Keempat, sasaran produk. Produk yang akan dipasarkan harus dipromosikan kepada pasar yang sesuai dengan produk tersebut. Produk
perbankan syariah contohnya, harus dipasarkan kepada segmen masyarakat yang sesuai.
D. Perilaku Konsumen
Tersebarluasnya pemakaian konsep pemasaran olah kalangan praktisi perbankan memberikan dorongan untuk mempelajari perilaku konsumen.
Untuk mengenali kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, perbankan harus terlibat dalam riset pemasaran yang mendalam. Dalam melakukan hal
tersebut, perusahaan mengetahui bahwa konsumen merupakan individu yang sangat kompleks, yang tunduk kepada berbagai macam kebutuhan psikologis
dan sosial yang sangat terpisah dari kebutuhan akan kelangsungan hidupnya. Mereka mengetahui bahwa kebutuhan dan prioritas berbagai segmen
konsumen berbeda secara dramatis, dan untuk merancang produk dan strategi pemasaran baru yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen, mereka harus
mempelajari konsumen dan perilaku konsumsi mereka secara mendalam. Dengan demikian, konsep pemasaran menekankan pentingnya riset konsumen
dan menjadi dasar untuk menerapkan prinsip-prinsip perilaku konsumen ke strategi pemasaran.
14
14
Leon G. Schiffman dan Leslie Lazar Kanuk, Perilaku Konsumen Ed. 7, Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2004 , h.5
Istilah perilaku erat hubungannya dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Di bidang studi pemasaran, konsep
perilaku konsumen secara terus menerus dikembangkan dengan berbagai pendekatan. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
15
Ada dua elemen penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan
keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa
ekonomis. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh fator kebudayaan, sosial, pribadi, dan psikologis.
16
A. Faktor-Faktor Kebudayaan Faktor-faktor tersebut akan diuraikan sebagai
berikut:
1. Kebudayaan Kebudayaan adalah simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan
oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia dalam masyarakat yang ada. Kebudayaan ini
memainkan peranan penting dalam pembentukan sikap konsumen dan
15
Nugroho J. Setiadi,Perilaku Konsumen, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, h.3
16
Nugroho J. Setiadi,…h.11
merupakan petunjuk penting mengenai nilai-nilai yang akan dianut oleh seorang konsumen.
2. Kelas sosial Dalam konteks konvensional, masyarakat digolongkan berdasarkan
kelas-kelas yang terstruktur berdasarkan kekayaan, status atau prestise, dan kekuasaan atau posisi sosial.
17
B. Faktor-Faktor Sosial Kelas sosial memilah yang kaya dan yang
miskin, yang berposisi tinggi dan yang berposisi rendah, yang berkuasa dan yang lemah.
1. Kelompok Sosial Menurut Soerjono Soekanto kelompok sosial adalah kesatuan sosial
yang menjadi tempat individu-individu berinteraksi satu sama lain karena adanya hubungan diantara mereka. Kelompok ini meliputi keluarga, teman,
tetangga. 2. Kelompok Referensi
Kelompok referensi merupakan kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang bukan anggota kelompok tersebut untuk membentuk kepribadian
dan perilakunya. Kelompok ini meliputi organisasi profesi, kelompok pengajian, kelompok kerja dan lain-lain.
17
M. Bambang Pranowo, Sosiologi Sebuah Pengantar, Tangerang: Mitra Sejahtera, 2008 h.78
3. Keluarga Keluarga merupakan individu yang membentuk keluarga baru, setiap
anggota dalam keluarga dapat mempengaruhi suatu pengambilan keputusan. C. Faktor Pribadi
Faktor pribadi meliputi: 1. Umur dan Tahapan Dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam
siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
2. Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja
yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. 3. Keadaan ekonomi
Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan, tabungan dan hartanya, kemampuan untuk
meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung. 4. Gaya hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan
seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang.
5. Kepribadian dan konsep diri Yang dimaksud dengan kepribadian adalah karakteristik psikologis
yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.
D. Faktor-Faktor Psikologis 1. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan. Seorang konsumen tergerak untuk membeli sesuatu produk karena adanya
sesuatu yang menggerakkan. Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk itulah yang kemudian disebut motivasi.
Sedangkan yang memotivasi untuk membeli namanya motif.
18
2. Persepsi Motivasi merupakan keadaan dalam diri seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu
18
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen, Implikasi pada Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008 h.25
gambaran yang berarti. Oraang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya perhatian yang selektif, gangguan yang
selektif, dan mengingat kembali yang selektif. 3. Proses Belajar
Belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil akibat adanya pengalaman.
4. Kepribadian dan Sikap Kepribadian merupakan organisasi dari faktor-faktor biologis,
psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Secara definitif sikap berarti suatu keadaan jiwa mental dan keadaan
pikir neural yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu obyek, yang diorganisir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara
langsung dan atau secara dinamis pada pelaku.
E. Perilaku Konsumen Menurut Pandangan Islam