Pijat Bayi Perawatan Bayi Baru Lahir

b Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat, yaitu angkat kedua kaki dengan salah satu tangan, dan pijat perut bayi dari atas sampai ke jari-jari kaki c Letakkan kedua ibu jari di samping kanan-kiri pusar perut, dan gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri d Bulan-matahari yaitu dengan membuat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah daerah usus buntu ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah seolah membentuk gambar matahari beberapa kali, gunakan tangan kanan untuk membentuk gerakan setengah lingkaran mulai dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi seolah membentuk gambar bulan, lakukan kedua gerakan ini bersama-sama e Gerakan I Love You yaitu pijat perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf “I”, setelah itu pijat perut bayi membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas begitu juga sebaliknya, kemudian pijat perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah ke kiri, ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah f Gelembung atau jari-jari berjalan yaitu letakkan ujung jari- jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung-gelembung udara Tahap 3. Dada a Jantung besar yaitu buat gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan anda di tengah dada bayiulu hati bayi, buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka, lalu ke bawah membentuk jantung dan kembali ke ulu hati b Kupu-kupu yaitu membuat gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu, dimulai dengan tangan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada, ulu hati ke arah bahu kanan dan kembali ke ulu hati, kemudian gerakan tangga kiri ibu ke bahu kiri bayi dan kembali ke ulu hati Tahap 4. Tangan a Gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah, tetapi jika terdapat pembengkakan kelenjar di daerah ketiak sebaiknya gerakan ini tidak dilakukan b Selanjutnya pijatan yang dilakuakan pada tangan sama seperti pada kaki dariperahan india sampai gerakan menggulung Tahap 5. Muka, tahap ini tidak memerlukan minyak a Menyetrika dahi yaitu letakkan jari-jari kedua tangan ibu pada pertengahan dahi, tekan jari-jari ibu dengan lembut mulai dari tengah dahi ke arah luar, kemudian gerakkan ke bawah ke depan pelipis dan buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah pelipis, lalu gerakkan ke dalam melalui daerah pipi di bawah mata b Menyetrika alis yaitu letakkan kedua ibu jari diantara kedua alis mata, gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan diatas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah menyetrika alis c Senyum 1, yaitu letakkan kedua ibu jari pada pertengahan alis, tekan ibu jari dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum d Senyum 2 yaitu letakkan kedua ibu jari di atas mulut di bawah sekat hidung, gerakkan kedua jari dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum e Senyum 3 yaitu letakkan kedua ibu jari di tengah dagu, tekankan dua jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian ke atas pipi seolah memuat bayi tersenyum f Buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi Tahap 6. Punggung a Gerakan maju mundur yaitu tengkurapkan bayi melintang di depan ibu dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebalah kanan ibu, pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali ke leher lagi b Gerakan menyetrika yaitu pegang pantat bayi dengan tangan kanan dan tangan kiri memijat mulai dari leher ke bawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung c Ulangi gerakan menyetrika, tetapi dengan memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi d Gerakan melingkar yaitu buatlah gerakan melingkar kecil dengan jari-jari kedua tangan ibu dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat e Gerakan menggaruk yaitu tekankan dengan lembut kelma jari-jari tangan kanan ibu pada punggung bayi dan buat gerakan menggaruk ke bawah menjang sampai ke pantat tetapi pastikan kuku ibu sudah di potong pendek.

4. Air Susu Ibu ASI Eksklusif

WHO dan UNICEF menjelaskan bahwa bayi harus diberikan ASI eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan, tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain selain ASI Soedjatmiko, 2009. ASI adalah makanan lengkap yang diperlukan selama 6 bulan pertama kelahiran untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam mencapai tumbuh kembang yang optimal Wong dkk, 2009. Komposisi ASI yang diprosuksi oleh ibu yang melahirkan bayi kurang bulan ASI prematur berbeda dengan ASI yang diproduksi oleh ibu yang melahirkan bayi cukup bulan ASI matur PERINASIA, 2012. Komposisi ini sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing PERINASIA, 2012. Pembagian komposisi ASI menurut PERINASIA 2012 yaitu: a. Kolostrum, adalah ASI yang keluar pada saat kelahiran sampai hari ke-3 atau ke-5 yang berwarna bening dan kuning serta hanya sedikit ASI yang keluar. b. ASI transisi, adalah ASI yang keluar dari hari ke-3 atau ke-5 sampai hari ke-8 atau ke-11 setelah kelahiran bayi. c. ASI matang, adalah ASI yang keluar setelah hari ke-8 atau ke-11 setelah kelahiran bayi. ASI sangat bermanfaat untuk bayi, ibu, keluarga, dan negara PERINASIA, 2012. Manfaat pemberian ASI terdiri dari manfaat untuk bayi sebagai nutrisizat gizi yang sesuai untuk bayi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung zat protektif, memiliki efek psikologis yang baik utnuk bayi, memberikan pertumbuhan yang baik untuk bayi, meningkatkan kecerdasan, mengurangi kejadian karies dentis, dan mengurangi kejadian maloklusi, manfaat untuk ibu pada aspek kesehatan ibu untuk mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mengurangi kemungkinan menderita karsinoma mammae, aspek keluarga berencara untuk menjarangkan kehamilansebagai kontrasepsi yang aman, dan aspek psikologis, manfaat untuk keluarga aspek ekonomi, aspek psikologis dan aspek kemudahan, dan manfaat untuk negara menurunkan angka kesakitan dan kematian anak, mengurangi subsidi untuk rumah sakit, mengurangi devisa untuk membeli susu formula, dan meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa PERINASIA, 2012; Roesli, 2005. Bayi baru lahir harus diberi makan setiap dua sampai tiga jam dengan jumlah total 8 sampai 12 kali dalam 24 jam selama sekurang- kurangnya satu bulan Wong dkk, 2009. Kriteria utama yang menentukan peningkatan asupan ASI pada bayi yaitu teknik menghisap yang benar, jadwal pemberian ASI yang tidak kaku, dan pemberian posisi yang benar agar bayi dapat menempel ke payudara Wong dkk, 2009. Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet PERINASIA, 2012. Menurut PERINASIA 2012 dan Wong dkk 2009 langkah-langkah yang harus diketahui ibu dalam memberikan ASI kepada bayi dengan benar adalah sebagai berikut: a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan sekitar areola ibu sampai sedikit basah b. Posisikan ibu dan bayi dalam posisi nyaman, pegang bayi dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lekung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan. Perut bayi menempel dengan badan ibu, kepala bayi menghadap ke payudara tidak hanya membelokkan kepala bayi. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus c. Payudara ibu dipegang oleh ibu dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah, jangan menekan puting susu atau areola saja d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut rooting reflex yaitu dengan cara sentukan bibir bawah bayi atau pipi bayi dengan puting ibu, bayi akan memberi respon dengan berputar ke arah payudara dan membuka mulutnya e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting dan areola dimasukkan ke mulut bayi. Kemudian bayi mulai mengancing mulutnya dengan benar, sebagian besar areola harus berada di dalam mulut bayi, dagu bayi menempel pada payudara ibu, dan bibir bawah bayi membuka keluar f. Apabila hidung bayi kelihatan tertutup oleh payudara, ibu dapat mengangkat panggul bayi, sehingga memberikan lebih banyak ruang untuk bernapas g. Setelah bayi mulai menghisap, payudara ibu tidak perlu dipegang atau disanggah lagi h. Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi adalah dengan menekan payudara yang akan membuat puting terlepas dari mulut bayi, atau dapat juga dengan lembut memasukkan jari tangan ibu ke sudut mulut bayi, diantara kedua gusi untuk menghentikan isapan dan dagu bayi ditekan ke bawah. Jika langsung menarik bayi begitu saja tanpa menghentikan isapan dapat menimbulkan nyeri pada puting i. Ketika bayi sudah sudah kenyang, bayi akan melepas sendiri puting ibu j. Setelah selesai menyusui bayi, sebaiknya ibu mengoleskan sedikit ASI ke puting ibu k. Setelah selesai memberikan ASI, bayi disendawakan yang bertujuan untuk mengeluarkan udara dari lambung agar bayi tidak muntah setelah menyusui. Caranya adalah posisikan bayi yang nyaman digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu atau tidur telengkup di pangkuan ibu kemudian punggung bayi ditepuk secara perlahan-lahan.

5. Imunisasi

Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan tubuh pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu Hidayat, 2008. Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi Hidayat, 2008. KEMENKES 2013 menyatakan imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib dan imunisasi pilihan. a. Imunisasi wajib, terdiri dari 1 imunisasi rutin, yaitu imunisasi yang dilakukan terus menerus sesuai dengan jadwal yang terdiri dari imunisasi dasar BCG, hepatitis B, DPT, polio, dan campak, dan imunisasi lanjutan yang diberikan pada anak usia bawah tiga tahunbatita, anak usia sekolah dasar, dan wanita usia subur KEMENKES, 2013. 2 imunisasi tambahan imunisasi yang diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai kajian epidemiologis pada periode waktu tertentu, dan imunisasi khusus imunisasi yang dilakukan untuk melindungi masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu yaitu imunisasi Meningitis Meningokokus, imunisasi demam kuning, dan imunisasi Anti Rabies KEMENKES, 2013. b. Imunisasi pilihan, terdiri dari imunisasi Haemophillus influenza tipe b Hib, Pneumkokus, Rotavirus, Influenza, Varisela, Measles Mumps Rubella, Demam Tifoid, Hepatitis A, Human Papilloma VirusHPV, dan Japanese Encephalitis KEMENKES, 2013.