet Dhuafa
Republika dalam menyalurkan Bea Study Sarjana adalah Potensi kaum dhuafa yang kurang tersalurkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Biaya
55
kuliah semakin tidak terjangkau, dan Perlu upaya sistematis untuk membangun mental dan karakter mahasiswa dari kalangan tidak mampu. Adapun Visi Program
Bea Study Sarjana, Memutuskan rantai kemiskinan dan Membentuk generasi mandiri secara ekonomi dan sikap.
Ketentuan pemberian Beastudi Etos yaitu Biaya masuk perguruan tinggi, SPP semester I dan II, Uang saku sebesar Rp. 350.000,00 – Rp 400.000,00bulan
tergantung wilayah selama tiga tahun, Akomodasi asrama selama tiga tahun, dan Pelatihan pengembangan diri Self Development Training. Empat domain
pembinaan adalah Akademik, Agama, Pengembangan Diri, Sosial, dan Pengembangan Kapasitas Guru.
d. Makmal Pendidikan Makmal Pendidikan adalah sebuah laboratorium pendidikan yang berusaha
menjawab kebutuhan peningkatan kualitas guru dan sekolah melalui program- programnya yakni pelatihan guru, pendampingan, dan sahabat guru indonesia.
Pelatihan guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru akan berdampak pada pengelolaan pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas hasil belajar siswa.
Peningkatan kualitas hasil belajar yang dimaksud adalah daya kreatifitas, penalaran, kearifan sosial dan peningkatan nilai akademik. Untuk mempertahankan
kualitas sebagaimana dipaparkan di atas, maka diperlukan sebuah mekanisme yang mampu membuat guru senantiasa mengaplikasikan segenap kemampuannya secara
optimal. Untuk itulah Makmal Pendidikan juga memberikan pendampingan bagi para guru. Program pendampingan ini dilakukan melalui kegiatan workshop untuk
56
mengasah terus berbagai jenis ketrampilan guru, lesson study untuk menciptakan learning community di kalangan guru sehingga memunculkan keterampilan leaning
how to learn. Salah satu faktor pendukung kesuksesan hasil belajar adalah sarana dan
prasarana yang memadai. Salah satu sarana yang paling penting adalah gedung sekolah itu sendiri. Lebih khusus lagi adalah ruang belajar atau ruang kelas.
Berdasarkan data Balitbang Depdiknas, 2003,dari 937.500 SDMI di Indonesia 24,96 dinyatakan rusak berat, sementara dari 206.000 SMPMTs, 7,42 juga dalam
kondisi yang parah. Namun cerita miris tentang pendidikan Indonesia tidak hanya sampai di situ, karena kondisi di atas juga diperparah dengan kualitas mengajar guru
yang masih di bawah standar. Berdasarkan laporan Pusat Data dan Informasi Pendidikan Balitbang Diknas, 2004. Prosentase guru SDMI yang tidak layak
mengajar mencapai 49,3, sementara untuk tingkat SMPMTs mencapai 35,9. Di sisi lain masih banyak fenomena gedung sekolah yang baik namun belum ditunjang
dengan kualitas guru yang baik pula. Berdasarkan permasalahan di atas nampaknya sangat perlu partisipasi seluruh lapisan masyarakat untuk membantu meningkatkan
kualitas pendidikan baik saranaprasarana dan yang utama adalah kualitas pengajarannya. Untuk itulah Makmal Pendidikan Lembaga Pengembangan Insani
LPI hingga kini telah aktif membantu masyarakat untuk mendapatkan pendidikan berkualitas melalui berbagai program, di antaranya, menyelenggarakan training dan
workshop bagi para guru serta program pendampingan bagi sekolah yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Visi dari program ini adalah Memperbesar alternatif
sekolah yang bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat. Sedangkan Misi yang ingin
57
dicapai yaitu Melakukan penelitian berkelanjutan bagi peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran, Meningkatkan kualitas dan Memberdayakan tenaga kependidikan
melalui training, Meningkatkan manajemen sekolah melalui workshop dan pelatihan, Melakukan pendampingan bagi sekolah-sekolah yang memiliki potensi berkembang
dan dijadikan model, Meningkatkan partisipasi dan kontribusi masyarakat untuk mendukung program peningkatan kualitas pendidikan.
58
BAB IV STRATEGI PENYALURAN ZAKAT