Kajian Pustaka Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

9 Data yang dihasilkan merupakan data kualitatif yang akan dikembangkan oleh penulis dengan metode Deskripsi. Maksud Deskripsi yaitu untuk menggambarkan secara jelas peranan efektifitas zakat produktif dan solutif di yayasan Domprt Dhuafa Republika. Sedangkan acuan untuk teknik penulisan digunakan buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008.

E. Kajian Pustaka

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber keperpustakaan, peneliti melihat bahwa masalah pokok dalam penelitian ini tampaknya kurang mendapatkan perhatian dari pada peneliti, untuk tidak mengatakan belum pernah diteliti sama sekali. Fadhilah pada tahun 2007 14 , sifat penelitian kualitatif tentang efektifitas zakat dalam meningkatkan pendapatan mustahik dan disimpulkan bahwa penyaluran zakat yang dimaksud adalah pola penyaluran zakat dalam bentuk pemberdayaan produktif yang disertai target terjadinya kemandirian ekonomi bagi mustahik dan mengupayakan adanya peningkatan pendapatan bagi mustahik. disertai target terjadinya kemandirian ekonomi bagi mustahik dan mengupayakan adanya peningkatan pendapatan bagi mustahik. 14 Faradilla, Efektifitas Penyaluran Zakat dalam Meningkatkan Pendapatan Mustahik pada LAZNAS Bangun Sejahtera Mitra BSM Ummat. Skripsi Jurusan Mu’amalah Fak. Syariah Hukum, UIN Ciputat, 2006 10 Muhammad Soleh pada tahun 2006, dengan judul penelitian “Peranan BMT dalam Memberdayakan Ekonomi Masyarakat” adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peranan BMT center dalam meberdayakan ekonomi masyarakat, melalui BMT binaanya. Cecep Suyudi pada tahun 2008, dengan judul penelitian “Strategi Lembaga Nirlaba dalam Upaya Pemberdayaan UMKM Study pada Lembaga Nirlaba Syariah Masyarakat Mandiri parung bogor” adapun tujuan dari skripsi ini adalah memahami dan meneliti lebih jauh strategi yang dilembaga keuangan syariah dalam upaya pemberdayaan UMKM dan untuk mengetahui keunggulan strategi yang dikembangkan masyarakat mandiri.

F. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

Istilah lain dari kata zakat adalah sedekah. Sedekah terbagi menjadi dua. Ada materi serta ada yang tak berwujud. Yang awam melihat, materi mempunyai peran lebih. Bagi mereka, dengana tunaikan zakat 2,5 selesailah tugas umat islam ke tiga. Adahal jika dikaitkan dengan kandungan kalifah fil’ard, ternyata 2,5 itu tak cukup. Tiap orang akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya. Pemimpin bukan hanya para pejabat atau direktur saja. Pemimpin adalah minimal dia memimpin dirinya sendiri. Membawa diri sebagai pemimpin, artinya dia harus bisa memberi kebaikan dan kenyamanan bagi lingkungannya. 15 15 Dompet Dhuafa Republika, Masakini Ramadhan, Edisi Special Ramadhan 1431 H 11 Sesuai penggolongannya, zakat penghasilan dihitung seperti zakat pertanian dan zakat harta emas sekaligus. Nishabnya setara dengan zakat pertanian, yaitu sebesar 5 ausaq atau 653 kg gabah atau setara dengan 520 kg beras, serta dikeluarkan pada saat menerima pendapatan dari hasil kerja. Kondisi ini didasarkan pada urf tradisi disebuah negara. Penganalogian pada zakat pertanian dilakukan karena ada kemiripan antara keduanya al-syabah, karena penghasilan yang diterima tidak terkait antara bulan yang satu dengan yang lainnya. Dianalogikan pada zakat emas karena diterimanya dalam bentuk uang. Kadar zakat penghasilan adalah 2,5 dari pendapatan yang diterima 16 . Masyarakat yang terhubung batinnya antara mereka yang berkecukupan dan mereka yang membutuhkan. Itulah indahnya kepedulian yang dibingkai dalam silaturrahim dalam Islam. Secara terminologi, infak dan sedekah mengandung pengertian mengeluarkan harta untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam diluar zakat. 17 Para jumhur mufasir dan ulama kontemporer juga menyepakati suatu kondisi sosial yang mewajibkan orang untuk peduli. Pada banyak riwayat dikatakan bahwa infak dan sedekah bukan mengurangi harta, bahkan sebaliknya, menjadi banyak dan berkah. Dalam hal lain juga disampaikan bahwa infak dan sedekat dapat menghindarkan orang dari bala dan kesempitan. 16 Diakses pada 12 oktober 2010 dari http:www.dompetdhuafa.orgdd.php?x=zakat 17 Ibid., 12 Dilihat dari data FOZ Forum Zakat Indonesia menyebutkan tahun 2006, total zakat yang dihimpun LAZ dan BAZ Badan Amil Zakat seluruh Indonesia hanya Rp 500-an miliar. Tahun 2007S berkisar Rp 600 miliar. Himpunan total itu, tak mencapai 10 potensi terendah. 18 Ada beberapa pilar instrumen yang bisa dilihat agar pembangunan negeri berjalan baik. Pertama dari sektor pajak. Dana ini bisa sebagai instrumen fiskal. Dihimpun setiap tahun serta dianggarkan untuk tahun berikut dan digunakannya untuk operasional pemerintah, menggaji pegawai pemerintah dan militer, membangun infrastruktur. Kedua, sektor perbankan. Sektor ini memainkan peran penting dalam mendongkrak usaha dan perkembangan bisnis masyarakat. Maju mundurnya sebuah negara, bisa dilihat dari sehat tidaknya lembaga keuangan khususnya perbankan. Ketiga, sektor asuransi. Kehadirannya amat dibutuhkan terutama untuk menjamin agar seseorang atau keluarga mendapat jaminan hidup layak. Keempat, sektor dana pension. Dana pensiun ternyata juga jadi sumber yang besar. Dana ini pun bisa dikelola dalam usaha yang menguntungkan. Kelima, sektor dana haji. Tabung Haji Malaysia telah buktikan. Dana yang dihimpun diinvestasikan dalam usaha yang menguntungkan. Keuntungannya dipakai membayar ongkos haji. Keenam, sektor CSR Corporate Social Responbilty. Indonesia masih mengabaikan sektor ini. Jika dana ini bisa dihimpun seperti PKBL Program 18 http:www.FOZ Indonesia. co. id 13 Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN, maka manfaatnya juga besar. Sebab dengan penyisihan dari total laba sebesar 5, potensinya yang dihimpun amat besar. Ketujuh, sektor zakat. Untuk sektor ini pemerintah Indonesia masih setengah hati. Jangankan zakat yang cuma 2.5 dan mesti dihimpun rupiah demi rupiah. Meneg BUMN sendiri menolak membeli BUMN yang sudah dijual. Jika pemerintah serius, dana zakat jadi sumber yang bisa didulang tiap tahun. Penerima zakat sudah jelas yaitu delapan asnaf. Kedelapan, sektor sedekah atau infak. Dana ini bisa dihimpun jika program yang ditawarkan memang bisa melipatkan kebajikan, terutama didorong motivasi agama. Dan yang terakhir, kesembilan adalah sektor wakaf. Lembaga Al-Azhar Kairo Mesir jadi contoh betapa dana wakaf bisa membuat Al-Azhar Kairo hidup berabad- abad lamanya. Artinya, manfaat yang bisa diberikan kepada penerima atau umat bermanfaat besar. Jutaan pelajar dan mahasiswa yang mendapat beasiswa Al-Azhar 19 . G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penulisan skripsi ini dibagi kedalam beberapa bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN