Pengertian Strategi TINJAUAN TEORITIS

15

BAB II TINJAUAN TEORITIS

STRATEGI

A. Pengertian Strategi

Istilah strategi diawali atau bersumber dari dan popular di dunia militer. Kata strategi berasal dari kata Yunani yaitu Strategos, yang berarti jendral, militer dan gabungan kata stratus tentara dan ago pemimpin. 1 Menurut Webster’s New Dictionary, strategi adalah ilmu untuk merencanakan dan mengarahkan oprasi-oprasi militer berskala besar, menggerakan pasukan ke posisi yang paling menguntungkan sebelum pertempuran yang sebenarnya dengan musuh. 2 Sehingga penggunaan istilah strategi lebih dominant dalam situasi peperangan, sebagai tugas seorang komandan dalam menghadapi musuh, yang bertanggung jawab mengatur cara atau taktik untuk memenangkan peperangan. 3 Kata strategi berasal dari yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral. Strategi berarti seni para jendral. 4 Dalam pembahasan kata “Strategi”sulit untuk dibantah bahwa penggunaannya dibawah atau bersumber dari dan popular di 1 Fred R.David, Manajemen Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2004, Edisi 9, h.34 2 Ibid, 3 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi, Organisasi Non Profit Bidang Pemerintah, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003,cet 2, h. 147 4 Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, Bandung, Linda Karya, 2004, h. 1 16 lingkungan militer. Di lingkungan tersebut penggunannya lebih dominan dalam situasi peperangan sebagai tugas seorang komandan dalam menghadapi musuh. 5 Henry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai perfektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai “penipuan” ploy yaitu muslihat rahasia. Sebagai perfektif, dimana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktifitas. Sebagai posisi, dimana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performasi perusahaan. Sebagai pola kegiatan, dimana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. Dari berbagai pengertian dan devinisi mengenai strategi, secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah suatu seni. Walaupun diadakan suatu analisis peralatan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi strategi, tetapi proses perumusan strategi tetap lebih banyak didominasi oleh pemikiran instuisi, perasaan, persepsi dan pendapat individu. 6 Seiring dengan perkembangan zaman dan pola pikir manusia, strategi militer sering kali diadopsi dan diterapkan dalam lembag aprofit ataupun non profit. Banyak terdapat kesamaan atau kemiripan antara strategi bisnis atau non bisnis dengan strategi militer. Diantaranya profit atau non profit maupun militer berusaha untuk menggunakan kekuatan-kekuatan mereka sendiri dalam menggempur kelemahan lawan. Seperti yang diungkapkan Carl Von Clausewitz 1780-1831 bahwa “Strategi 5 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, Gjah Mada University Press, 2003, Cet. 2, h. 147 6 Sukristono, Perencanaan Strategi Bank, Jakarta: PT Dhasa Warna, 1992, h. 335 17 terbaik selalu menjadi amat kuat, mula-mula secara umum kemudian dengan tujuan tertentu tidak ada hukum yang lebih jelas dan lebih sederhana untuk strategi menyatukan kekuatan”. 7 Memang sangat jelas pengertian tentang strategi di atas, namun perlu dispesifikasikan dan di rumuskan tentang pengertian strategi yang mengarah ke bidang bisnis atau non bisnis, berikut dibawah ini berupa pengertianstrategi bisnis atau non bisnis: 1. Strategi merupakan suatu upaya bagaimana tujuan-tujuan perencanaan dapat dicapai dengan mempergunakan sumber-sumber yang dimiliki oleh suatu lembaga atau perusahaan disamping diusahakan pula untuk mengatasi kesulitan-kesulitan serta tantangan-tantangan yang ada. 8 2. Strategi merupakan seperangkat tujuan dan rencana tindakan yang spesifik, yang apabila dicapai akan memberikan suatu keunggulan kompetititf yang diharapkan. 9 3. Strategi merupakan alat untuk mencapai perubahan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. 10 7 Warren J. Keegan, Manajemen Pemasaran gelobal, Terjemahan Alexander Sindoro Tanty Syahlena tarigan, MM., Jakarta, PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2003, Edisi 6, h 1 8 Veitzhal Rivai, MBA, dkk., Credit Management Hand Book : Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktisi Mahasiswa, BankirNasabah, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006 Edisi 1, h. 150 9 Blocher, dkk., Manajemen Biaya, Terjemahan Dra A. Susty Ambarriani, M. Si., Jakarta Salemba Empat, 2000, h.3 18 Strategi saja tidak cukup, dibutuhkan pengaturan atau manajemen yang memungkinkan perusahan atau lembaga mencapain tujuannya. Manajemen strategilah yang lebih tepat supaya strategi-strategi perusahaan atau lembaga dapat terlaksana dengan baik. Manajemen strategi sendiri adalah perencanaan berskala besar disebut perencanaan strategis yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh disebut VISI, yang diterapkan sebagai keputusan manajemen puncak keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif disebut MISI, dalam usaha menghasilkan suatu perencanaan oprasional untuk menghasilkan barang danatau jasa serta pelayanan yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan disebut tujuan strategi dan berbagai sasaran tujuan oprasional organisasi. 11 Pengertian yang cukup luas ini menunjukan bahwa manajemen strategi merupakan suatu system yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak bersama-sama kearah yang sama pula, sebagaimana dijelaskan dalam bagan berikut ini: 12 10 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membadah Kasus Bisnis, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2006, Cet 12, h.3 11 Hadari Nawawi, Op. Cit. h 149-152 12 Ibid., 19 Dari pengertian yang diuraikan dapat disimpulkan beberapa karakteristiknya sebagai berikut : 1. Manjemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencangkup seluruh komponen di lingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk rencana strategis RENSTRA yang dijabarkan menjadi perencanaan oprasional RENOP, yang kemudian dijabarkan pula dalam program kerja dan proyek tahunan. Rencana strategis berorientasi pada jangkaun masa depan, untuk organisasi profit kurang lebih sampai 10 tahun mendatang, sedang untuk organisasi non profit khususnya dibidang pemerintahan untuk satu generasi, kurang lebih untuk 25-30 tahun. 2. VISI MISI, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk utama, dan tujuan organisasi untuk jangka panjang, merupakan acuan dalam merumuskan rencana strategi RENSTRA, namun dalam teknik penempatannya sebagai keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan tersebut terdapat di dalamnya. 3. RENRA dijabarkan menjadi rencana oprasional yang antara lain berisi program-program oprasional termasuk proyek, dengan sasaran jangka sedang masing-masing, juga sebagai keputusan manajemen puncak. 4. Penentapan RENTRA dan RENOP harus melibatkan manajemen puncak karena sifatnya sangat mendasar atau prinsipil dalam melaksanakan 20 seluruh misi organisasi, untuk mewujudkan, mempertahankan dan mengembangkan eksistensi jangka sedang termasuk jangka panjang. 5. Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek- proyek untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi manajemen yang mencangkup pengorganisasian, pelaksanaan actuating, penganggaran dan control. 13 Fungsi manajemen strategi adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengurangi ketidakpastian dan kekomplekan dalam menyusun perencanaan sebagai fungsi manajemen dan dalam proses pekerjaan dengan menggunakan semua sumber daya yang ada secara nyata dimiliki melalui proses yang terintegrasi dengan fungsi manajemen lainnya dan dapat dinilai hasilnya berdasarkan tujuan organisasi. 2. Sebagai paradigma baru di lingkungan organisasi non profit, dapat mendorong perilaku proaktif semua pihak untu ikut serta posisi wewenang dan tanggung jawab masing-masing. 3. Sebagai sarana dalam mengkomunikasikan gagasan, kreatifitas, prakasa, inovasi dan informasi baru serta cara merespon perubahan dan perkembangan lingkungan operasional pada semua pihak sesuai wewenang dan tanggung jawabnya. 14 13 Ibid., 14 Ibid., h. 183 21 Di dalam proses manajemen strategi terdapat tahap-tahap manajemen strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu: a. Perumusan Strategi Mencangkup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, mengindentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangkan panjang organisasi, membuat strategi alternative untuk organisasi dan memilih strategi tertentu untuk digunakan. Baik buruknya keputusan-keputusan strategi tersebut memiliki multifungsi dan dampak yang lama untuk organisasi. b. Pelaksanaan Strategi Disebut tahapan tindakan dalam manajemen strategi. Melaksanakan strategi berarti mendorong dan memobilisasi para manajer dan karyawan untuk melaksanakan strategi-strategi yang dirumuskan. Pelaksanaan strategi sering dianggap sebagai tahap yang paling sulit, dalam manajemen strategi menuntut disiplin, komitmen dan pengorbanan pribadi. Ketrampilan anatar pribadi sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan strategi mempengaruhi semua strategi dan lembaga atau organisasi. Tantngan dalam tahap pelaksanaan strategi adalah mendorong para manajer dan karyawan diseluruh lembaga atau organisasi untuk bekerja dengan rasa bangga dan antusias guna tujuan-tujuan yang ditetapkan. c. Evaluasi Strategi Adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi strategi adalah: 22 1. Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi perumusan strategi yang menjadi perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini. 2. Mengukur kinerja. 3. Melakukan tindakan-tindakan korelatif. 15 Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok. Proses manajemen strategi ditunjukan untuk membuat organisasi dapat menyesuaikan diri secara efektif terhadap perubahan dalam jangka panjang. Sebagaimana diterangkan oleh Waterman : “di lingkungan bisnisnon bisnis saat ini, di bandingkan dengan era sebelumnya, satu-satunya hal yang tetap adalah perubahan. Organisasi-organisasi yang berhasil adalah organisasi yang secara sefektif mengelola perubahan dan selalu menyesuaikan birokrasi, strategi, system produk dan budaya mereka supaya dapat bertahan dan berkembang melalui guncangan dan kekuatan- kekuatan yang menghancurkan persaingan.” 16

B. Pengertian Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM