Prinsip dalam Pelatihan dan Pengembangan

and experience. Belajar adalah suatu proses kumulatif. Reaksi individu terhadap suatu pelajaran dikondisikan dan dimodifikasi oleh apa yang telah dipelajari pada pelajaran-pelajaran sebelumnya dan pengalaman. o. Ego involvement is widely regarded as a major factor in learning. Each participant learns most when he sees the training opportunity as related to the attainment of his personal goals. Keterlibatan ego adalah faktor utama dalam belajar. Setiap peserta akan belajar lebih banyak bilamana ia melihat adanya hubungan antara kesempatan pelatihan dengan tercapainya tujuan-tujuan pribadinya. p. The rate of learning decreases when complex activities. Kecepatan belajar akan menurun bilamana menyangkut skill yang kompleks. Skill yang sederhana dapat dipelajari lebih mudah dan cepat daripada aktivitas yang kompleks. q. Learning is closely related to attention and concentration. The learning process is more effective if distractions are avoided. Belajar berhubungan erat dengan perhatian dan konsentrasi. Proses belajar akan lebih efektif jika tidak ada gangguan. r. Learning involves long-term retention and immediate acquisition of knowledge. Such retention is encouraged by understanding, emphasizing, and repeating. Belajar meliputi ingatan jangka panjang dan penguasaan segera dari pengetahuan. Ingatan dapat diperkuat dengan pemahaman dan pengulangan. s. There upward spurts of understanding followed by plateaus in the curve of learning. New knowledge is always gathered in a sporadic fashion. Ada arah ke atas grafik proses belajar dan diikuti dengan garis mendatar dalam kurva belajar. Pengetahuan baru selalu terkumpulkan walaupun biasanya jarang terjadi. t. Accuracy generally deserves more emphases than speed during the learning process. Speed can be improved, but accuracy is more difficult to control. Ketelitian patut mendapatkan penekanan lebih banyak daripada kecepatan selama proses belajar. Kecepatan dapat ditingkatkan, tetapi ketelitian lebih sukar dikontrol. u. The law of effect states that a particular response becomes more certain the more often it occurs. In other words, repetition tends to fix the response or adjustment. Hukum pengaruh menyatakan bahwa jawaban yang tepat terhadap sesuatu masalah menjadi lebih pasti semakin ia timbul. Dengan kata lain, pengulangan cenderung memantapkan suatu jawaban atau suatu penyesuaian. v. Sleep affects learning. Sleeping immediately following but not during a learning experience often improves retention. Tidur mempengaruhi belajar. Tidur segera setelah satu pengalaman belajar sering meningkatkan ingatan. w. Learning should be reality based. Education should be highly related to the learner’s life experiences. Belajar harus didasarkan dengan kenyataan. Pendidikan harus berhubungan erat dengan pengalaman hidup pelajar. x. Learning should be goal oriented. Specific purposes and rewards affiliated with the learning effort generally enhance educational attainment endeavors. Belajar harus berorientasi pada tujuan. Tujuan- tujuan khusus dan hadiah yang berhubungan dengan usaha belajar pada umumnya memperlancar mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. 17 Prinsip-prinsip diatas perlu dilakukan oleh semua organisasi agar kegiatan pelatihan atau pengembangan dapat berjalan dengan optimal.

3. Tujuan Pengembangan SDM

17 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, h. 32. Pengembangan sumber daya manusia bertujuan dan bermanfaat bagi organisasi, sumber daya manusia itu sendiri, konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barangjasa yang dihasilkan organisasi. Menurut Hasibuan, tujuan pengembangan hakikatnya menyangkut hal- hal berikut: a. Produktifitas kerja. Dengan pengembangan, produktifitas kerja sumber daya manusia akan meningkat kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill, dan managerial skill sumber daya manusia semakin membaik. b. Efisiensi Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin- mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relatif kecil sehingga daya saing organisasi semakin besar. c. Kerusakan Pengembangan sumber daya manusia bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi, dan mesin-mesin karena sumber daya manusia semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya. d. Kecelakaan Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan sumber daya manusia, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan organisasi berkurang. e. Pelayanan Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari sumber daya manusia kepada nasabah organisasi, karena pemberian pelayannan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekanan organisasi bersangkutan. f. Moral Dengan pengembangan, moral sumber daya manusia akan lebih baik karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. g. Karier Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier sumber daya manusia semakin besar, karena keahlian, keterampilan, dan prestasi kerjaanya lebih baik.promosi ilmiah biasanya di dasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang. h. Konseptual Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat sambil mengambil keputusan yang lebih baik karena technical skill, human skill, dan managerial skill-nya lebih baik. i. Kepemimpinan Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga pembinaan kerjasama vertikal dan horizontal semakin harmonis. j. Balas jasa Dengan pengembangan, balas jasa gaji, upah insentif, dan benifits sumber daya manusia akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar. k. Konsumen Pengembangan sumber daya manusia akan memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat konsumen karena mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang lebih bermutu. 18 18 Malayu S. P. Hasibuan, Op. Cit., h. 72. Kegiatan pelatihanpengembangan tidak dilakukan setelah timbul masalah dalam organisasi. Justru kegiatan pelatihanpengembangan ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan masalah yang akan timmbul dalam suatu organisasi.

4. Jenis-Jenis Pengembangan

Menurut Malayu Hasibuan, jenis pengembangan di kelompokkan atas pengembangan secara informal dan pengembangan secara formal. a. Pengembangan secara informal, yaitu sumber daya manusia atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukan bahwa sumber daya manusia tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi organisasi karena prestasi kerja sumber daya manusia semakin besar, di samping efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik. b. Pengembangan secara formal, yaitu sumber daya manusia ditugaskan organisasi untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik dilakukan organisasi maupun yang dilaksanaakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan organisasi karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang, yang bersifat nonkarier atau peningkatan karier seorang sumber daya manusia. 19 Semua jenis pengembangan yang telah dikemukakan di atas sama pentingnya untuk dilakukan oleh tiap sumber daya manusia. Perbedaannya, pengembangan informal dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja oleh sumber daya manusia. Sedangkan, pengembangan 19 Malayu S. P. Hasibuan, Op. Cit., h. 73.