Klasifikasi Perusahaan Factoring Anjak Piutang dalam pengalihan

46

B. Klasifikasi Perusahaan Factoring Anjak Piutang dalam pengalihan

piutang pedagang Menurut Jumingan bahwa :”Piutang dagang account receivable meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseorangan yang timbul karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit”. 33 Piutang dagang adalah:”Trade Receivable piutang dagang adalah piutang yang timbul dari penjualan barang dagang atau penyerahan jasa-jasa dalam penyelenggaraan bisnis reguler; dibedakan dari piutang yang timbul dari transaksi-transaksi lainnya atau suatu piutang yang berbeda bentuknya dengan piutang ini”. 34 Istilah piutang receivables dapat diterapkan bagi semua klaim terhadap pihak lain atas uang, barang, dan jasa. Untuk tujuan akuntansi, piutang adalah klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan kas. Piutang dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Piutang usaha. Piutang usaha trade receivables yang diperkuat dengan janji tertulis untuk membayar diklasifikasikan sebagai piutang wesel atau wesel tagih notes receivable; sedangkan piutang usaha sebagai “piutang terbuka” “open accounts” tanpa jaminan dan persyaratan kredit biasanya merupakan perjanjian informal antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen bisnis, seperti faktur penjualan, pesanan penjualan, dan kontrak penjualan disebut piutang dagang atau piutang usaha accounts receivable. 2. Piutang non-usaha. Piutang non-usaha non-trade receivables meliputi semua jenis piutang lainnya yang timbul dari transaksi di luar kegiatan 33 Jumingan. Analisa Laporan Keuangan”. Jakarta : Bumi Aksara, 2006, hal. 18. 34 Aliminsyah dan Padji, Kamus Istilah Keuangan dan Perbankan, Bandung: CV. Yrama Widya, 2006, hal. 259. Universitas Sumatera Utara 47 bisnis normal entitas, seperti: a penjualan efek atau properti; b deposit atau simpanan untuk menjamin pelaksanaan kontrak atau pembayaran atas beban, c klaim untuk pengurangan harga dan pengembalian pajak, d uang muka kepada pegawai; dan d piutang dividen dan bunga. Klasifikasi piutang juga dapat dilihat dari sifat lancar atau jangka pendek current dan tak lancar atau jangka panjang non-current. Klasifikasi yang paling sering digunakan dalam praktik adalah piutang usaha, wesel tagih, dan piutang lain-lain. 35 Perusahaan dagang pada umumnya tidak mau menanggung resiko piutang tidak tertagih, apalagi untuk perusahaan yang memiliki piutang dalam jumlah besar. Untuk itu mereka biasa menggunakan sistem kartu kredit. Pihak-pihak yang terlibat dalam penjualan dengan kartu kredit adalah: Penjual, Penerbit Kartu Kredit, dan Pembeli pemilik kartu kredit. Perusahaan tinggal memberikan jasa untuk perusahaan penerbit kartu kredit. Dalam pelaksanaan pengalihan piutang cessie perlu diatur ketentuan antara lain sebagai berikut: a. Pengalihan piutang harus dibuat dalam suatu akta di bawah tangan atau akta otentik dengan melampirkan dokumen-dokumen yang mendukung. b. Setiap faktur yang dialihkan seyogianya mencantumkan keterangan yang di dalamnya menerangkan bahwa faktur tersebut sudah dialihkan kepada pembeli perusahaan factoring 36 35 Reza Wanda Rizkiditia, ‘Piutang dalam receivable”, http:rezwan-rizki.blogspot. com201301piutang-receivable.html, diakses Rabu, 1 April 2015. 36 Sandy Alfinando, “Bank dan Lembaga Keuangan”, http:sandyrado.blogspot.com 201404bank-dan-lembaga-keuangan-lainnya.html, diakses Rabu, 1 April 2015. Universitas Sumatera Utara 48 Pengalihan piutang adalah perusahaan mengalihkan piutang usaha yang dimilikinya kepada pihak lain lembaga keuangan, bank dan pegadaian piutang dengan tujuan untuk mempercepat penerimaan kas dari piutangnya. Alasan perusahaan menjual ataupun mengalihkan piutangnya karena : a. Situasi dan kondisi perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman dan tingginya tingkat bunga sehingga piutang yang dimiliki perusahaan sedapat dan secepat mungkin harus dapat dirubah menjadi kas. b. Penagihan piutang seringkali memakan waktu yang cukup lama dan terkadang juga memerlukan biaya sehingga perusahaan bersedia menerima kas yang lebih kecil jumlahnya dari jumlah yang seharusnya diterima dari piutang, asalkan kas dapat diterima lebih cepat. Adapun jenis pengalihan piutang antara lain : 1 Penjualan piutang Piutang usaha dapat dijual kepada bank atau lembaga keuangan lainnya. Pada saat menjual piutang perusahaan harus memberitahu perusahaan debitur yang berutang agar membayar utangnya kepada pembeli piutang. Resiko tidak tertagihnya piutang ditanggung oleh pihak pembeli piutang. Pembeli piutang biasanya akan menahan sebagian dari harga beli piutang untuk menjaga kemungkinan adanya retur penjualan, potongan penjualan dan lain-lain yang akan mengurangi hasil penagihan piutang. 2. Penggadaianpenjaminan piutang Piutang usaha dapat dijaminkan untuk memperoleh pinjaman uang dari bank atau lembaga keuangan lainnya.Penagihan piutang usaha yang dijaminkan tetap Universitas Sumatera Utara 49 dilakukan oleh perusahaan peminjam. Hasil penagihan tersebut kemudian digunakan untuk membayar pinjaman ke Bank. Jika pinjaman sudah lunas sisa piutang usaha menjadi milik peminjam. 3. Penjualan dengan kartu kredit. Penjualan dengan kartu kredit terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu : Penjual, Penerbit Kartu Kredit dan Pembeli. Penjualan dengan kartu kredit bagi penjual diperlakukan sebagai penjualan kredit. Piutang yang timbul bukan kepada pembeli tetapi kepada penerbit kartu kredit. 37

C. Pihak yang terlibat dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan Factoring

Dokumen yang terkait

Peranan Informasi Laporan Keuangan dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah PT. BTN (persero) Tbk Cabang Medan

17 103 55

Peranan Informasi Laporan Keuangan Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah Pada PT. Panin Bank, Tbk Cabang Medan.

31 163 115

Analisis Camel Dalam Penilaian Kesehatan Pada Bank BRI Cabang Putri Hijau Medan

1 67 76

Analisis Pengalihan (Oper Kredit) Hak Pada Kredit Pemilikan Rumah: Studi Di Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan

2 37 132

Strategi Pemasaran Kartu ATM pada Bank BRI Cabang Medan

7 49 65

Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah kredit di Bank BTN Cabang Bogor

1 18 251

PENGARUH PERSEPSI NASABAH KREDIT TERHADAP CITRA BANK(Kasus pada Bank BTN Yogyakarta Kantor Cabang 2) PENGARUH PERSEPSI NASABAH KREDIT TERHADAP CITRA BANK (Kasus pada Bank BTN Yogyakarta Kantor Cabang 2).

0 3 16

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKEMBANGAN PERUSAHAAN FACTORING (ANJAK PIUTANG) DI INDONESIA A. Sejarah Usaha Anjak Piutang (Factoring) - Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan

0 0 11

Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan

0 0 8