Saldo rekening sering mengalami over draf

85 Ibu Dysi Rusmin Lawin selaku kepala service credit menyatakan bahwa alasan ketidakmampuan nasabah mengembalikan kredit di BTN Cabang Medan karena : 63

a. Saldo rekening sering mengalami over draf

Bila terjadi overdraf adalah suatu hal yang dapat ditolerir dalam bisnis, namun jika sering terjadi perlu diwaspadai kemungkinan menurunnya kemampuan finansial nasabah. b. Terjadi penurunan saldo secara mencolok Turunnya saldo secara mencolok dapat mengancam likuiditas perusahaan, selanjutnya dapat mengganggu kelancaran roda perusahaan. Bila nasabah dapat membuktikan bahwa menurunannya saldo secara mencolok menjadi aset lain, seperti: membeli persediaan yang diharapkan segera dapat diolah dan dijual, adalah tidak bermasalah. Tetapi jika menurunnya saldo untuk membiayai operasional secara rutin maka hal ini perlu diwaspadai. c. Saldo giro rata-rata menurun Menurunnya saldo giro rata-rata perlu diwaspadai sebagai indikasi menurunnya likuiditas perusahaan nasabah, karena gejala ini merupakan indikasi menurunnya kemampuan keuangan nasabah. d. Pembayaran angsuran maupun bunga tersendat-sendat Setiap nasabah yang lancar usahanya dan baik itikadnya, maka ia selalu ingat akan selalu ingat akan pembayaran bunga dan angsuran pinjaman. Adalah wajar jika terjadi sekali dua kali keterlambatan. Hanya saja keterlambatan kesibukan rutin nasabah. Tetapi jika terlambatnya sudah tidak wajar maka petugas bank 63 Hasil Wawancara Tanggal 16 Maret 2015 dengan narasumber Dysi Rusmin Lawin selaku kepala Layanan Kredit Loan Service Kredit BTN KC Medan. Universitas Sumatera Utara 86 harus waspada dan bertanya-tanya, apakah gerangan yang menyebabkan keterlambatan tersebut. e. Sering mengajukan permintaan penundaan pembayaran Umumnya jika tidak ada gangguan kelancaran usaha, maka pembayaran kepada bank juga lancar. Namun kadang-kadang bank bisa mentolerir jika nasabah mohon dilakukan penundaan. Namun perlu juga diwaspadai, kemungkinan penundaan sebagai bentuk ketidak lancaran usahanya. f. Terjadi penyimpangan penggunaan kredit Setiap penggunaan kredit sebelum direalisir dicantumkan dengan jelas dalam akad kredit tujuan penggunaannya. Jika terjadi penyimpangan, perlu diwaspadai akan mungkin terjadinya kredit bermasalah. g. Mengajukan perpanjangan kredit Setiap terjadi perpanjangan bukan selalu berarti akan terjadi kredit bermasalah. Jika permohonan perpanjangan benar-benar demi kepentingan bisnis, seperti peningkatan omzet, melakukan kontrak bisnis dengan pihak ketiga, maka permohonan tersebut adalah wajar. Tetapi jika alasan yang tidak jelas, maka perlu diwaspadai kemungkinan permohonan perpanjangan sebagai upaya menutupi ketidak mampuan nasabah mengembalikan kredit. h. Terlibat cek kosong Melakukan penarikan cek dengan nilai tidak mencukupi adalah suatu gejala yang tidak sehat, bahkan bisa ditafsirkan sebagai karakter yang tidak baik dari pemilik rekening. Kalau nasabah melakukan ini perlu diingatkan bahwa dia telah berbuat sesuatu yang dapat menghilangkan kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Universitas Sumatera Utara 87 i. Kesehatan nasabah memburuk Menurunnya kesehatan fisik nasabah. Karena dikhawatirkan menurun pula tingkat kegiatan kerja dan produktivitas perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara saya yang bersumber dari Ibu Dysi Rusmin Lawin selaku kepala service credit pihak klien akan bertanggung jawab atas ketidakmampuan pihak nasabah, apabila para pihak memilih jenis anjak piutang without recourse factoring maka pihak perusahaan anjak piutang saja akan bertanggung jawab atas ketidakmampuan pihak debitur. BTN Cabang Medan menanggung resiko atas tidak tertagihnya piutang yang telah dialihkan oleh kilen. Namun, dalam perjanjian anjak piutang dapat dicantumkan bahwa diluar keadaan macetnya tagihan dapat diberlakukan bentuk recourse. Ini untuk menghindarkan tagihan yang tidak dibayar karena pihak klien ternyata pihak lain mengirimkan barang yang cacat atau tidak sesuai dengan perjanjian yang tidak sesuai dengan nasabahnya. Dengan demikian customer berhak mengembalikan barang yang telah diserahkan tersebut dan terlepas dari kewajiban pembayaran utang. Dalam hal terjadi kasus demikian, BTN Cabang Medan dapat mengembalikan tagihan kepada klien. Berkaitan dengan resiko debitor yang tidak mampu memenuhi kewajibannya. Keadaan ini bagi BTN Cabang Medan merupakan ancaman resiko. Dalam perjanjian with recourse recourse, klien akan menanggung resiko kredit terhadap piutang yang dialihkan pada BTN Cabang Medan. Oleh karena itu, perusahaan anjak piutang akan mengembalikan tanggung jawab recourse pembayaran piutang kepada klien atas piutang yang tak tertagih dari customer. Klien sebagai penjual piutang bertanggungjawab atas piutang yang tidak dibayar oleh pihak nasabah. Bentuk Universitas Sumatera Utara 88 tanggung jawab klien yakni membayar sesuai dengan jumlah harga pembelian piutang yang telah diterimanya kepada BTN Cabang Medan. Pengelolaan piutang perusahaan factoring harus dilakukan dengan baik karena piutang tersebut merupakan sumber pendapatan perusahaan yang tertunda dan merupakan hal yang sangat sensitive untuk dibicarakan karena sebagian besar dana perusahaan dialokasikan dalam bentuk piutang dan pengelolaan yang baik dapat memberikan kesan yang positif terhadap perusahaan dalam kualitas manajemennya. Ketika terjadi kemacetan dalam penagihan Piutang dagang, perusahaan akan mengalami kerugian yang besar karena terganggunya perputaran barang dan perputaran keuangan. Dan apa yang harus dilakukan ketika penjual tersebut sedang membutuhkan uang atau membutuhkan perputaran modal yang cepat untuk perputaran selanjutnya. Salah satu solusinya adalah dengan menjual piutang yang ada kepada pihak lain. Sehingga BTN Cabang Medan memberikan jasa anjak piutang yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan penyelesaian utang-piutang dan membantu perusahaan dalam mengelola penjualan secara kreditnya agar baik dan teratur.

C. Perlindungan Hukum Bagi Pihak Klien Pada Perusahaan Factoring

Dokumen yang terkait

Peranan Informasi Laporan Keuangan dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah PT. BTN (persero) Tbk Cabang Medan

17 103 55

Peranan Informasi Laporan Keuangan Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah Pada PT. Panin Bank, Tbk Cabang Medan.

31 163 115

Analisis Camel Dalam Penilaian Kesehatan Pada Bank BRI Cabang Putri Hijau Medan

1 67 76

Analisis Pengalihan (Oper Kredit) Hak Pada Kredit Pemilikan Rumah: Studi Di Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan

2 37 132

Strategi Pemasaran Kartu ATM pada Bank BRI Cabang Medan

7 49 65

Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah kredit di Bank BTN Cabang Bogor

1 18 251

PENGARUH PERSEPSI NASABAH KREDIT TERHADAP CITRA BANK(Kasus pada Bank BTN Yogyakarta Kantor Cabang 2) PENGARUH PERSEPSI NASABAH KREDIT TERHADAP CITRA BANK (Kasus pada Bank BTN Yogyakarta Kantor Cabang 2).

0 3 16

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKEMBANGAN PERUSAHAAN FACTORING (ANJAK PIUTANG) DI INDONESIA A. Sejarah Usaha Anjak Piutang (Factoring) - Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan

0 0 11

Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan

0 0 8