4 Prinsip sewa al ijarah Prinsip ini secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis :
a. Ijarah sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainnya operating lease. Dalam teknis perbankan, bank dapat
membeli dahulu equipment yang dibutuhkan nasabah kemudian menyewakan dalam waktu dan harga yang telah disepakati kepada
nasabah. b. Ijarah al muntahiyah bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan
beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang pada akhir masa sewa finansial lease
5 Prinsip jasa tabarru’ Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan
bank. Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain bank garansi, kliring, inkaso, jasa, transfer dan lain-lain. Secara syariah prinsip ini
didasarkan pada konsep tabarru’.
B. Pemasaran
Pemasaran atau dalam bahasa Inggrisnya marketing merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian tumbuh menjadi keinginan manusia.
11
Pada dasarnya ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para pakar untuk istilah pemasaran, tergantung kepada sudut pandang yang mereka
gunakan. Setiap definisi yang diungkapkan para pakar tersebut saling melengkapi satu sama lain.
12
11
“Pengertian Pemasaran” artikel diakses pada 2 Februari 2011 dari http:definisi- pengertian.blogspot.com201012pengertian-pemasaran.html.
12
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Cetakan Ketiga Malang: Bayumedia Publishing, 2007, h.1
Namun, ada beberapa hal yang harus dicermati jika ingin mengetahui perbedaan antara pemasaran dalam konteks
konvensional dengan syariah. Pemasaran dalam konteks konvensional hanya berorientasi pada pencapaian profit yang sebesar-besarnya dengan efisiensi
faktor-faktor produksi yang digunakan. Dengan orientasi seperti ini maka tak jarang banyak pemasar mengesampingkan keutamaan kepuasan pelanggan
terhadap produk yang dipasarkannya. Perbankan syariah sebagai lembaga keuangan yang mengedepankan prinsip-prinsip syariah dirasa perlu untuk
lebih mencermati kegiatan pemasarannya. Hal ini diperlukan guna mengantisipasi profit oriented yang berlebihan dengan mengesampingkan
kualitas produk, pelayanan, dan kepuasan nasabahnya.
C. Pemasaran Menurut Pandangan Islam
Pemasaran merupakan mesin “dealing with the customer’s” yang dinamis dan intensif berinteraksi dengan pasar.
13
a. Aspek material, yakni mutu bahan, mutu penggunaan, dan mutu penyajian.
Dalam konteks islam, pemasaran yang dilakukan oleh seorang pemasar harus lebih memperhatikan
kode etik dan tata cara yang talah diatur di dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemasaran:
Pertama, memastikan pertimbangan kegiatan pemasaran itu bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadits. Dua hal inilah yang harus selalu dijadikan
pedoman bagi marketer dalam menjalankan kegiatan pemasarannya. Kedua, pemasar harus memberikan jaminan bagi produk yang akan
dipasarkan. Jaminan tersebut mencakup dua aspek:
b. Aspek non material, mencakup aspek halal dan thaharah, serta islami dalam penyajian.
Ketiga, manfaat produk yang dipasarkan harus dijelaskan dengan benar oleh seorang marketer. Penjelasan ini juga harus berdasarkan ilmu
pengetahuan, data, dan fakta. Peranan data dan fakta sangat penting, bahkan sering kali data dan fakta jauh lebih berpengaruh dibandingkan sekedar
penjelasan.
13
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010 h.20
Keempat, sasaran produk. Produk yang akan dipasarkan harus dipromosikan kepada pasar yang sesuai dengan produk tersebut. Produk
perbankan syariah contohnya, harus dipasarkan kepada segmen masyarakat yang sesuai.
D. Perilaku Konsumen