Akibat Hukum Pengalihan Piutang dari Klien Kepada Perusahaan Anjak Piutang

75

BAB IV PERTANGGUNGJAWABAN KLIEN KEPADA PERUSAHAAN

FACTORING ANJAK PIUTANG DALAM PENGALIHAN PIUTANG PEDAGANG TERHADAP KETIDAKMAMPUAN NASABAH MENGEMBALIKAN KREDIT PADA BTN CABANG MEDAN

A. Akibat Hukum Pengalihan Piutang dari Klien Kepada Perusahaan Anjak Piutang

Factoring Peralihan piutang yang dikenal dengan nama levering harus melihat bentuk dari bendanya yang akan dialihkan, apakah benda tersebut merupakan benda bergerak atau benda tidak bergerak. Karena piutang tersebut timbul dari perdagangan sehingga pengalihan anjak piutang dilakukan dengan akta dan pemberitahuan dan pengakuan. Perusahaan anjak piutang agar dapat melakukan kegiatan operasionalnya juga harus mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh dari berbagai biaya yang dikenakan terhadap klien yang dapat menutupi seluruh kegiatan operasional perusahaan anjak piutang. Tapi sebelum perusahaan anjak piutang menerima pembelian piutang dari klien, perusahaan factoring harus mempertimbangkan juga risiko kerugian tagihan yang tidak dapat terbayar oleh nasabah yang biasanya ditetapkan dengan biaya penagihan atau komisi yang tinggi untuk piutang yang cukup bermasalah. 58 Akibat timbulnya pengalihan piutang dari klien kepada perusahaan anjak piutang factoring diantaranya: 1. Pada Undisclosed Factoring ada kemungkinan perusahaan klien ingkar janji wanprestasi yaitu tidak mengembalikan pinjamanpembiayaan kepada 58 http:anjakpiutangq.blogspot.com.html, diakses Kamis, 7 Mei 2015. Universitas Sumatera Utara 76 factoring walaupun perusahaan sudah menerima pembayaran dari debitur sehingga anjak piutang mengalami kerugian. 2. Nasabahdebitur yang ingkar janji yaitu tidak membayar hutangnya pada saat jatuh tempo sehingga kemungkinan perusahaan atau lembaga anjak piutang yang mengalami kerugian. Berdasarkan hasil wawancara saya yang bersumber dari Ibu Dysi Rusmin Lawin selaku kepala service credit bahwa pelaksanaan pengalihan piutang dari klien kepada perusahaan anjak piutang Factoring perlu diatur ketentuan antara lain sebagai berikut: a Pengalihan piutang harus dibuat dalam suatu akta di bawah tangan atau akta otentik dengan melampirkan dokumen-dokumen yang mendukung. b Setiap faktur yang dialihkan seyogianya mencantumkan keterangan yang di dalamnya menerangkan bahwa faktur tersebut sudah dialihkan kepada pembeli perusahaan factoring Ibu Dysi Rusmin Lawin mengatakan bahwa kewajiban untuk melakukan pemberitahuan betekening secara tertulis adalah wajib bagi klien maupun perusahaan factor, khususnya untuk memberi pengetahuan kepada nasabah bahwa waktu pembayaran akan menyerahkan prestasinya kepada perusahaan factoring, misalnya klien mengikatkan diri untuk melaksanakan endorsement pengesahan atas asli serta foto copy setiap fakturinvoice berkenaan dengan pengalihan piutang ini, dengan pemberitahuan sebagai berikut “tagihan atas invoice ini telah dialihkan dan harus dibayar pada waktunya ke rekening pada BTN Cabang Medan selaku perusahaan factoring dalam perjanjian anjak piutang. Hanya dengan tanda bukti penerimaan pembayaran kuitansi yang diterbitkan oleh BTN Cabang Medan dan Universitas Sumatera Utara 77 yang dianggap sebagai bukti sah pembayaran invoice ini. Kewajiban untuk menjamin setiap kualitas piutang dagang merupakan kewajiban hukum. Klausula yang termasuk adalah, bahwa klien telah memberitahukan kepada BTN Cabang Medan semua fakta yang patut diketahui BTN Cabang Medan dimana akan mempengaruhi BTN Cabang Medan dalam membuat keputusan dalam mengambil keputusan dan syarat dalam perjanjian ini. Klien bersedia untuk memberikan jaminan tambahan dalam bentuk apapun sebagaimana diminta kepada BTN Cabang Medan atau klien mengikatkan diri dan menjamin BTN Cabang Medan bahwa piutang dagang yang dialihkan adalah piutang dagang yang timbul dan memenuhi persyaratan : akan dibayar tepat waktu oleh nasabah, nasabah mampu membayar hutangnya setiap saat, nasabah tidak akan menerbitkan danatau menarik cek atau surat berharga lain yang tidak ada dananya, tidak sah, cacat hukum atau kadaluwarsa, perusahaan tidak dalam keadaan pailit, nasabah tidak dalam keadaan dibawah pengampuan, nasabah tidak akanmelakukan tindakan atau hal-hal yang tidak dapat disetujui BTN Cabang Medan, nasabah tidak dalam keadaan terlibat suatu perkara yang menyebabkan seluruh atau sebagian harta bendanya dapat dibebani dengan sitaan oleh pihak manapun juga dan nasabah tidak akan menghentikan atau mengacam untuk menghentikan usahanya dengan alasan apapun juga. Peralihan piutang dari klien kepada perusahaan anjak piutang factoring yang dikenal dengan nama levering harus melihat bentuk dari bendanya yang akan dialihkan, apakah benda tersebut merupakan benda bergerak atau benda tidak bergerak. Karena piutang tersebut timbul dari perdagangan sehingga pengalihan anjak piutang dilakukan dengan akta dan pemberitahuan dan pengakuan. BTN Universitas Sumatera Utara 78 Cabang Medan agar dapat melakukan kegiatan operasionalnya juga harus mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh dari berbagai biaya yang dikenakan terhadap klien yang dapat menutupi seluruh kegiatan operasional perusahaan anjak piutang. Tapi sebelum perusahaan anjak piutang menerima pembelian piutang dari klien, BTN Cabang Medan harus mempertimbangkan juga risiko kerugian tagihan yang tidak dapat terbayar oleh debitur yang biasanya ditetapkan dengan biaya penagihan atau komisi yang tinggi untuk piutang yang cukup bermasalah. 59 Perusahaan anjak piutang merupakan perusahaan yang membantu dalam mengelola masalah utang piutang, baik pengambilalihan atau pembelian piutang yang bertujuan memperlancar kegiatan perusahaan dan menghindari kredit macet agar perusahaan yang mempunyai masalah utang piutang dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan baik dan lancar. Perusahaan anjak piutang tersebut juga akan mendapatkan diskon atau fee tertentu dari perusahaan yang mempunyai masalah utang piutang. Anjak piutang meskipun merupakan termasuk kedalam pembiayaan mempunyai perbedaan dengan pinjaman bank. Perbedaan tersebut yaitu penekanan anjak piutang adalah pada nilai piutang, bukan kelayakan kredit perusahaan. Anjak piutang bukanlah suatu pinjaman, melainkan pembelian suatu asset piutang. Pinjaman bank melibatkan dua pihak, sedangkan anjak piutang melibatkan tiga pihak yaitu penjual, debitur, dan pihak yang membiayai factoring. Ibu Dysi Rusmin Lawin menyatakan bahwa dalam BTN Cabang Medan, anjak piutang ini dikenal dengan nama Hawalah take over. Mempunyai 59 Hasil Wawancara Tanggal 16 Maret 2015 dengan narasumber Dysi Rusmin Lawin selaku kepala Layanan Kredit Loan Service Kredit BTN KC Medan. Universitas Sumatera Utara 79 pengertian yang sama yaitu pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya. Perbedaannya hanyalah siapa yang meminta pemindahan utang-piutang. Tapi yang biasa terjadi di BTN Cabang Medan adalah pihak nasabahlah yang meminta kepada perusahaan anjak piutang untuk menutupi utangnya disebuah perusahaan tertentu dengan ditambah dengan pinjaman dana untuk usaha. Kegiatan perusahaan anjak piutang dilakukan dalam bentuk pembelian atau pengalihan piutangtagihan jangka pendek dari transaksi perdagangan dan penatausahaan penjualan kredit serta penagihan piutang klien. Kegiatan anjak piutang dapat dilakukan oleh Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Perusahaan Pembiayaan berbentuk Perseroan Terbatas atau Koperasi. 60 Peralihan piutang yang dikenal dengan nama levering harus melihat bentuk dari bendanya yang akan dialihkan, apakah benda tersebut merupakan benda bergerak atau benda tidak bergerak. Karena piutang tersebut timbul dari perdagangan sehingga pengalihan anjak piutang dilakukan dengan akta dan pemberitahuan dan pengakuan. Perusahaan anjak piutang agar dapat melakukan kegiatan operasionalnya juga harus mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut diperoleh dari berbagai biaya yang dikenakan terhadap klien yang dapat menutupi seluruh kegiatan operasional perusahaan anjak piutang. Tapi sebelum perusahaan anjak piutang menerima pembelian piutang dari klien, factor harus mempertimbangkan juga risiko kerugian tagihan yang tidak dapat terbayar oleh 60 https:ekonomiwae.wordpress.com20100110anjak-piutang-sekilas.html, diakses Kamis, 7 Mei 2015. Universitas Sumatera Utara 80 debitur yang biasanya ditetapkan dengan biaya penagihan atau komisi yang tinggi untuk piutang yang cukup bermasalah. 61 Akibat hukum pengalihan piutang dari klien kepada BTN Cabang Medan adalah terjadinya subrogasi berdasarkan Pasal 1400 KUH Perdata. Subrogasi merupakan penggantian hak-hak kreditur oleh pihak, yang membayar utang nasabah kepada perusahaan factoring. Pihak perusahaan factoring menggantikan kreditur terhadap debitur. Kreditur menyerahkan seluruh haknya sebagai pemilik piutang yang sah kepada pihak BTN Cabang Medan, termasuk hak untuk menagih, hak atas bungadendakeuntungan lainnya serta hak-hak lainnya yang dimiliki oleh kreditur dengan debitur, satu dan lainnya dengan tanpa ada yang dikecualikan. Pengalihan piutang sama sekali tidak mempengaruhi atau membebaskan kreditur dari kewajibannya kepada debitur sebagai mana termuat dalam transaksi jual beli antara kreditur dan debitur, dari dan oleh karena itu BTN Cabang Medan dibebaskan dan tidak berwajibkan untuk melengkapi atau melaksanakan ketentuansyarat yang termuat dari transaksi jual beli tersebut. Jika dilihat dari piutang yang terjadi pada transaksi BTN Cabang Medan maka piutang tersebut hanya dialihkan saja dari kreditur kepada pihak BTN Cabang Medan, bukan diperbaharui. Jadi yang paling tepat terjadi didalam pengalihan piutang dari kreditur kepada BTN Cabang Medan adalah Subrogasi. Subrogasi terjadi karena pihak klien telah membayar hutang debitur kepada pihak kreditur, dalam pembayaran tersebut pihak factor beralih atau mengambil kedudukan dan hak dari pihak kreditur semula terhadap debitur untuk nantinya menerima pembayaran 61 Ahmad Lupi, “Modal Ventura Anjak Piutang dan Modal”, http:ahmadlupi.blogspot. com201501modal-ventura-anjak-piutang-dan-modal.html, diakses Kamis, 7 Mei 2015. Universitas Sumatera Utara 81 dari pihak nasabah. Jadi disini yang terjadi hanya penggantian pihak kreditur saja, sedangkan perjanjian dan isinya tidak berubah. Untuk keperluan administratif dan penilaian layak tidaknya piutang yang dijual klien. Perusahaan factoring biasanya mensyaratkan klien untuk menyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebelum piutang tersebut diterima. Seperti disampaikan Ibu Dysi Rusmin Lawin selaku kepala service credit di BTN Cabang Medan masih sedikit perusahaan factoring yang melakukan kegiatan anjak piutang non recource factoring without receource factoting. Dengan demikian dalam hal akibatnya timbulnya resiko terjadi perjanjian dalam bentuk with recourse factoring. Dari hasil wawacara dengan Ibu Dysi Rusmin Lawin selaku kepala service creditdi BTN Cabang Medan diketahui bahwa klien dipersyaratkan untuk memberikan jaminan, jaminan tersebut berupa personal guarantee, corporate guarantee dan penggunaan recourse factoring with recourse. Dengan demikian jika terjadi kepailitan dari pihak klien kepada perusahaan factoring dapat menagih kembali atas dasar jaminan tersebut diatas. PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk atau biasa dikenal dengan BTN adalah sebuah perseroan terbatas yang bergerak di bidang penyedia jasa perbankan dan Lembaga Pembiayaan Kredit untuk masyarakat berpenghasilan menengah kebawah. Persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan dagang untuk menjadi klien dari alternatif pembiayaan pada fasilitas anjak piutang pada BTN Cabang Medan selaku perusahaan factoring telah memiliki usaha yang baik dan menguntungkan. Transaksi Anjak Piutang membantu perusahaanklien dalam meningkatkan modal kerja. Klien mengalihkanmenjual tagihanpiutang kepada BTN Cabang Medan dan akan memberikan dana tunai sampai dengan 90 dari nilai Universitas Sumatera Utara 82 tagihanpiutang. Selanjutnya kegiatan penagihan dan pencatatan tagihan klien akan menjadi tanggung jawab BTN Cabang Medan. Secara berkala BTN Cabang Medan akan memberikan laporan atas tagihanpiutang klien yang telah di anjak piutangkan kepada BTN Cabang Medan.BTN Cabang Medan dapat mengetahui persyaratan pengajuan Anjak Piutang yaitu calon klien harus mengisi formulir permohonan fasilitas yang terdiri dari bagian identitas pemohon klien, menyetujui dan memenuhi bagian pernyataan pemohon serta melampirkan persyaratan lampiran sebagai bukti penunjang. 62

B. Tanggungjawab Klien kepada Perusahaan Factoring dalam Pengalihan

Dokumen yang terkait

Peranan Informasi Laporan Keuangan dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah PT. BTN (persero) Tbk Cabang Medan

17 103 55

Peranan Informasi Laporan Keuangan Dalam Kebijaksanaan Pemberian Kredit Kepada Calon Nasabah Pada PT. Panin Bank, Tbk Cabang Medan.

31 163 115

Analisis Camel Dalam Penilaian Kesehatan Pada Bank BRI Cabang Putri Hijau Medan

1 67 76

Analisis Pengalihan (Oper Kredit) Hak Pada Kredit Pemilikan Rumah: Studi Di Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Medan

2 37 132

Strategi Pemasaran Kartu ATM pada Bank BRI Cabang Medan

7 49 65

Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah kredit di Bank BTN Cabang Bogor

1 18 251

PENGARUH PERSEPSI NASABAH KREDIT TERHADAP CITRA BANK(Kasus pada Bank BTN Yogyakarta Kantor Cabang 2) PENGARUH PERSEPSI NASABAH KREDIT TERHADAP CITRA BANK (Kasus pada Bank BTN Yogyakarta Kantor Cabang 2).

0 3 16

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERKEMBANGAN PERUSAHAAN FACTORING (ANJAK PIUTANG) DI INDONESIA A. Sejarah Usaha Anjak Piutang (Factoring) - Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN - Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan

0 0 11

Pertanggungjawaban Klien Kepada Perusahaan Factoring Dalam Pengalihan Piutang Pedagang Terhadap Ketidakmampuan Nasabah Mengembalikan Kredit pada BTN Cabang Medan

0 0 8