Tujuan Pengembangan SDM Pengembangan 1. Pengertian Pengembangan

Kegiatan pelatihanpengembangan tidak dilakukan setelah timbul masalah dalam organisasi. Justru kegiatan pelatihanpengembangan ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan masalah yang akan timmbul dalam suatu organisasi.

4. Jenis-Jenis Pengembangan

Menurut Malayu Hasibuan, jenis pengembangan di kelompokkan atas pengembangan secara informal dan pengembangan secara formal. a. Pengembangan secara informal, yaitu sumber daya manusia atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukan bahwa sumber daya manusia tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi organisasi karena prestasi kerja sumber daya manusia semakin besar, di samping efisiensi dan produktivitasnya juga semakin baik. b. Pengembangan secara formal, yaitu sumber daya manusia ditugaskan organisasi untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik dilakukan organisasi maupun yang dilaksanaakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan organisasi karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang, yang bersifat nonkarier atau peningkatan karier seorang sumber daya manusia. 19 Semua jenis pengembangan yang telah dikemukakan di atas sama pentingnya untuk dilakukan oleh tiap sumber daya manusia. Perbedaannya, pengembangan informal dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja oleh sumber daya manusia. Sedangkan, pengembangan 19 Malayu S. P. Hasibuan, Op. Cit., h. 73. formal waktu, tempat,dan materi pelatihan sudah ditentukan oleh organisasi.

5. Prosedur Pelaksanaan Pengembangan SDM

Dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia, ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh oleh organisasi, diantaranya perencanaan, pelaksanaan, hingga yang terakhir evaluasi. 20 a. Perencanaan “Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan- kegiatan yang yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.” 21 Tahap ini merupakan tahap awal dari kegiatan pengembangan. Jika tahap ini diabaikan atau tidak dirumuskan secara matang, maka besar kemungkinan pelaksanaan kegiatan pengembangan tidak dapat terlaksana dengan optimal. Tahap dalam perencanaan pelatihan dan pengembangan, diantaranya: 1 Mengidentifikasi kebutuhan pelatihanpengembangan 2 Menetapkan sasaran dan tujuan pelatihanpengembangan 3 Menetapkan metode pelatihan 4 Mengadakaan percobaan try out dan revisi 5 Mengimplementasikan dan mengevaluasi. Tahap-tahap ini perlu dilakukan untuk menciptakan perencanaan pengembangan yang baik dan matang. Apabila ada salah satu tahapan yang diabaikan dalam proses perencanaan ini, maka pelaksanaan kegiatan pengembangan akan terkendala. 20 Anwar Prabu Mangkunegara, Op.Cit h. 30. 21 Malayu S. P. Hasibuan, Op. Cit., h. 249. McGehee merumuskan prinsip-prinsip perencanaan pelatihan dan pengembangan sebagai berikut: a Materi yang di berikan harus secara sistematis dan berdasarkan tahapan-tahapan. b Tahapan-tahapan tersebut harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak di capai. c Penatar harus mampu memotivasi dan menybarkan respon yang berhubungan dengan serangkaian materi pelajaran. d Adanya penguat reinforcement guna membangkitkan respon positif peserta. e Menggunakan konsep pembentukan shaping perilaku. 22 Dalam proses perencanaan perlu diperhatikan pula prinsip-prinsip perencanaan, agar proses perencanaan dapat terlaksana dengan baik dan terarah. b. Pelaksanaan Pelaksanaan pengembangan harus di dasarkan pada metode-metode yang telah ditetapkan dalam progam pengembangan organisasi. Program pengembangan ditetapkan oleh penanggung jawab pengembangan, yaitu manajer personalia atau suatu tim. Dalam program pengembangan telah di tetapkan, sasaran, proses, waktu, dan metode pelaksanaannya. Supaya lebih baik, program ini hendaknya disusun oleh manajer personalia dan atau suatu tim serta mendapat saran, ide, maupun kritik bersifat konstruktif. Malayu Hasibuan mengklasifikasi metode-metode pengembangan harus didasarkan kepada sasaran yang ingin dicapai. Metode pengembangan tersebut terdiri atas metode latihan atau training dan metode pendidikan atau education. 22 Anwar Prabu Mangkunegara, Op. Cit., h.51. Latihantraining diberikan kepada sumber daya manusia operasional, sedangkan pendidikaneducation di berikan kepada sumber daya manusia manajerial. 23 Metode-metode latihan menurut Andrew F. Sikula, diantaranya: 1 On the job Hampir 90 persen dari pengetahuan pekerjaan diperoleh melalui metode on the job training. Prosedur metode ini adalah informal, observasi sederhana serta praktis. Pegawai mempelajari jobnya dengan mengamati peilaku pekerja lain yang sedang bekerja. Aspek- aspek lain dari on the job training adalah lebih formal dalam format. Pegawai senior memberikan contoh cara mengerjakan pekerjaan dan training baru memperhatikannya. Metode on the job training dapat pula menggunakan peta-peta, gambar-gambar, sampel masalah, dan mendemontrasikan pekerjaan agar pegawai barudapat memahaminya dengan jelas. Fungsi dari metode on the job training antara lain supervisor mampu menarik simpati pegawai peserta pelatihan, maka dari itu supervisorharus terlatih secara memadai. Metode on the job training sangat tepat, cocok untuk mengajarkan pengetahuan, skill yang dapat dipelajari dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Hanya saja peserta peserta pelatihan dalam metode on the job training harus dilakukan pada waktu yang yang sama dan untuk job yang sama pula. On the job training sangat tepat pula di gunakan untuk pelatihan yang semi skill, seperti pekerja klerk, sales atau pramuniaga. Manfaat dari metode on the job training adalah peserta belajar dengan perlengkapan yang nyata dan dalam lingkungan pekerjaan yang jelas. 2 Vestibule Suatu vestibule adalah suatu ruangan isolasi atau terpisah yang digunakan untuk tempat pelatihan bagi pegawai baru yang akan menduduki suatu job. Metode vestibule merupakan metode pelatihan yang sangat cocok untuk banyak peserta pegawai baru yang dilatih dengan macam pekerjaan yang sama dan dalam waktu yang sama. Pelaksanaan metode vestibule biasanya dilakukan dalam beberapa hari sampai beberapa bulan dengan pengawasan instruktur. Misalnya, pelatihan pekerjaan pengetikan, klerk, operator mesin. 3 Demonstration and Example Suatu demonstrasi menunjukan dan merencanakan bagaimana suatu pekerjaan atau bagaimana sesuatu itu dikerjakan. Metode 23 Malayu S.P. Hasibuan, Op. Cit., h. 76-77.