Imunisasi Perawatan Bayi Baru Lahir

diberikan sebanyak tujuh kali, pertama kali diberikan paling cepat pada umur 6 minggu, dan pada pemberian ke-6 dan ke-7 pada umur lebih dari 7 tahun diberikan vaksin Td setelah itu di booster setiap 10 tahun IDAI, 2014. Efek sampingnya adalah efek ringan misalnya bengkak dan nyeri pada daerah suntikan, demam pada tubuh dan efek berat menangis hebat kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, kejang, ensefalopati, dan shock Hidayat, 2008; Putra, 2012. Kontra indikasi vaksin ini adalah tidak boleh diberikan pada bayi yang kejang karena penyakit seperti epilepsi, menderita kelainan saraf berat, atau baru dirawat karena infeksi otak, dan bayi alergi terhadap DPT, mereka hanya boleh diberikan vaksin DT tanpa P, karena antigen P-lah yang menyebabkan panas Putra, 2012. e. Imunisasi campak Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadi penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular Hidayat, 2008. Vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali dan pertama kali diberikan pada umur 9 bulan IDAI, 2014. Efek sampingnya adalah terjadi ruam pada daerah suntikan, diare dan demam Hidayat, 2008; Putra, 2012. Tabel 2.1 Jadwal Imunisasi Sumber: IDAI. Panduan Imunisasi Anak: mencegah lebih baik daripada mengobati. Jakarta: Kompas, 2014.

F. Penelitian Terkait

Beberapa penelitian terkait pengetahuan ibu tentang perawatan bayi adalah sebagai berikut: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sinaga 2011, menunjukkan bahwa 62,16 ibu primipara di ruang bersalin Rumah Sakit Immanuel-Bandung memiliki pengetahuan yang cukup tentang perawatan tali pusat, sedangkan 16,21 memiliki pengetahuan baik dan 21,62 memiliki pengetahuan yang kurang. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Jasmi 2010, menunjukkan bahwa 60 ibu memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara memandikan bayi baru lahir. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurlaila 2008, menunjukkan bahwa 68,3 ibu di Desa Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen memiliki pengetahuan yang sedang tentang pijat bayi, sedangkan 11,1 ibu memiliki pengetahuan yang baik dan 20,6 ibu memiliki pengetahuan yang kurang. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti 2009 di puskesmas Cilacap Utara, menunjukkan bahwa mayoritas ibu menyusui sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif sebanyak 78, sedangkan 19 memiliki pengetahuan yang sedang dan 3 memiliki pengetahuan yang kurang tentang ASI eksklusif. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Tampubolon 2013, menunjukkan bahwa 51,02 ibu memiliki pengetahuan yang cukup tentang pemberian imunisasi dasar pada bayi, sedangkan 20,40 memiliki pengetahuan yang baik dan 28,58 berpengetahuan kurang tentang imunisasi dasar pada bayi. 6. Penelitian yang dilakukan oleh Dewi 2014, menunjukkan bahwa 63,5 ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang pemberian imunisasi dasar lengkap, sedangkan 36 memiliki pengetahuan yang kurang. Penelitian ini juga menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi yang berusia 1- 2 tahun. 7. Penelitian yang dilakukan oleh Prihartanti 2012 bahwa 54,8 ibu nifas memiliki pengetahuan yang cukup tentang perawatan bayi, sedangkan 12,9 berpengetahuan kurang dan 32,3 berpengetahuan baik tentang perawatan bayi.

G. Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori a. Faktor-faktor predisposisi pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dsb b. Faktor-faktor pendukung lingkungan fisik, fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan c. Faktor-faktor pendorong sikap dan perilaku petugas kesehatan Green, 1980, dalam Notoatmodjo, 2007

a. Pengetahuan

b. Kepercayaan c. Sikap d. Orang-orang yang penting e. Sumber daya yang tersedia f. Kebudayaan WHO, 1984, dalam Notoadmodjo, 2007 Perilaku primigravida Perawatan bayi baru lahir air susu ibu eksklusif, perawatan mata, perawatan kulit, memandikan bayi, pijat bayi, perawatan tali pusat, pakaian bayi, menjaga kehangatan bayi, imunisasi, perawatan bayi secara umum, observasi bayi. Datta, 2007 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel lain dari masalah yang ingin diteliti Notoatmodjo, 2012. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2012. Pada penelitian ini terdapat satu variabel yaitu pengetahuan primigravida tentang perawatan bayi baru lahir. Bagan 3.1 Kerangka Konsep Keterangan: : variabel yang diteliti Pengetahuan Primigravida tentang Perawatan Bayi Baru Lahir 1. Perawatan tali pusat 2. Memandikan bayi 3. Pijat bayi 4. ASI eksklusif

5. Imunisasi

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Pengetahuan Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui primigravida tentang perawatan bayi baru lahir yang terdiri dari perawatan tali pusat, memandikan bayi, pijat bayi, air susu ibu eksklusif, dan imunisasi. Kuesioner Kuesioner berjumlah 17 item pernyataan, yang terdiri dari; 1. Perawatan tali pusat, terdiri dari 3 item pernyataan no 1-3 2. Memandikan bayi, terdiri dari 3 item pernyataan no 4-6 3. Pijat bayi, terdiri dari 4 item pertanyaan no 7-10 4. ASI eksklusif, terdiri dari 3 item pernyataan no 11-13 5. Imunisasi, terdiri dari 4 item pernyataan no 14-17 Pemberian skor menggunakan skala Guttman. 1. Baik, jika presentase hasil 76-100 Skor 13-17 2. Cukup, jika presentase hasil 56-75 Skor 10- 12 3. Kurang Baik, jika presentase hasil ≤56 Skor 0-9 Nursalam, 2008. Ordinal Perawatan Tali Pusat Perawatan tali pusat adalah pengetahuan yang dimiliki primigravida tentang Kuesioner Kuesioner terdiri dari 3 pernyataan dengan pemberian skor menggunakan skala Guttman: Jawaban benar dengan pernyataan 1. Baik, jika presentase hasil 76-100 Skor 3 Ordinal